Liputan6.com, Jakarta - Bursa saham Amerika Serikat atau wall street bervariasi pada Jumat, 21 Juni 2024. Saham Nvidia bebani wall street.
Mengutip CNBC, ditulis Sabtu (22/6/2024), indeks S&P 500 merosot 0,16 persen ke posisi 5.464,62. Indeks Nasdaq susut 0,18 persen ke posisi 17.689,36. Indeks Dow Jones naik tipis 15,57 poin atau 0,04 persen ke posisi 39.150,33.
Baca Juga
Pada awal pekan ini, indeks S&P 500 mencatat rekor intraday di 5.505,53, dan membukukan kenaikan mingguan terbesar 0,6 persen. Indeks Nasdaq mendatar. Indeks Dow Jones bertambah 1,45 persen dan catat kinerja mingguan terbaik sejak Mei 2024.
Advertisement
“Saham teknologi terus menjadi sorotan. Saya tidak dapat mengingat kapan satu saham begitu berpengaruh di pasar, dan hal tersebut benar-benar menjadi pendorong utama pergerakan pasar akhir-akhir ini,” ujar Co-chief Investment Strategist John Hancock Investment Management, Emily Roland.
Sementara itu, saham Nvidia turun 3,2 persen. Pada perdagangan Kamis pekan ini, saham Nvidia mencapai titik tertinggi sepanjang masa sebelum ditutup lebih rendah dari 3 persen. Meski demikian, saham produsen chip itu telah melonjak 155 persen pada 2024, dan sempat mengalahkan Microsoft sebagai perusahaan publik paling berharga pada Selasa pekan ini.
Beberapa tanda pasar yang berlebihan mulai terlihat dalam beberapa sesi terakhir, meski tidak jelas apakah reli yang dipicu oleh kecerdasan buatan telah mencapai batasnya. Bahkan Nvidia yang cukup besar untuk mempengaruhi pasar, menunjukkan tanda-tanda momentum kenaikannya mungkin melambat.
“Ini mungkin bukan saat yang buruk untuk mengambil keputusan. Kami telah mencapai kinerja luar biasa, dan pasarnya terlihat sedikit berkembang,” ujar Direktur Aspiriant, Dave Grecsek.
Di sisi lain, wall street catat volume perdagangan tertinggi sejak 15 Maret 2024 seiring ada triple witching yaitu berakhirnya opsi saham, opsi indeks saham dan opsi indeks saham berjangka.
Nvidia Geser Microsoft, Kini Jadi Perusahaan Paling Berharga di Dunia
Sebelumnya, Nvidia kini menjadi perusahaan paling berharga di dunia. Kenaikan harga saham Nvidia pada perdagangan Selasa, 18 Juni 2024 telah mengangkat kapitalisasi pasarnya hingga lewati Microsoft.
Mengutip CNBC, Rabu (19/6/2024), harga saham Nvidia naik 3,51 persen ke posisi USD 135,58. Kenaikan harga saham Nvidia mendorong kapitalisasi pasar perusahaan menjadi USD 3,34 triliun melampaui Microsoft yang kini bernilai USD 3,32 triliun. Di sisi lain, saham Apple turun 1,1 persen sehingga kapitalisasi pasar saham produsen iPhone tercatat USD 3,29 triliun.
Awal Juni 2024, kapitalisasi pasar saham Nvidia mencapai USD 3 triliun untuk pertama kalinya, dan melampaui Apple. Saham Nvidia melambung lebih dari 170 persen sepanjang 2024, dan naik satu tingkat setelah melaporkan laba kuartal I 2024 pada Mei 2024.
Saham Nvidia telah melonjak sembilan kali lipat sejak akhir 2022. Kenaikan harga saham Nvidia tersebut seiring euforia kecerdasan buatan atau artificial intelligence (AI).
Nvidia menguasai sekitar 80 persen pangsa pasar untuk chip AI yang digunakan di pusat data, bisnis yang berkembang pesat seiring dengan OpenAI, Microsoft, Alphabet, Amazon, Meta dan perusahaan lain yang berlomba-lomba membeli prosesor yang dibutuhkan untuk membangun model AI dan menjalankan beban kerja yang semakin besar.
Pada kuartal terakhir, pendapatan bisnis pusat data Nvidia naik 427 persen dari tahun sebelumnya menjadi USD 22,6 miliar yang mencakup sekitar 86 persen dari total penjualan perusahaan produsen chip tersebut.
Didirikan pada 1991, Nvidia habiskan beberapa dekade pertamanya terutama sebagai perusahaan perangkat keras yang menjual chip bagi gamer untuk menjalankan game 3D. Perusahaan ini juga berkecimpung dalam chip penambangan kripto dan langganan cloud gaming.
Advertisement
Saham Nvidia Naik 2,27%, Kapitalisasi Pasar Ungguli Apple
Sebelumnya, saham raksasa teknologi pembuat chip, Nvidia terpantau berada di zona hijau dalam penutupan pada hari Jumat 14 Juni 2024..
Melansir CNBC International, Sabtu (15/6/2024) saham Nvidia naik 2,27% menjadi USD 131,88 pada hari Jumat, dengan volume perdagangan 283,573,861, menurut Nasdaq. Sebelumnya, saham Nvidia sempat melemah 0,63 persen setelah jam kerja ke kisaran USD 131,25.
Seperti diketahui, kapitalisasi pasar Nvidia telah mencapai di atas USD 3 triliun atau sekitar Rp 48.839 triliun, menggeser Apple sebagai perusahaan termahal di dunia.
Penguatan harga saham Nvidia terjadi seiring tingginya minat investor terhadap perusahaan di tengah tren teknologi Kecerdasan Buatan atau Artificial Intelligence (AI).
Apple menjadi perusahaan AS pertama yang mencapai kapitalisasi pasar USD 3 triliun selama perdagangan intraday pada Januari 2022. Adapun Microsoft mencapai kapitalisasi pasar senilai USD 3 triliun pada Januari 2024.
Di tahun 2024 ini, Nvidia menjadi perusahaan tercepat yang mencatat kinerja pertumbuhan dari USD 1 triliun menjadi USD 2 triliun melampaui Amazon.com, perusahaan induk Google, Alphabet, dan Saudi Aramco, seperti dikutip dari US News.
Nvidia juga populer di pasar derivatif. GraniteShares 2x Long NVDA Daily ETF, yang melacak dua kali persentase perubahan harian di Nvidia, adalah ETF saham tunggal terbesar.
Dana tersebut menghasilkan omset harian sebesar USD 1 miliar untuk pertama kalinya menjelang hasil Nvidia minggu lalu dan total aset bersihnya telah mencapai rekor USD 2,82 miliar minggu ini, menurut data Lipper.
Nvidia Bakal Geser Apple jadi Perusahaan Termahal Kedua Dunia
Sebelumnya, Nvidia akan segera melampaui Apple untuk menjadi perusahaan termahal kedua di dunia.
Hal itu didorong oleh penerima manfaat terbesar dari lonjakan adopsi teknologi Kecerdasan Buatan (AI) yang akan mengambil alih posisi pembuat iPhone, yang telah menjadi perusahaan terbesar berdasarkan nilai pasar di Wall Street selama bertahun-tahun.
Mengutip US News, Senin (3/6/2024) ketergantungan pada hampir semua teknologi AI seperti ChatGPT, OpenAI pada chip kelas atas Nvidia telah menaikkan nilai saham perusahaan hampir tiga kali lipat selama setahun terakhir menjadi USD 2,68 triliun.
Sementara itu, Apple tergeser oleh Microsoft dari posisi teratas awal tahun ini ketika perusahaan itu bergulat dengan melemahnya permintaan iPhone dan ketatnya persaingan di Tiongkok.
"Hal ini tentu penting karena Apple telah begitu dominan dalam jangka waktu yang lama, terutama dalam hal pertumbuhan dan inovasi. Namun belakangan ini, kurva inovasi Apple tampaknya telah mendatar, sehingga menunjukkan pertumbuhan yang lebih lambat di masa depan," kata Brian Mulberry, manajer portofolio klien di Zacks Investment Management.
"Di sisi lain, Nvidia telah mampu menangkap gelombang demi gelombang pertumbuhan. Dimulai dengan permintaan game, kemudian kripto dan sekarang AI, mereka telah mampu mencocokkan inovasi dengan permintaan dan itu sama dengan pertumbuhan yang eksplosif," jelasnya.
Seperti diketahui, perusahaan semikonduktor tersebut sangat populer di bursa S&P 500 dan Nasdaq dan berperan penting dalam mendorong saham-saham AS ke rekor tertinggi.
Advertisement