Liputan6.com, Jakarta - Pencairan Tunjangan Hari Raya (THR) menjadi salah satu momen yang dinanti saat Hari Raya. Lantaran, THR acap dialokasikan untuk memenuhi kebutuhan Lebaran serta memenuhi keinginan yang lama terpendam.
Namun, dalam keceriaan tersebut, sering kali kita mengabaikan perencanaan keuangan yang matang dan lupa mengalokasikan sebagian dari THR untuk ditabung.
Ketika THR telah diterima, tak jarang orang-orang mengalokasikan dana tersebut untuk keperluan Ramadan dan Lebaran tanpa mempertimbangkan pilihan untuk berinvestasi. Tanpa disadari, hal ini menghilangkan kesempatan untuk meraih masa depan yang lebih aman secara keuangan.
Advertisement
"Dalam mengelola THR, penting untuk mengambil langkah-langkah cerdik yang dapat membantu kita dalam mencapai kualitas hidup yang lebih baik, tak hanya sebatas memenuhi untuk kebutuhan Lebaran, tetapi juga hingga masa depan," kata Managing Director – Head of Consumer Banking PT Bank DBS Indonesia, Melfrida Gultom dalam keterangan resmi, dikutip Rabu (10/4/2024).
Melfrida membagikan beberapa tips untuk mengatur THR dengan baik. Berikut ulasannya:
- Cerdik Bedakan Kebutuhan Vs Kemauan
Membedakan antara kebutuhan dan kemauan adalah langkah awal yang penting dalam mengelola keuangan dengan bijak. Kekayaan yang berkelanjutan tidak hanya didasarkan pada pendapatan yang besar, tetapi juga pada kemampuan kita untuk mengatur pengeluaran dengan baik.
Pada momentum Ramadan dan Idul Fitri, Anda dapat melakukan identifikasi kebutuhan dan prioritaskan untuk memenuhinya, seperti zakat, membeli tiket mudik, memberi THR untuk asisten rumah tangga (ART), dan sebagainya.
"Selain itu, walau banyak promo dan diskon Lebaran menanti, penting untuk tetap tenang dan berpikir rasional. Sebaiknya, belilah barang-barang yang benar-benar diperlukan dan akan digunakan secara maksimal," kata Melfrida.
Melakukan Budgeting
- Lakukan Simple Budgeting dengan Metode 50/30/20Setelah membedakan kebutuhan dan kemauan, menerapkan prinsip simple budgeting juga menjadi solusi yang tepat untuk mengelola THR.
Salah satu metode yang dapat digunakan adalah metode 50/30/20, yang membagi pendapatan menjadi tiga kategori utama yakni kebutuhan, keinginan, dan tabungan.
Sekitar 50 persen dari pendapatan dialokasikan untuk memenuhi kebutuhan dasar sehari-hari, seperti makanan, transportasi, tagihan rutin, dan kebutuhan lainnya. Lalu, gunakan 30 persen untuk memenuhi keinginan, misalnya baju baru, ornamen Lebaran, dan lain-lain.
"Terakhir, sisihkan 20 persen untuk tabungan, dana darurat, dan investasi. Hal ini memungkinkan kita untuk tetap memenuhi kebutuhan dasar, memuaskan keinginan tanpa mengorbankan keuangan masa depan, dan membangun kekayaan secara bertahap," tutur Melfrida.
- Investasikan THR untuk Capai Tujuan Keuangan Jangka PanjangMeski menjanjikan imbal hasil yang relatif lebih tinggi, perlu dicatat bahwa investasi bukanlah sesuatu yang bisa dilakukan secara instan. Sebagai langkah pertama, penting untuk memahami konsep "pay yourself first" yang mengajarkan pentingnya menyisihkan pendapatan dalam rangka mengutamakan kebutuhan diri sendiri.
Advertisement
2 Faktor
Sesuai metode simple budgeting, penting untuk mengalokasikan sebagian dari THR untuk tabungan, dana darurat, dan investasi. Hal ini penting sebagai langkah yang lebih proaktif dalam mengelola keuangan dan memperoleh keuntungan jangka panjang.
"Dua faktor yang perlu dipahami dalam berinvestasi adalah inflasi dan waktu. Dengan berinvestasi, kita dapat menghasilkan keuntungan yang melebihi tingkat inflasi, sehingga memungkinkan uang kita untuk tetap bernilai seiring berjalannya waktu," kata Melfrida.
Selain itu, investasi juga memanfaatkan konsep waktu atau compounding. Di mana keuntungan yang diperoleh dari investasi akan terus bertambah seiring berjalannya waktu.
Tapi sebelum berinvestasi, jangan lupa untuk miliki tiga hal ini: tabungan dana darurat (idealnya sebesar 6-12 kali biaya hidupmu per bulan), memiliki proteksi atau asuransi, dan kenali terlebih dahulu jenis-jenis investasi seperti saham, obligasi, dan reksa dana.
Kelola Uang
- Kelola Uang Lewat Reksa DanaMengelola THR melalui investasi dalam reksa dana merupakan salah satu langkah bijak untuk membangun kekayaan secara bertahap.
Biasanya bagi investor pemula, instrumen reksa dana menjadi salah satu pilihan karena dana investasi dikelola oleh profesional yakni manajer investasi dan diawasi oleh Otoritas Jasa Keuangan (OJK).
Terdapat beberapa langkah yang perlu diperhatikan ketika memulai investasi dalam reksa dana. Pertama, tentukan tujuan investasi, apakah Anda ingin mencapai pertumbuhan modal yang signifikan dalam jangka panjang, mencari pendapatan tetap secara teratur, atau mencari keseimbangan antara kedua hal tersebut.
Kedua, pilih manajer investasi yang terpercaya, teliti rekam jejak dan pengalaman manajer tersebut dalam mengelola portofolio investasi.
Terakhir, sebelum memutuskan untuk berinvestasi dalam reksadana tertentu, penting untuk memperhatikan beberapa kriteria kinerja, seperti AUM (Assets Under Management), Sharpe Ratio yang menunjukkan besaran return reksadana dibandingkan risikonya, Expense Ratio yang mengukur efektivitas pengelolaan reksadana, dan kinerja masa lalu (return).
Â
Advertisement
Memahami Reksa Dana
Pahami juga berbagai jenis reksa dana yang sesuai dengan profil risiko dan aspirasi keuangan Anda. Misalnya, reksadana pasar uang dengan tingkat risiko minimal untuk investasi jangka pendek, reksadana pendapatan tetap dengan risiko dan imbal hasil yang moderat, serta reksadana saham yang memiliki risiko pasar yang tinggi.
Selain itu, ada juga reksa dana campuran yang menggabungkan instrumen pasar uang, obligasi, dan saham, cocok untuk tujuan investasi jangka panjang dengan keseimbangan antara pertumbuhan modal dan pendapatan tetap.
Â