Liputan6.com, Jakarta - Laju Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) bergerak di zona merah pada perdagangan Jumat pagi (17/11/2023). Pergerakan IHSG terjadi di tengah mayoritas sektor saham yang tertekan.
Dikutip dari data RTI, IHSG dibuka naik tipis ke posisi 6.958,14. Indeks LQ45 melemah 0,74 persen ke posisi 913,99. Mayoritas indeks saham acuan tertekan. Pada perdagangan Jumat pagi, IHSG berada di level tertinggi 6.959,09 dan terendah 6.919,63. Laju IHSG berupaya berbalik arah ke zona hijau.
Baca Juga
Sebanyak 200 saham menguat dan 196 saham melemah. 213 saham diam di tempat. Total frekuensi perdagangan 143.769 kali dengan volume perdagangan 1,6 miliar saham. Nilai transaksi harian saham Rp 949 miliar. Posisi dolar Amerika Serikat terhadap rupiah di kisaran 15.529.
Advertisement
Mayoritas sektor saham tertekan. Sektor saham energi merosot 0,12 persen, sektor saham industri terpangkas 0,45 persen, sektor saham nonsiklikal susut 0,50 persen. Selain itu, sektor saham keuangan turun 0,26 persen, sektor saham properti tergelincir 0,36 persen, dan sektor saham teknologi melemah 0,38 persen.
Sedangkan sektor saham basic naik 0,32 persen, sektor saham siklikal menguat 0,10 persen, sektor saham kesehatan bertambah 0,04 persen, sektor saham infrastruktur melonjak 1,34 persen, dan catat penguatan terbesar, serta sektor saham transportasi mendaki 0,49 persen.
Pada awal sesi perdagangan, saham GOTO stagnan di posisi Rp 86 per saham. Saham GOTO berada di level tertinggi Rp 87 dan terendah Rp 85 per saham. Total frekuensi perdagangan 3.866 kali dengan volume perdagangan 5.275.684 saham. Nilai transaksi harian Rp 41,7 miliar.
Sedangkan saham PT Unilever Indonesia Tbk (UNVR) terpangkas 0,29 persen ke posisi Rp 3.450 per saham. Saham UNVR naik 10 poin ke posisi Rp 3.470 per saham. Saham UNVR berada di level tertinggi Rp 3.470 dan terendah Rp 3.430 per saham. Total frekuensi perdagangan 544 kali dengan volume perdagangan 15.157 saham. Nilai transaksi harian saham Rp 5,2 miliar.
Review IHSG
Mengutip riset PT Ashmore Asset Management Indonesia, IHSG sideways ke posisi 6.958 dengan volume perdagangan yang sangat kecil. Saham NISP melonjak 5 persen setelah Bank OCBC NISP akan akuisisi 99 persen saham Bank Commonwealth senilai Rp 2,2 triliun. Secara keseluruhan aktivitas saham berkapitalisasi besar relatif tenang. Akan tetapi, saham yang fokus pada ritel termasuk AMMN, BREN dan FILM tetap diperdagangkan dengan volume yang layak.
Top Gainers-Losers
Saham-saham yang masuk top gainers antara lain:
- Saham PTSP melonjak 24,86 persen
- Saham PSDN melonjak 20,63 persen
- Saham MYOH melonjak 18,71 persen
- Saham NATO melonjak 15,95 persen
- Saham HELI melonjak 9,8 persen
Saham-saham yang masuk top losers antara lain:
- Saham GLOB merosot 9,84 persen
- Saham SOTS merosot 9,09 persen
- Saham MASA merosot 8,57 persen
- Saham MENN merosot 8,11 persen
- Saham FMII merosot 8,75 persen
Saham-saham teraktif berdasarkan frekuensi antara lain:
- Saham GTRA tercatat 39.801 kali
- Saham STRK tercatat 10.091 kali
- Saham PSDN tercatat 9.197 kali
- Saham PURI tercatat 6.789 kali
- Saham TRJA tercatat 5.280 kali
Saham-saham teraktif berdasarkan nilai antara lain:
- Saham AMMN senilai Rp 280 miliar
- Saham BHAT senilai Rp 90,9 miliar
- Saham TLKM senilai Rp 57,6 miliar
- Saham BBRI senilai Rp 57,3 miliar
- Saham STRK senilai Rp 56,4 miliar
Advertisement
Prediksi IHSG dan Saham Pilihan dari BNI Sekuritas
Sementara itu, Head of Retail Research Analyst BNI Sekuritas Fanny Suherman mengatakan, IHSG masih berpotensi koreksi terbatas pada Jumat, 17 November 2023. Level support IHSG berada di 6.880-6.940 dan level resistance IHSG berada di 7.000-7.050.
Berikut saham pilihan BNI Sekuritas untuk Jumat (17/11/2023):
1. BBNI: Buy on Weakness
Support di 4900, cutloss jika break di bawah 4850.
Jika tidak break di bawah 4850, potensi naik ke 5025-5100 short term.
2. STRK: Buy on Weakness
Support di 334, cutloss jika break di bawah 328.
Jika tidak break di bawah 334, potensi naik ke 364-380 short term.
3. INKP: Buy on Weakness
Support di 8475, cutloss jika break di bawah 8375.
Jika tidak break di bawah 8375, potensi naik ke 8800-8875 short term.
4. AMRT: Spec Buy
Support di 2880, cutloss jika break di bawah 2850.
Jika tidak break di bawah 2850, potensi naik ke 2950-2970 short term.
5. EXCL: Buy on Weakness
Support di 2070, cutloss jika break di bawah 2030.
Jika tidak break di bawah 2070, potensi naik ke 2130-2160 short term.
6. PGEO: Buy on Weakness
Support di 1240, cutloss jika break di bawah 1210.
Jika tidak break di bawah 1210, potensi naik ke 1300-1320 short term.
Bursa Saham Asia Pasifik pada 17 November 2023
Sebelumnya diberitakan, bursa saham Asia Pasifik merosot pada perdagangan Jumat (17/11/2023) seiring reli pada pertengahan minggu yang dipicu oleh harapan untuk meredam inflasi Amerika Serikat (AS) mulai melemah. Data ekonomi di Asia Pasifik akan rilis jelang akhir.
Dikutip dari CNBC, bursa saham Hong Kong memimpin penurunan di kawasan Asia Pasifik pada sesi perdagangan sebelum. Hal ini seiring investor mencerna diskusi tingkat tinggi antara Amerika Serikat dan China.
Wall street juga mengambil jeda dari reli yang terlihat bulan ini. Jelang akhir pekan ini, setelah indeks Nikkei 225 melemah pada awal sesi perdagangan, indeks kembali berbalik arah menghijau. Indeks Nikkei 225 naik 0,01 persen ke posisi 33.426,82.
Sementara itu, indeks Hang Seng melemah 1,27 persen ke posisi 17.606. Indeks Strait Times Singapura melemah 0,69 persen ke posisi 3.111. Indeks saham Australia stabil dan indeks saham Korea Selatan Kospi melemah, demikian dikutip dari Yahoo Finance.
Sementara itu, indeks Golden Dragon, pengukur saham perusahaan China yang terdaftar di Amerika Serikat melemah 3,1 persen pada Kamis, 16 November 2023 setelah saham Alibaba Group Holding turun 9 persen. Hal ini setelah Alibaba membatalkan spin-off dari bisnis cloudnya.
Di sisi lain, harga minyak melemah pada minggu keempat karena tanda-tanda pasokan yang sehat dan peningkatan stok mengimbangi upaya pemimpin OPEC+ Arab Saudi dan Rusia untuk mengendalikan penurunan. Harga minyak stabik di kisaran USD 73 per barel di pasar Asia setelah merosot pada perdagangan Kamis, 16 November 2023.
“Minyak mentah yang memasuki wilayah pasar bearish dalam semalam meski ketidakstabilan sedang berlangsung di Timur Tengah memberikan gambaran yang jelas mengenai di mana pasar melihat risikonya,” ujar Analis IG Group Tony Sycamore.
Di pasar obligasi, imbal hasil obligasi stabil setelah turun pada Kamis, 16 November 2023 karena investor terus mencermati kumpulan data ekonomi lainnya dengan berlanjutnya permohonan tunjangan pengangguran AS yang meningkat ke level tertinggi dalam hampir dua tahun. Produksi pabrik turun lebih dari perkiraan dan sentimen pembangunan rumah mencapai titik terendah pada 2023.
Advertisement