IHSG Berpotensi Menguat Terbatas, Cek Rekomendasi Saham Hari Ini 3 Mei 2024

Laju Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) berada di level support 7.045,7.026 dan level resistance 7.298,7.377 pada Jumat, 3 Mei 2024.

oleh Agustina Melani diperbarui 03 Mei 2024, 08:08 WIB
Diterbitkan 03 Mei 2024, 08:08 WIB
IHSG Berpotensi Menguat Terbatas, Cek Rekomendasi Saham Hari Ini 3 Mei 2024
Laju Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) berpotensi menguat terbatas pada perdagangan saham Jumat (3/5/2024). IHSG akan menguji area 7.289. (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Liputan6.com, Jakarta - Laju Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) berpotensi menguat terbatas pada perdagangan saham Jumat (3/5/2024). IHSG akan menguji area 7.289.

IHSG melemah 1,61 persen ke posisi 7.117 pada perdagangan Kamis, 2 Mei 2024 disertai dengan munculnya volume penjualan.

Analis PT MNC Sekuritas, Herditya Wicaksana menuturkan, IHSG  selama masih mampu berada di atas 7.026 sebagai level support, posisi IHSG diperkirakan sedang berada pada bagian dari wave © dari wave B. “Sehingga IHSG masih berpeluang untuk menguji area 7.289,” ujar Herditya.

Herditya prediksi, IHSG berada di level support 7.045,7.026 dan level resistance 7.298,7.377 pada Jumat pekan ini.

Sementara itu, dalam riset PT Pilarmas Investindo Sekuritas menyebutkan, IHSG berpotensi menguat terbatas dengan level support dan level resistance di 7.080-7.140. “Hati-hati koreksi berpotensi terjadi,” demikian dikutip

Rekomendasi Saham

Untuk rekomendasi saham hari ini, PT Pilarmas Investindo Sekuritas memilih saham PT Bank Mandiri Tbk (BMRI), PT Kalbe Farma Tbk (KLBF), dan PT Astra International Tbk (ASII).

Sedangkan Herditya memilih saham PT GoTo Gojek Tokopedia Tbk (GOTO), PT Mark Dynamics Indonesia Tbk (MARK), PT Merdeka Copper Gold Tbk (MDKA), dan saham PT Vale Indonesia Tbk (INCO).

 

Disclaimer: Setiap keputusan investasi ada di tangan pembaca. Pelajari dan analisis sebelum membeli dan menjual saham. Liputan6.com tidak bertanggung jawab atas keuntungan dan kerugian yang timbul dari keputusan investasi.

Rekomendasi Teknikal

Akhir Pekan IHSG Ditutup Menguat
Beralih ke bursa asing, bursa saham Asia dominan lesu. Sedangkan bursa saham Eropa semuanya melemah. (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Berikut rekomendasi teknikal dari MNC Sekuritas:

1. PT GoTo Gojek Tokopedia Tbk (GOTO) - Spec Buy

Saham GOTO bergerak flat ke 63 disertai dengan munculnya volume pembelian, namun pergerakannya tertahan oleh MA20.

"Selama masih mampu berada di atas 59 sebagai stoplossnya, maka posisi GOTO saat ini diperkirakan sedang berada di awal wave C dari wave (B)," ujar Herditya.

Spec Buy: 60-63

Target Price: 67, 72

Stoploss: below 59

 

2.PT Mark Dynamics Indonesia Tbk (MARK) - Buy on Weakness

Saham MARK menguat 2,41% ke 850 dan masih didominasi oleh volume pembelian. Herditya menuturkan, saat ini, posisi MARK diperkirakan berada pada bagian dari wave [i] dari wave C, sehingga MARK masih berpeluang melanjutkan penguatannya.

Buy on Weakness: 785-835

Target Price: 915, 1.030

Stoploss: below 730

 

3.PT Merdeka Copper Gold Tbk (MDKA) - Spec Buy

Saham MDKA terkoreksi 1,90% ke 2.580 disertai dengan munculnya volume penjualan. "Selama MDKA masih mampu berada di atas 2,470 sebagai stoplossnya, maka posisi MDKA saat ini diperkirakan berada di awal wave (v) dari wave [c]," ujar dia.

Spec Buy: 2.510-2.560

Target Price: 2.890, 3.030

Stoploss: below 2.470

 

4.PT Vale Indonesia Tbk (INCO) - Sell on Strength

Saham INCO terkoreksi 3,06% ke 4.120 disertai dengan munculnya volume penjualan, tetapi koreksi INCO masih tertahan oleh MA60.

"Namun, selama INCO belum mampu berada di atas 4.270 sebagai resistancenya maka posisi INCO saat ini diperkirakan berada di awal wave [c] dari wave B. Hal ini akan lebih terkonfirmasi bila INCO menembus support di 4.010, yang akan membawa INCO menuju ke 3.810-3.950," kata dia.

Sell on Strength: 4.140-4.190

 

Penutupan IHSG pada 2 Mei 2024

Akhir tahun 2017, IHSG Ditutup di Level 6.355,65 poin
Pekerja tengah melintas di bawah papan pergerakan IHSG usai penutupan perdagangan pasar modal 2017 di BEI, Jakarta, Jumat (29/12). Perdagangan saham di penghujung tahun ini ditutup langsung Presiden Joko Widodo (Jokowi). (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Sebelumnya, laju Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) tersungkur pada perdagangan Kamis (2/5/2024). Koreksi IHSG didorong sentimen global terutama dari bank sentral Amerika Serikat (AS) atau the Federal Reserve (the Fed) yang mempertahankan suku bunga acuan.

Mengutip data RTI, IHSG anjlok 1,61 persen ke posisi 7.117,42. Indeks LQ45 terpangkas 3,02 persen ke posisi 898,75. Seluruh indeks saham acuan kompak tertekan.

Pada perdagangan Kamis pekan ini, IHSG berada di level tertinggi 7.234,36 dan level terendah 7.072,47. Sebanyak 405 saham melemah sehingga menekan IHSG. 187 saham menguat dan 178 saham diam di tempat.

Total frekuensi perdagangan 1.289.900 kali dengan volume perdagangan 19,3 miliar saham. Nilai transaksi harian Rp 16,8 triliun. Posisi dolar Amerika Serikat terhadap rupiah di kisaran 16.180. Investor asing melepas saham senilai Rp 2,5 triliun. Sepanjang 2024, investor asing beli saham Rp 5,35 triliun.

Mayoritas sektor saham (IDX-IC) tertekan kecuali sektor saham industri naik 0,11 persen dan sektor saham kesehatan menanjak 0,12 persen.

Sementara itu, sektor saham keuangan terpangkas 2,78 persen, dan catat koreksi terbesar. Sektor saham energi melemah 1,14 persen, sektor saham basic tergelincir 1,68 persen, sektor saham nonsiklikal susut 0,68 persen.

 

Sektor Saham

Akhir tahun 2017, IHSG Ditutup di Level 6.355,65 poin
Pekerja tengah melintas di bawah papan pergerakan IHSG usai penutupan perdagangan pasar modal 2017 di BEI, Jakarta, Jumat (29/12). Perdagangan bursa saham 2017 ditutup pada level 6.355,65 poin. (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Selain itu, sektor saham siklikal terpangkas 1,75 persen, sektor saham properti tergelincir 1,51 persen, sektor saham teknologi melemah 0,93 persen, sektor saham infrastruktur turun 0,19 persen dan sektor saham transportasi terpangkas 2,02 persen.

Analis PT MNC Sekuritas, Herditya Wicaksana menuturkan, IHSG melemah 1,61 persen ke posisi 7.117 yang didorong koreksi saham IDX Finance sebesar 2,78 persen dan IDX transportasi susut 2,02 persen. Koreksi IHSG itu dinilai lantaran bank sentral Amerika Serikat atau the Federal Reserve (the Fed) yang menahan suku bunga acuan di 5,5 persen.

“Koreksi IHSG ini merespons adanya keputusan The Fed yang kembali menahan suku bunga acuannya di 5,5 persen sehingga investor cenderung khawatir dan beralih ke aset yang lebih minim risiko,” ujar Herditya saat dihubungi Liputan6.com.

 

 

Infografis Bank Dunia Proyeksi Pertumbuhan Ekonomi Global Bakal Terjun Bebas. (Liputan6.com/Abdillah)
Infografis Bank Dunia Proyeksi Pertumbuhan Ekonomi Global Bakal Terjun Bebas. (Liputan6.com/Abdillah)
Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya