Liputan6.com, Jakarta - Dhony Rahajoe didapuk menjadi Komisaris Utama PT PP (Persero) Tbk (PTPP). Pengangkatan Dhony telah disepakati pemegang saham PTPP dalam Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPSLB) PT PP Tbk yang diselenggarakan Rabu, 13 Desember 2023.
"Rapat menyetujui pengunduran diri Andi Gani Nena Wea sebagai Komisaris Utama.Penggantinya adalah Dhony Rahajoe sebagai Komisaris Utama merangkap Komisaris Independen," ujar Direktur Utama PT PP Tbk, Novel Arsyad dalam konferensi pers usai RUPSLB di Jakarta, Rabu (13/12/2023).
Baca Juga
Lahir di Bandung, 1 November 1965, Dhony Rahajoe merupakan alumni Institut Teknologi Bandung (ITB) angkatan 1984, jurusan Teknik Arsitektur.
Advertisement
Saat ini, Dhony diketahui merupakan Wakil Kepala Otorita Ibu Kota Nusantara mendampingi Bambang Susantono sejak dilantik oleh presiden Joko Widodo, pada 10 Maret 2022. Dalam Undang Undang IKN Nomor 3 Tahun 2022 Pasal 10 disebutkan bahwa Kepala dan Wakil Kepala Otorita IKN memegang jabatan selama lima tahun. Dengan demikian, Bambang dan Dhony menjabat untuk periode 2022-2027.
Bambang Susantono dan Dhony Rahajoe menjadi pejabat pertama yang menduduki jabatan tersebut untuk memimpin di Ibu Kota Nusantara. Melansir berbagai sumber, Dhony sebelumnya menjabat sebagai Managing Director President Office di Sinar Mas Land.
Dhony Rahajoe juga tercatat sebagai Anggota Badan Pembina Yayasan Institut Teknologi Sains Bandung (ITSB), yayasan milik Sinar Mas Land yang menggagas perguruan tinggi ITSB. Selain Dhony, pemegang saham PTPP juga menyetujui pengangkatan Jaya Kesuma sebagai Komisaris Perseroan, seiring pengunduran diri Ayodhia GL Kaleke dari jajaran Komisaris PT PP. Sementara tidak ada perubahan nama untuk jajaran direksi.
RUPSLB PT PP Tbk
Sebelumnya diberitakan, PT PP (Persero) Tbk (PTPP) menyelesaikan Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPSLB) yang digelar Rabu 13 Desember 2023.
Rapat tersebut menyetujui pengangkatan Dhony Rahajoe sebagai Komisaris Utama. Saat ini, Dhony diketahui merupakan Wakil Kepala Otorita Ibu Kota Nusantara mendampingi Bambang Susantono sejak dilantik oleh presiden Joko Widodo, pada 10 Maret 2022.
Dhony menggantikan Komisaris Utama PT PP sebelumnya, Andi Gani Nena Wea yang mengundurkan diri sehubungan dengan pengangkatan dirinya sebagai Wakil Ketua Umum Tim Pemenangan Nasional Ganjar-Mahfud. Selain Dhony, pemegang saham juga menyetujui pengangkatan Jaya Kesuma sebagai Komisaris Perseroan seiring pengunduran diri Ayodhia GL Kaleke.
"Rapat menyetujui pengunduran diri dua Komisaris yaitu Andi Gani Nena Wea sebagai Komisaris Utama dan Ayodhia GL Kaleke sebagai Dewan Komisaris. Penggantinya adalah Dhony Rahajoe sebagai Komisaris Utama merangkap Komisaris Independen dan Jaya Kesuma, S.H.,M.Hum," ujar Direktur Utama PT PP Tbk, Novel Arsyad dalam konferensi pers usai RUPSLB di Jakarta, Rabu (13/12/2023).
Sementara tidak ada perubahan nama untuk jajaran Direksi. Dengan demikian, susunan manajemen PT PP menjadi sebagai berikut:
Komisaris
- Komisaris Utama merangkap Komisaris Independen: Dhony Rahajoe
- Komisaris Independen: Istiono
- Komisaris Independen: Jaya Kusuma
- Komisaris: Ernadhi Sudarmanto
- Komisaris: Loso Judijanto
Direksi
- Direktur Utama: Novel Arsyad
- Direktur: Agus Purbianto
- Direktur: Yuyus Juarsa
- Direktur: Yul Ari Pramuraharjo
- Direktur: Eddy Herman Harun
- Direktur: Sinur Linda Gustina Manurung
Advertisement
PTPP Rampungkan Proyek RSUP Kota Kupang Senilai Rp 420 Miliar
Sebelumnya diberitakan. emiten konstruksi milik BUMN, PT PP (Persero) Tbk (PTPP) meresmikan Rumah Sakit Umum Pusat (RSUP) dr. Ben Mboi, Kota Kupang, pada Kamis, 26 Oktober 2023.
Mengutip keterbukaan informasi ke Bursa Efek Indonesia (BEI), ditulis Jumat (8/12/2023) pembangunan rumah sakit tersebut merupakan proyek Kerjasama Operasi (KSO) antara PT PP Tbk dan Hutama Karya dengan nilai proyek sekitar Rp 420 miliar. Pendanaan proyek ini berasal dari Kementerian Kesehatan Republik Indonesia.
Saat peresmian hadir juga Presiden Joko Widodo (Jokowi), Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin, Menteri PUPR Basuki Hadimulyo, Pj. Gubernur NTT Ayodhia G. L. Kalake, Wali Kota Kupang Fahrensy Funay, dr. Andi Nafsiah Walinono Mboi (Nafsiah Mboi), Direktur RSUP dr. Ben Mboi, Direktur Utama PT PP (Persero) Tbk Novel Arsyad dan Direktur BUMN karya beserta jajaran.
Proyek RSUP Kota Kupang ini menempati lahan seluas 11 hektare di Jalur XL, Kecamatan Alak, Kota Kupang, Nusa Tenggara Timur. Masa pelaksanaan proyek dari 2 Desember 2020 - 15 Desember 2022 dengan porsi KSO sebanyak 55 persen PTPP dan 45 persen Hutama Karya.
RSUP Kota Kupang terdiri dari 7 bangunan utama dan 9 bangunan penunjang, dengan fasilitas 162 tempat tidur rawat inap, 36 tempat tidur perawatan intensif (ICU, CVCU, NICU, PICU), dan 12 tempat tidur perawatan PIE, diharapkan pembangunan RSUP Kota Kupang ini memberikan manfaat dan kemudahan bagi masyarakat sekitar untuk mendapatkan fasilitas kesehatan yang memadai.
Menambah Portofolio PTPP
"Rumah Sakit Umum Pusat (RSUP) dr. Ben Mboi ini adalah Rumah Sakit terbesar yang berlokasi di Indonesia Timur, utamanya di NTT, memiliki Luas Bangunan 35.258 M2 dan menghabiskan anggaran kurang lebih Rp420 Miliar. Dengan pembangunan infrastruktur Rumah Sakit dan alat kesehatan super modern di RSUP dr. Ben Mboi, diharapkan masyarakat di wilayah Indonesia Timur tidak perlu jauh-jauh ke Jakarta, cukup di sini semuanya bisa tangani,” kata Presiden Joko Widodo dalam peresmian.
Direktur Utama PTPP Novel Arsyad mengaku bangga atas penyelesaian proyek ini, dengan diresmikan RSUP dr. Ben Mboi Kota Kupang ini, bertambah juga portofolio PTPP dalam pembangunan Rumah Sakit.
"Kami bersyukur proyek ini telah selesai dan diresmikan oleh Bapak Presiden RI dan dengan demikian kami dapat membuktikan bahwa PTPP kompeten dalam sektor pembangunan Rumah Sakit,” kata Novel.
Selain itu, ia mengatakan, dengan keberhasilan dalam pengerjaan proyek RSUP Ben Mboi dapat menjadi acuan dalam penyelesaian Proyek serupa berikutnya.
Saat ini, PTPP memiliki proyek RS UPT Vertikal di Makassar, RSU Adhyaksa Banten, RS Rengasdengklok, RS AMC Banjarmasin, Bali International Hospital Sanur, RSUP Dr. Hasan Sadikin Bandung, serta RS Dharmais di Jakarta.
"Tentunya kami optimis dalam penyelesaian proyek tersebut sesuai dengan mutu dan kualitas terbaik, tepat waktu, zero accident, serta selalu berkomitmen untuk kelestarian lingkungan,” pungkasnya.
Advertisement