IHSG Anjlok 2,14%, Saham BREN Tersungkur Hari Ini 5 Juni 2024

Laju Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) keluar dari posisi 7.000 dan saham BREN anjlok 10 persen pada perdagangan Rabu, 5 Juni 2024.

oleh Agustina Melani diperbarui 05 Jun 2024, 20:39 WIB
Diterbitkan 05 Jun 2024, 18:15 WIB
IHSG Anjlok 2,14%, Saham BREN Tersungkur Hari Ini 5 Juni 2024
Laju Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) anjlok pada perdagangan Rabu (5/6/2024). Koreksi IHSG terjadi di tengah aksi jual saham oleh investor asing dan mayoritas sektor saham tertekan. (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Liputan6.com, Jakarta - Laju Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) anjlok pada perdagangan Rabu (5/6/2024). Koreksi IHSG terjadi di tengah aksi jual saham oleh investor asing dan mayoritas sektor saham tertekan.

Mengutip data RTI,IHSG terperosok 2,14 persen ke posisi 6.947,67. Indeks LQ45 merosot 1,57 persen ke posisi 881,70.  Sebagian besar indeks saham acuan tertekan.

Pada perdagangan Rabu pekan ini, IHSG berada di level tertinggi 7.118,34 dan terendah 6.934,94. Sebanyak 421 saham tertekan sehingga bebani IHSG. 172 saham menguat dan 192 saham diam di tempat. Total frekuensi perdagangan 1.021.227 kali dengan volume perdagangan 18,9 miliar saham. Nilai transaksi harian Rp 12 triliun. Posisi dolar Amerika Serikat terhadap rupiah di kisaran 16.272.

Berdasarkan data Bursa Efek Indonesia (BEI), investor asing jual saham Rp 567,65 miliar. Sepanjang 2023, investor asing melepas saham Rp 7,10 triliun.

Mayoritas sektor saham tertekan kecuali sektor saham kesehatan naik 0,79 persen. Sektor saham basic merosot 6,29 persen, dan catat koreksi terbesar. Sektor saham energi tergelincir 1,71 persen, sektor saham industri turun 1,33 persen, sektor saham nonsiklikal merosot 0,81 persen.

Selain itu, sektor saham siklikal susut 0,43 persen, sektor saham keuangan terpangkas 0,37 persen, sektor saham properti tergelincir 0,74 persen, sektor saham teknologi melemah 1,83 persen. Selanjutnya sektor saham infrastruktur merosot 2,02 persen dan sektor saham transportasi terpangkas 1,03 persen.

Pada perdagangan Rabu pekan ini,saham BBRI susut 1,12 persen ke posisi Rp 4.400 per saham. Saham BBRI dibuka naik 50 poin ke posisi Rp 4.500 per saham. Harga saham BBRI berada di level tertinggi Rp 4.500 dan terendah Rp 4.400 per saham. Total frekuensi perdagangan 47.297 kali dengan volume perdagangan 2.893.506 saham. Nilai transaksi Rp 1,3 triliun.

Saham PT Barito Renewables Energy Tbk (BREN) terpangkas 10 persen ke posisi Rp 7.425 per saham. Saham BREN dibuka turun 825 poin ke posisi Rp 7.425 per saham. Harga saham BREN berada di level tertinggi Rp 7.425 dan terendah Rp 7.425 per saham. Total frekuensi perdagangan 858 kali dengan volume perdagangan 38.426 saham.Nilai transaksi Rp 28,5 miliar.

 

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.


Sentimen yang Pengaruhi IHSG

Awal Ramadan IHSG Ditutup Menguat
Karyawan beraktivitas di PT Bursa Efek Indonesia, Jakarta, Rabu (13/3/2024). (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Mengutip Antara, dalam tim riset Pilarmas Investindo Sekuritas dalam kajiannya menyebutkan, bursa regional Asia cenderung bergerak melemah.

"Pasar mencermati dan berharap akan pemangkasan suku bunga acuan the Fed Amerika Serikat (AS)," demikian dikutip dari Antara.

Harapan tersebut dilatarbelakangi pasca rilis data lowongan pekerjaan AS pada April 2024 yang menurun dari sebelumnya 8,35 juta menjadi 8,05 juta, yang memberikan indikasi pasar tenaga kerja yang melemah, sehingga membuat pasar berspekulasi kembali harapan pemangkasan suku bunga acuannya.

Akan tetapi, pelaku pasar juga menantikan rilis laporan ketenagakerjaan AS pada akhir pekan nanti dan menantikan keputusan bank sentral Eropa, sehubungan dengan pemangkasan suku bunga acuannya.

Hal tersebut menjadi perhatian pasar, dimana sebelumnya kenaikan data inflasi di Eropa menimbulkan keraguan terhadap prospek pelonggaran moneter lebih lanjut pada 2024. Dari dalam negeri, Bank Indonesia (BI) melaporkan Posisi Investasi Indonesia (PII) mencatat kewajiban neto sebesar 253,0 miliar dolar AS pada akhir triwulan I-2024, atau turun dibandingkan kewajiban neto pada akhir kuartal-IV 2023 yang sebesar 261,2 miliar dolar AS.

Penurunan kewajiban neto tersebut bersumber dari penurunan posisi Kewajiban Finansial Luar Negeri (KFLN) dan peningkatan posisi Aset Finansial Luar Negeri (AFLN). Namun demikian BI menyampaikan meskipun mengalami penurunan PII tetapi tetap terjaga ketahanan eksternal.

Analis PT MNC Sekuritas Herditya Wicaksana menuturkan, koreksi IHSG dipengaruhi melemahnya nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat yang saat ini berada di kisaran 16.269. “Sentimen lainnya datang dari emiten BREN, di mana masih berada pada pemantauan khusus (FCA) ditambah ditundanya BREN masuk ke dalam FTSE,” ujar Herditya saat dihubungi Liputan6.com.

Ia menuturkan, IHSG dapat dicermati level 6.958 sebagai area support, apabila IHSG break area itu sehingag IHSG rawan menguhi 6.884-6.900.


Top Gainers-Losers

Pergerakan IHSG Ditutup Menguat
Karyawan mengamati pergerakan harga saham di Profindo Sekuritas Indonesia, Jakarta, Senin (27/7/2020). Pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) ditutup menguat 0,66% atau 33,67 poin ke level 5.116,66 pada perdagangan hari ini. (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Saham-saham yang masuk top gainers antara lain:

  • Saham TAXI melambung 100 persen
  • Saham ANDI melambung 25 persen
  • Saham SOHO melambung 25 persen
  • Saham AGAR melambung 25 persen
  • Saham UVCR melambung 16,67 persen

 

Saham-saham yang masuk top losers antara lain:

  • Saham TOPS merosot 50 persen
  • Saham SBAT merosot 50 persen
  • Saham BTEK merosot 50 persen
  • Saham HADE merosot 33,33 persen
  • Saham CNKO merosot 20 persen

 

Saham-saham teraktif berdasarkan nilai antara lain:

  • Saham BBRI senilai Rp 1,1 triliun
  • Saham BBCA senilai Rp 809,6 miliar
  • Saham TPIA senilai Rp 643,4 miliar
  • Saham BMRI senilai Rp 636,1 miliar
  • Saham TLKM senilai Rp 454,1 miliar

 

Saham-saham teraktif berdasarkan frekuensi antara lain:

  • Saham ATLA tercatat 60.274 kali
  • Saham BBRI tercatat 47.264 kali
  • Saham ANTM tercatat 34.840 kali
  • Saham BRPT tercatat 32.129 kali
  • Saham TPIA tercatat 28.216 kali

Bursa Saham Asia Pasifik

Pasar Saham di Asia Turun Imbas Wabah Virus Corona
Seorang pria melihat layar monitor yang menunjukkan indeks bursa saham Nikkei 225 Jepang dan lainnya di sebuah perusahaan sekuritas di Tokyo, Senin (10/2/2020). Pasar saham Asia turun pada Senin setelah China melaporkan kenaikan dalam kasus wabah virus corona. (AP Photo/Eugene Hoshiko)

Bursa saham Asia Pasifik bervariasi pada perdagangan Rabu, 5 Juni 2024. Bursa saham India menguat setelah aksi jual besar-besaran pada perdagangan sesi sebelumnya seiring investor menilai hasil pemilihan umum (Pemilu) India.

Dikutip dari CNBC, indeks Nifty 50 di India naik 1,98 persen dan BSE Sensex bertambah 2 persen. Sebelumnya pada perdagangan Selasa, 4 Juni 2024, indeks Nifty anjlok 5,93 persen. Sedangkan indeks Sensex merosot 5,74 persen, dan menandai penurunan tertajam sejak 2020 setelah Partai Bharatiya Janata yang dipimpin Perdana Menteri Narendra Modi gagal mencapai mayoritas langsung di majelis rendah parlemen.

Kapitalisasi pasar saham India merosot 31,06 triliun rupee atau sekitar USD 371 miliar pada 4 Juni 2024.

Sementara itu, Produk Domestik Bruto (PDB) di Australia pada kuartal I 2024 mencapai 1,1 persen year over year (YoY) sedikit di bawah perkiraan jajak pendapat Reuters sebesar 1,2 persen.

Indeks ASX 200 di Australia menguat 0,41 persen ke posisi 7.759,40. Namun, indeks Nikkei 225 di Jepang turun 0,89 persen menjadi 38.490,17. Indeks Topix merosot 1,41 persen ke posisi 2.748,22.

Indeks Kospi di Korea Selatan melonjak 1,03 persen ke posisi 2.689,50. Indeks Kosdaq menguat 0,58 persen ke posisi 850,75. Indeks Hang Seng di Hong Kong turun 0,06 persen. Indeks CSI 300 di China merosot 0,58 persen ke posisi 3.594,79.

 

Infografis Bank Dunia Proyeksi Pertumbuhan Ekonomi Global Bakal Terjun Bebas. (Liputan6.com/Abdillah)
Infografis Bank Dunia Proyeksi Pertumbuhan Ekonomi Global Bakal Terjun Bebas. (Liputan6.com/Abdillah)
Lanjutkan Membaca ↓

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya