Bursa Saham Asia Beragam, Investor Menanti Suku Bunga Pinjaman China

Bursa saham Asia Pasifik beragam pada perdagangan Kamis, 20 Juni 2024. Investor mencermati rilis data suku bunga pinjaman China.

oleh Agustina Melani diperbarui 20 Jun 2024, 08:45 WIB
Diterbitkan 20 Jun 2024, 08:45 WIB
Bursa Saham Asia Beragam, Investor Menanti Suku Bunga Pinjaman China
Bursa saham Asia Pasifik bervariasi pada awal sesi perdagangan Kamis, (20/6/2024) di tengah investor menunggu suku bunga pinjaman utama China untuk tenor satu dan lima tahun. (AP Photo/Eugene Hoshiko)

Liputan6.com, Jakarta - Bursa saham Asia Pasifik bervariasi pada awal sesi perdagangan Kamis, (20/6/2024) di tengah investor menunggu suku bunga pinjaman utama China untuk tenor satu dan lima tahun.

Mengutip CNBC, suku bunga pinjaman bertenor satu tahun berfungsi sebagai patokan bagi sebagian besar pinjaman korporasi dan rumah tangga. Sedangkan suku bunga lima tahun berfungsi sebagai patokan untuk hipotek properti. Suku bunga pinjaman bertenor satu tahun saat ini sebesar 3,45 persen, sedangkan suku bunga pinjaman lima tahun sebesar 3,95 persen.

Awal pekan ini, Bank Sentral China mempertahankan suku bunga fasilitas pinjaman jangka menengah satu tahun tetap stabil di 2,5 persen.

Indeks Kospi di Korea Selatan naik 0,06 persen. Sedangkan indeks Kosdaq bertambah 0,04 persen. Sementara itu, indeks Nikkei 225 di Jepang susut 0,28 persen. Sedangkan indeks Topix turun 0,12 persen.Sedangkan indeks ASX 200 melemah.

Sementara itu, ekonomi Selandia Baru berhasil keluar dari resesi teknis dengan tumbuh 0,2 persen kuartal ke kuartal dalam tiga bulan pertama 2024 dan mengalahkan harapan jajak pendapat Reuters yang prediksi ekspansi 0,1 persen.  Secara tahunan, ekonomi tumbuh 0,2 persen.

Indeks Hang Seng di Hong Kong berada di posisi 18.391 lebih rendah dari penutupan terakhir di 18.430,39.

Di wall street, indeks S&P 500 dan Nasdaq berjangka masing-masing naik 0,04 persen dan 0,19 persen. Indeks Dow Jones melemah 0,17 persen.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.


Penutupan Bursa Saham Asia pada 19 Juni 2024

Rudal Korea Utara Bikin Bursa Saham Asia Ambruk
Seorang pria berjalan melewati indikator saham elektronik sebuah perusahaan sekuritas di Tokyo (29/8). Rudal tersebut menuju wilayah Tohoku dekat negara Jepang. (AP Photo/Shizuo Kambayashi)

Sebelumnya, bursa saham Hong Kong memimpin di Asia pada perdagangan Rabu (19/6/2024). Indeks Hang Seng naik hampir 3 persen yang didorong saham energi dan bahan baku.

Mengutip CNBC, indeks CSI 300 merosot 0,47 persen ke posisi 3.528,75. Bursa saham di kawasan Asia sebagian besar menguat setelah indeks acuan di wall street mencapai level tertinggi baru pada Selasa, 18 Juni 2024. Bahkan perusahaan kecerdasan buatan Nvidia mengambil alih posisi Microsoft sebagai perusahaan publik paling berharga di dunia.

Saham Nvidia melonjak 3,5 persen di wall street dan telah melambung 174 persen sejak awal tahun. Di sisi lain,  investor di Asia menilai data perdagangan Jepang untuk Mei dengan ekspor yang melampaui harapan. Ekspor tumbuh 13,5 persen year on year (YoY) dibandingkan kenaikan 13 persen yang diperkirakan ekonom yang disurvei Reuters. Namun, pertumbuhan impor 9,5 persen meleset dari harapan kenaikan 10,4 persen.

Investor juga mencerna pembacaan indeks Reuters Tankan yang menunjukkan kepercayaan bisnis di kalangan produsen besar Jepang turun menjadi +6 dari +9 pada Mei. Di sisi lain, kepercayaan bisnis di kalangan non-produsen naik menjadi +31 dari +26 pada Mei 2024.

Tankan mengukur kepercayaan bisnis di antara perusahaan-perusahaan Jepang, dan angka positif berarti jumlah perusahaan yang optimistis melebihi jumlah perusahaan yang pesimistis dan sebaliknya.


Indeks Nikkei

Bursa saham Asia Pasifik lesu pada perdagangan Kamis, (4/5/2023) usai the Federal Reserve (the Fed) atau bank sentral Amerika Serikat menaikkan suku bunga. (Foto: Jason Briscoe/Unsplash)
Bursa saham Asia Pasifik lesu pada perdagangan Kamis, (4/5/2023) usai the Federal Reserve (the Fed) atau bank sentral Amerika Serikat menaikkan suku bunga. (Foto: Jason Briscoe/Unsplash)

Indeks Nikkei 225 di Jepang naik 0,23 persen menjadi 38.570,76. Indeks Topix menguat 0,47 persen ke posisi 2.728,64. Indeks Kospi di Korea Selatan bertambah 1,2 persen yang didorong kenaikan saham Samsung Electronics. Saham LG Electronics bertambah 6,09 persen dan saham SK Hynix merosot 0,43 persen. Sementara itu, indeks Kosdaq naik 0,26 persen ke posisi 861,17.

Indeks Taiwan menguat hampir 2 persen ke posisi 23.209,54 yang didorong saham Foxconn dan Taiwan Semiconductor Manufacturing masing-masing naik 2,27 persen dan 4,03 persen. Indeks Nifty di India sentuh posisi tertinggi baru. Sedangkan indeks ASX 200 di Australia melemah 0,11 persen ke posisi 7.769,7.

Di wall street, indeks S&P 500 sentuh rekor tertinggi seiring kenaikan 0,25 persen menjadi 5.487,03. Indeks Nasdaq naik 0,03 persen ke posisi 17.862,23. Indeks Dow Jones bertambah 0,15 persen.

 

 

Infografis Bank Dunia Proyeksi Pertumbuhan Ekonomi Global Bakal Terjun Bebas. (Liputan6.com/Abdillah)
Infografis Bank Dunia Proyeksi Pertumbuhan Ekonomi Global Bakal Terjun Bebas. (Liputan6.com/Abdillah)
Lanjutkan Membaca ↓

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya