Saham Citra Nusantara Gemilang Alami Kelebihan Permintaan 93,23 Kali

Pada pelaksanaan IPO selama 2-4 Januari 2024, PT Citra Nusantara Gemilang Tbk (CGAS) melepas saham ke publik sebanyak 531.429.000 lembar bernilai nominal Rp50 per saham

oleh Elga Nurmutia diperbarui 08 Jan 2024, 13:42 WIB
Diterbitkan 08 Jan 2024, 13:42 WIB
Pencatatan perdana saham PT Citra Nusantara Gemilang Tbk (CGAS) pada Senin, 8 Januari 2024. (Foto: Liputan6.com/Elga N)
Pencatatan perdana saham PT Citra Nusantara Gemilang Tbk (CGAS) pada Senin, 8 Januari 2024. (Foto: Liputan6.com/Elga N)

Liputan6.com, Jakarta - PT Citra Nusantara Gemilang Tbk (CGAS) mencatatkan kelebihan permintaan (oversubscribed) hingga 93,23 kali dari porsi penjatahan terpusat.

Pada pelaksanaan IPO selama 2-4 Januari 2024, CGAS melepas saham ke publik sebanyak 531.429.000 lembar bernilai nominal Rp50 per saham atau setara 30 persen dari modal ditempatkan dan disetor penuh Perseroan. 

Adapun harga penawaran umum dibanderol Rp 338 per saham atau berada di batas atas harga penawaran awal (book building) sekitar Rp 284-Rp338 per saham, sehingga hal ini sekaligus menunjukkan optimisme Perseroan saham CGAS diminati publik.

Direktur Pilarmas Investindo, William Siddharta menuturkan, tingginya antusias masyarakat untuk memiliki saham CGAS sudah tercermin di pasar primer yang mengalami kelebihan permintaan hingga 93,23 kali dari porsi penjatahan terpusat.

"Rangkuman hasil penawaran umum melalui website e-IPO menunjukkan adanya oversubscribed terhadap porsi penjatahan terpusat sebesar 93,23 kali, di mana dana investor yang masuk untuk memperebutkan porsi pooling saham CGAS mencapai Rp2,51 triliun,” ujar dia, Senin (8/1/2024). 

Bersamaan pelaksanaan IPO, Perseroan juga menerbitkan 265.714.500 Waran Seri I yang menyertai saham baru CGAS, dengan rasio 2:1. Sehingga, setiap pemegang dua saham baru berhak memperoleh satu waran, sementara itu setiap satu waran memberikan hak kepada pemegangnya untuk membeli saham CGAS. 

Dengan harga pelaksanaan Rp306 per waran, maka Perseroan bisa meraih dana dari hasil pelaksanaan Waran Seri I maksimal Rp81,3 miliar.

William menegaskan, tingginya minat dan permintaan masyarakat terhadap saham Citra Nusantara Gemilang selama masa penawaran di pasar perdana telah mencerminkan kepercayaan investor terhadap bisnis Perseroan di bidang perdagangan dan distribusi gas yang ramah lingkungan. 

 

Proyeksi Penjualan

Ilustrasi laporan keuangan (Foto: Isaac Smith/Unsplash)
Ilustrasi laporan keuangan (Foto: Isaac Smith/Unsplash)

Terlebih lagi, Perseroan juga masuk ke dalam kategori industri gas alam cair (liquid natural gas/LNG) yang sejalan dengan program pemerintah mengenai transisi menuju energi rendah emisi.

Perseroan sendiri memproyeksikan memiliki penjualan tembus sebesar Rp 1 triliun selama lima tahun ke depan atau meningkat hampir empat kali lipat dibandingkan 2023. Sementara untuk laba bersih pada periode yang sama naik hingga 10 kali lipat dibandingkan 2022. 

Berdasarkan kalkulasi Pilarmas Investindo atas data tersebut dengan menggunakan metodologi DCF tercatat kisaran penilaian ekuitas Rp 687.025 miliar. Metode Discounted Cash Flow (DCF) menggunakan asumsi tingkat bunga bebas risiko sebesar 6,4 persen, beta sebesar 1,53, premi risiko negara 2,9 persen, biaya ekuitas 13,1 persen, biaya utang 8,3 persen, pertumbuhan terminal sebesar 3 persen dan WACC sebesar 10,85 persen. 

Direktur Utama Citra Nusantara Gemilang Andika Purwonugroho mengatakan, keputusan melakukan IPO ini sebagai langkah Perseroan untuk peningkatan kapasitas pendanaan dalam rangka mengakselerasi pertumbuhan dan menguatkan stabilitas keuangan. 

Adapun sebesar 90 persen dari dana yang diperoleh dari aksi korporasi ini setelah dikurangi biaya-biaya emisi akan digunakan sebagai dana belanja modal (capital expenditure/capex) untuk membangun LNG station di Galian Field Tambun Zone 7 Regional 2.

Sedangkan sisanya akan dimanfaatkan untuk modal kerja. Sementara itu, dana yang diperoleh dari pelaksanaan Waran Seri I juga akan digunakan sebagai modal kerja Perseroan.

Pencatatan Saham di BEI

Pergerakan IHSG Turun Tajam
Pengunjung melintas di papan elektronik yang menampilkan pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di Bursa Efek Jakarta, Rabu (15/4/2020). Pergerakan IHSG berakhir turun tajam 1,71% atau 80,59 poin ke level 4.625,9 pada perdagangan hari ini. (Liputan6.com/Johan Tallo)

Andika menyebutkan, pencatatan saham CGAS di BEI merupakan bagian dari strategi peningkatan kapasitas pendanaan, ekspansi usaha, tata kelola dan prinsip keterbukaan Perseroan secara lebih baik sebagai perusahaan publik, sehingga upaya ini diharapkan dapat menjadi nilai tambah bagi stakeholder Perseroan.

Ia melanjutkan, pengembangan bisnis CGAS juga sejalan dengan program pemerintah terkait transisi energi yang memprioritaskan gas alam sebagai sumber energi dengan tingkat emisi yang lebih rendah dibanding bahan bakar minyak (BBM).

"Kami berharap kehadiran PT Citra Nusantara Gemilang Tbk di BEI akan memberi kesempatan yang luas bagi seluruh masyarakat untuk dapat memiliki Perseroan melalui Bursa. Kehadiran CGAS pada BEI juga diharapkan dapat menyemarakkan perdagangan saham di BEI dan menjadi opsi yang menarik bagi para investor,” kata Andika.

Ke depan, ia mengatakan, selain mengembangkan LNG dengan menggunakan dana hasil IPO, CGAS juga berencana melakukan ekspansi usaha ke beberapa daerah dengan membangun mother station baru yang lebih mendekati target pasar, yakni di Grobogan Purwodadi, Jawa Tengah dengan kapasitas plant 1,5 MMSCFD dan mother station di Majalengka berkapasitas plant 1 MMSCFD, serta mother station di Manyar, Gresik, Jawa Timur berkapasitas plant 2 MMSCFD.

"Harapannya dengan pendistribusian lokasi usaha, maka Perseroan dapat menjangkau dan melayani lebih banyak konsumen dari berbagai segmen,” tegasnya.

Tawarkan Harga Kompetitif

Ilustrasi Laporan Keuangan atau Laba Rugi. Foto: Freepik/ pch.vector
Ilustrasi Laporan Keuangan atau Laba Rugi. Foto: Freepik/ pch.vector

Dia menyampaikan, sejauh ini CGAS menawarkan harga kompetitif yang bisa menciptakan penghematan biaya bagi pelanggan metering yang terkalibrasi, sehingga bisa memperoleh hasil pemakaian CNG secara terukur dan tepat.

Jaringan distribusi Perseroan maupun entitas anak juga sudah tersebar di Pulau Sumatera dan Jawa, maka saat ini CNG bisa lebih mudah diperoleh pelanggan. CGAS menerapkan aplikasi SCADA yang terintegrasi, sehingga pelanggan bisa memastikan pengiriman CNG sesuai jadwal.

"CNG merupakan gas yang sangat aman, karena kami selalu menggunakan standar tertinggi keamanan untuk distribusi gas ke pelanggan. Perseroan senantiasa melakukan preventif maintenance terhadap equipment, seperti PRS (Pressure Reduction System), CNG Tubeskid, GTM, metering dan peremajaan equipment yang terjaga dan terjadwal," ujar Andika.

Ia mengungkapkan, melalui strategi diversifikasi produk, CGAS meyakini dapat menjadi pilihan bagi pelanggan yang mencari alternatif gas sebagai sumber energi untuk keperluan industri, sehingga bisa terus bertumbuh secara berkesinambungan dan memberikan kontribusi yang semakin bermanfaat bagi masyarakat luas.

 

 

Infografis Bank Dunia Proyeksi Pertumbuhan Ekonomi Global Bakal Terjun Bebas. (Liputan6.com/Abdillah)
Infografis Bank Dunia Proyeksi Pertumbuhan Ekonomi Global Bakal Terjun Bebas. (Liputan6.com/Abdillah)
Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya