Wall Street Melesat, Indeks Dow Jones Catat Reli Terbesar Saat Debut Arm

Wall street menghijau pada perdagangan Kamis, 14 September 2023 waktu setempat saat ada momen pencatatan saham Arm. Indeks Dow Jones catat reli terbesar.

oleh Agustina Melani diperbarui 15 Sep 2023, 07:08 WIB
Diterbitkan 15 Sep 2023, 07:06 WIB
Plang Wall Street di dekat Bursa Efek New York. (Richard Drew/AP Photo)
Bursa saham Amerika Serikat (AS) atau wall street menguat pada perdagangan saham Kamis, 14 September 2023. (Richard Drew/AP Photo)

Liputan6.com, New York - Bursa saham Amerika Serikat (AS) atau wall street menguat pada perdagangan saham Kamis, 14 September 2023. Indeks Dow Jones catat reli terbesar lebih dari sebulan. Hal tersebut seiring pelaku pasar menyambut kebangkitan pasar penawaran umum perdana saham atau initial public offering (IPO) di wall street dan sejumlah data ekonomi yang positif.

Dikutip dari CNBC, Jumat (15/9/2023), pada penutupan perdagangan wall street, indeks Dow Jones menguat 331,58 poin atau 0,96 persen ke posisi 34.907,11. Indeks Dow Jones ditutup di atas rata-rata pergerakan 50 harian untuk pertama kalinya sejak 1 September. Itu juga merupakan hari terbaik saham blue chip sejak 7 Agustus 2023.

Indeks S&P 500 naik sekitar 0,84 persen ke posisi 4.505,10. Sedangkan indeks Nasdaq bertambah 0,81 persen ke posisi 13.926,05.

Sementara itu, saham Arm melonjak 24,7 persen setelah perusahaan produsen chip itu memulai perdagangan Kamis pekan ini. Investor berharap IPO teknologi terbesar 2023 mendobrak pasar IPO yang sepi. Harga saham perdana Arm dipatok USD 51 per saham pada Rabu, 13 September. Pada perdagangan perdana, saham Arm ditutup naik ke posisi USD 63,59 per saham.

"IPO Arm yang sukses tentu saja membantu kepercayaan diri,” ujar Chief Market Strategist B.Riley Financial, Art Hogan dikutip dari CNBC.

Ia menambahkan, ini bukan kesepakatan terbesar yang pernah dilihat dan tentu saja harganya terjangkau dan bertahan dengan baik.

“Jadi dengan menyadari hal tersebut, kita akan mendapatkan keyakinan mungkin jendela pasar modal akan dibuka kembali setelah ditutup selama 18 bulan terakhir,” ia menambahkan.

Investor Cerna Data Ekonomi AS

Ilustrasi wall street (Photo by Patrick Weissenberger on Unsplash)
Ilustrasi wall street (Photo by Patrick Weissenberger on Unsplash)

Selain itu, investor mencerna sejumlah laporan ekonomi yang menunjukkan data inflasi inti yang lebih lemah dan konsumen yang tangguh.

Indeks harga produsen pada Agustus menunjukkan Producer Price Index (PPI) inti terkendali pada bulan lalu. PPI Inti tidak termasuk pangan dan energi meningkat 0,2 persen, sejalan dengan apa yang diantisipasi oleh ekonom yang disurvei oleh Dow Jones.

Namun, inflasi utama naik 0,7 persen lebih besar dari perkiraan yang naik 0,4 persen. Hal ini terjadi setelah indeks harga konsumen Agustus menunjukkan consumer price index (CPI) inti tidak termasuk makanan dan energi sedikit di atas harapan secara bulanan.

Penjualan ritel Agustus lebih baik dari perkiraan, melonjak 0,6 persen dibandingkan kenaikan 0,1 persen yang diperkirakan oleh ekonom. Tidak termasuk otomotif, penjualan ritel naik 0,6 persen bulan lalu, lebih besar dari perkiraan kenaikan 0,4 persen.

“Saya pikir Anda memiliki kerangka inflasi yang sempurna menuju ke arah yang benar. Namun, perekonomian tidak berantakan,” ujar Hogan.

"Dan hal ini benar-benar memberikan gambaran the Fed telah melakukan hal yang benar, dan kita mungkin mengatur soft landing yang sulit dilakukan. Setidaknya itulah kesan yang kami dapatkan minggu ini,” ujar dia.

 

Raksasa Keuangan Catat Kenaikan Harga Saham

(Foto: Ilustrasi wall street, Dok Unsplash/Sophie Backes)
(Foto: Ilustrasi wall street, Dok Unsplash/Sophie Backes)

Sementara itu, the Federal Reserve (the Fed) diperkirakan tetap mempertahankan suku bunga pada September 2023. Bank sentral Eropa pada Kamis, 14 September 2023 menaikkan suku bunga 25 basis poin, sesuai perkiraan. Namun, Bank Sentral Eropa mencatat inflasi sedang mereda dan mengisyaratkan kebijakan kenaikan suku bunga mungkin sudah mendekati akhir.

Di Amerika Serikat (AS), kemungkinan peluang suku bunga the Fed tetap mencapai 97 persen, menurut CME FedWatch Fool.

Raksasa keuangan Goldman Sachs, JPMorgan Chase dan Morgan Stanley mencatat kenaikan harga saham pada perdagangan Kamis pekan ini. Hal ini kemungkinan menandai kebangkitan IPO teknologi besar.

Saham Goldman Sachs dan JPMorgan naik lebih dari 2 persen, sedangkan saham Morgan Stanley menguat 1,7 persen. Adapun Arm debut perdana pada Kamis pekan ini menandai pencatatan saham terbesar pada 2023. Instacart dan Klaviyo juga akan mencatatkan saham pekan depan. Kenaikan IPO sangat signifikan bagi Goldman yang lebih terekspose pada perbankan investasi dibandingkan perusahaan sejenis.

Penutupan Wall Street 13 September 2023

Wall Street Anjlok Setelah Virus Corona Jadi Pandemi
Steven Kaplan (tengah) saat bekerja dengan sesama pialang di New York Stock Exchange, Amerika Serikat, Rabu (11/3/2020). Bursa saham Wall Street anjlok karena investor menunggu langkah agresif pemerintah AS atas kejatuhan ekonomi akibat virus corona COVID-19. (AP Photo/Richard Drew)

Sebelumnya, bursa saham Amerika Serikat (AS) atau wall street beragam pada penutupan perdagangan Rabu, 13 September 2023. Indeks Dow Jones merosot pada Rabu pekan ini seiring pelaku pasar menyerap rilis data inflasi inti pada Agustus lebih tinggi dari perkiraan.

Dikutip dari CNBC, Kamis (14/9/2023), pada penutupan perdagangan wall street, indeks Dow Jones melemah 70,46 poin atau 0,20 persen menjadi 34.575,53. Indeks Dow Jones alami koreksi dua hari berturut-turut. Indeks S&P 500 naik 0,12 persen menjadi 4.467,44. Indeks Nasdaq bertambah 0,29 persen ke posisi 13.813,59.

Di sisi lain, saham 3M mencatat kinerja saham paling lamban atau bebani indeks Dow Jones. Saham 3M merosot 5,7 persen. Saham Caterpillar tergelincir 2 persen. Sedangkan saham Apple susut 1 persen.

Sementara itu, sektor saham teknologi yang menguat membantu angkat indeks S&P 500 dan Nasdaq. Saham Tesla bertambah 1,4 persen setelah miliarder sekaligus investor Ron Baron mempertahankan tesis bullishnya untuk Tesla.Selain itu, saham Amazon mendaki lebih dari 2,5 persen. Bahkan saham Amazon sentuh level tertinggi sejak Agustus 2022.

Sementara itu, angka inflasi inti pada indeks harga konsumen Agustus  masing-masing naik 0,3 persen dan 4,3 persen dibandingkan prediksi 0,2 persen dan 4,3 persen.

Pejabat the Federal Reserve (the Fed) lebih fokus pada inflasi inti karena memberikan indikasi lebih baik mengenai arah inflasi dalam jangka panjang.Sementara itu, inflasi naik 0,6 persen pada bulan lalu, dan naik 3,7 persen dari tahun lalu. Ekonom yang disurve Dow Jones prediksi kenaikan masing-masing 0,6 persen dan 3,6 persen.

“Laporan ini menganggu jalannya kabar baik dan mempersulit pembicaraan mengenai inflasi,” ujar Chief Economist Dreyfus dan Mellon, Vincent Reinhart.

 

Infografis Bank Dunia Proyeksi Pertumbuhan Ekonomi Global Bakal Terjun Bebas. (Liputan6.com/Abdillah)
Infografis Bank Dunia Proyeksi Pertumbuhan Ekonomi Global Bakal Terjun Bebas. (Liputan6.com/Abdillah)
Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya