Liputan6.com, Jakarta Bursa Efek Indonesia (BEI) meminta penjelasan PT Adhi Karya (Persero) Tbk (ADHI) mengenai penyertaan modal negara (PMN) tahun anggaran 2025 sebesar RP 2,09 triliun.
Sekretaris Perusahaan PT Adhi Karya (Persero) Tbk, Rozi Sparta menjelaskan, usulan PMN TA 2025 ditujukan untuk penyelesaian dua proyek strategis nasional. Yakni proyek jalan tol Solo-Yogyakarta-Kulon Progo sebesar RP 1,9 triliun dan jalan tol yogyakarta-Bawen sebesar RP 173 miliar.
Baca Juga
"Perseroan sedang dalam tahap menunggu hasil reviuw BPKP atas pengajuan PMN tahun anggaran 2025 dan aktif berkoordinasi dengan Kementerian BUMN, Kementerian Keuangan, regulator dan stakeholder lainnya dalam menyikapi pengajuan PMN TA 2025," jelas Rozi dalam keterbukaan informasi Bursa Efek Indonesia (BEI), Kamis (11/7/2024).`
Sebelumnya, perseroan mengusulkan PMN tersebut seiring adanya perubahan porsi kepemilikan dalam pengerjaan proyek tol yang membentang dari Solo-Yogyakarta-Kulonprogo. DI mana perseroan memiliki porsi 47,18 persen, dari sebelumnya 24 persen. Hingga saat ini belum terdapat dampak yang mempengaruhi kondisi keuangan dan kegiatan operasional perseroan.
Advertisement
Saham ADHI sempat naik pada awal pekan ini ke posisi 264. Namun seiring dengan mencuatnya permintaan PMN Rp 2 triliun oleh perseroan, saham ADHI goyah pada perdagangan selanjutnya.
Pada Rabu (10/7) kemarin, saham ADHI ditutup turun 3,85 persen ke posisi 250. Melansir data RTI, frekuensi perdagangan saham ADHI tercatat sebanyak 4.845 kali. Volume saham yang ditransaksikan yakni 80,15 juta lembar senilai Rp 20,61 miliar.
Meski begitu, dalam sepekan saham ADHI masih naik 11,61 persen. Sedangkan sejak awal tahun atau secara year to date (YTD), saham ADHI terkoreksi 19,87 persen.
Adhi Karya Minta PMN Rp 2 Triliun Buat Garap Tol Joglosemar
PT Adhi Karya (Persero) Tbk mengusulkan penyertaan modal negara (PMN) senilai Rp 2 triliun untuk pengerjaan jalan tol yang menyambung ke Yogyakarta. Diantaranya, jalan tol Yogyakarta-Solo dan Yogyakarta-Bawen.
Direktur Utama Adhi Karya, Entus Asnawi Mukhson menyampaikan kedua proyek itu merupakan Proyek Strategis Nasional (PSN). Angka PMN yang diajukan adalah sebesar Rp 2.096 miliar.
"Usulan tambahan PMN sebesar Rp 2.096 miliar (Rp 2,09 triliun) ini diperuntukan juga kedua proyek yang tadi disebutkan di atas, Jogja-Solo dan Jogja-Bawen," kata Entus dalam Rapat Dengar Pendapat dengan Komisi VI DPR RI, Senin (8/7/2024).
Pembagian PMN
Penggunaan PMN 2025 ini dibagi menjadi Rp 1,92 triliun untuk proyek Tol Solo-Jogja dan Rp 173 miliar untuk tol Jogja-Bawen. Selain dana PMN, ada dana lainnya yang dikucurkan Adhi Karya.
Advertisement Dia mengatakan, kebutuhan PMN dari anggaran tahun 2025 ini karena adanya perubahan porsi kepemilikan dalam pengerjaan proyek tol yang membentang dari Solo-Yogyakarta-Kulonprogo. Perusahaan berkode saham ADHI itu memiliki porsi 47,18 persen, dari sebelumnya 24 persen.
Perubahan porsi ini terjadi lantaran 2 perusahaan swasta, PT Gama Group dan PT Dayamulia Turangga mundur dari proyek itu karena alasan kondisi keuangan. Sisa porsi kepemilikan dikempit oleh PT Jasa Marga (Persero) Tbk sebesar 52,82 persen.
Atas perubahan ini, kebutuhan ekuitas Adhi Karya meningkat jadi Rp 3,89 triliun dengan penggunaan PMN 2025 sebesar Rp 1,92 triliun.
"Karena ada perubahan porsi, kebutuhan equity Adhi menjadi sebesar Rp 3,89 (triliun) dan dipenuhi dari PMN tahun 2022 sebesar Rp 1,4 (triliun) dan usulan yang saat ini sebesar Rp 1.923 miliar dan dana lainnya sebesar Rp 566 miliar," jelasnya
Advertisement