KIJA Siap Lunasi Obligasi USD 180 Juta

PT Jababeka Tbk (KIJA) menetapkan target peningkatan penjualan dari land development & property minimal Rp 2,5 triliun pada tahun 2024, yang akan mendukung rencana pembelian kembali obligasi senilai USD 180 juta, dengan tujuan mencapai cash balance sebesar Rp 4 triliun.

oleh Septian Deny diperbarui 30 Jul 2024, 19:08 WIB
Diterbitkan 30 Jul 2024, 12:35 WIB
Ilustrasi Bursa Saham. Foto: Freepik
Ilustrasi Bursa Saham. Foto: Freepik

Liputan6.com, Jakarta PT Jababeka Tbk (KIJA) menetapkan target peningkatan penjualan dari land development & property minimal Rp 2,5 triliun pada tahun 2024, yang akan mendukung rencana pembelian kembali obligasi senilai USD 180 juta, dengan tujuan mencapai cash balance sebesar Rp 4 triliun.

PT Jababeka Tbk adalah emiten kawasan industri dengan stok lahan matang di berbagai lokasi strategis, termasuk Kawasan Jababeka di Cikarang, Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Kendal, KEK Tanjung Lesung, dan KEK Morotai.

Kemajuan Proyek di Berbagai Kawasan

Pendiri dan Direktur Utama PT Jababeka Tbk, Setyono Djuandi (SD) Darmono, menyatakan bahwa untuk mencapai target penjualan properti minimal Rp 2 triliun di 2024, Jababeka akan mengandalkan penjualan lahan matang di empat kota mandiri yang dimiliki perusahaan.

Di Kawasan Jababeka Cikarang, penjualan akan didukung oleh ekspansi di sektor kesehatan dan pariwisata, seperti Jababeka Medical City dan Jababeka Movieland seluas 100 ha. Dua proyek ini siap menampung investor asing dengan infrastruktur yang telah dibangun selama 20 tahun.

"Di Kawasan Industri Jababeka, kami akan membuka tahap sembilan seluas 500 ha khusus untuk investor dari China. Saat ini, sudah terjual 20 hektar kepada sembilan investor," kata SD Darmono di Jakarta, Selasa (30/7/2024).

Jababeka juga mencatat keberhasilan dalam menarik investasi dari tiga perusahaan Jepang (Mitsui Fudosan Asia, Keihan Group, dan Creed Group) untuk proyek residensial, seperti apartemen Kawana, klaster Wimbledon, klaster Ibuki, dan Paradiso Golf Villas. Penjualan residensial dan komersial terus meningkat dari Januari hingga Juni 2024, dengan kontribusi 60% dari produk perumahan, 37% dari commercial atau ruko, dan 3% dari apartemen.

Selain itu, pendapatan juga diharapkan dari penjualan lahan matang di Kawasan Industri Kendal yang saat ini memiliki 103 tenant dari investasi asing dan ekspansi industri lokal.

 

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.


Perkembangan KEK Tanjung Lesung dan KEK Morotai

Tarik wisatawan ke KEK Tanjung Lesung, Banten Siapkan Pramuwisata
Pemerintah Provinsi (Pemprov) Banten akan meningkatkan kualitas Sumber Daya Manusia (SDM) Pramuwisata.

Di KEK Tanjung Lesung, Jababeka tengah menjajaki kerjasama dengan investor untuk pembangunan proyek marina mix-used, theme park, senior living, dan universitas. Proyek ini diharapkan dapat memanfaatkan selesainya jalan tol Serang-Panimbang pada akhir tahun 2024.

Tanjung Lesung Campus dari President University juga akan mulai kegiatan perkuliahannya pada September 2024, dan meningkatkan kebutuhan akomodasi mahasiswa yang akan diakomodasi di Ladda Bay Village. Investasi dari anak-anak perusahaan Jababeka akan digalakkan untuk mendukung pengembangan KEK Tanjung Lesung.

Di KEK Morotai, Jababeka menargetkan investasi dari anak-anak perusahaan untuk pengembangan infrastruktur industri perikanan dan pariwisata, termasuk cold storage, pelabuhan, hotel, dan lapangan golf. Investasi juga datang dari Taiwan untuk pembangunan resort dan retirement home, Jepang dengan Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS), dan Tiongkok untuk pengembangan industri perikanan dan perkapalan.

 


Strategi Jababeka

KEK Tanjung Lesung
KEK Tanjung Lesung memiliki proyek sejumlah villa di resort pantai dengan harga jual bervariasi. Mulai dari kisaran Rp 700 juta hingga diatas Rp 5 miliar yang bisa dibeli oleh warga lokal maupun asing. (Istimewa)

Strategi Jababeka adalah selalu menciptakan permintaan dengan membangun infrastruktur yang dibutuhkan oleh investor asing maupun dalam negeri. Keputusan Jababeka didorong oleh semangat untuk mempercepat pengembangan proyek dan ekspansi bisnis. Keuangan Jababeka dalam kondisi sehat, dengan banyak pihak menawarkan pendanaan kepada perusahaan.

"Keputusan ini diambil untuk mendukung pengembangan proyek-proyek kota mandiri yang ada," kata SD Darmono.

Lanjutkan Membaca ↓

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya