Produksi Migas MedcoEnergi Turun di Semester I 2024, Ini Penyebabnya

Di Medco Power, Pembangunan PLTS Bali Timur 25 MWp berjalan sesuai jadwal dan diperkirakan selesai pada akhir 2024 sementara pengembangan geotermal Ijen 34 MW tahap I berjalan dengan lancar

oleh Gagas Yoga Pratomo diperbarui 27 Agu 2024, 06:00 WIB
Diterbitkan 27 Agu 2024, 06:00 WIB
SKK Migas bersama Kontraktor Kontrak Kerja Sama (KKKS) Medco E&P Natuna Ltd. berhasil menyelesaikan Proyek Belida Extension di penghujung tahun 2022
SKK Migas bersama Kontraktor Kontrak Kerja Sama (KKKS) Medco E&P Natuna Ltd. berhasil menyelesaikan Proyek Belida Extension di penghujung tahun 2022

Liputan6.com, Jakarta - PT Medco Energi Internasional Tbk (MEDC) telah memproduksi Minyak & Gas MedcoEnergi sebesar 153 mboepd pada semester satu 2024. Jumlah ini telah melampaui panduan Perseroan 2024 untuk produksi Minyak & Gas sebesar 145 – 150 mboepd.

Meskipun begitu, jumlah ini turun sekitar 5 persen dibandingkan semester satu 2023. Hal ini terutama disebabkan oleh berkurangnya working interest Corridor setelah perpanjangan PSC, permintaan gas pipa yang lebih rendah di Singapura serta divestasi Blok 12W, Vietnam. 

Direktur dan Chief Operating Officer MedcoEnergi, Ronald gunawan menjelaskan faktor-faktor ini sebagian diimbangi oleh produksi minyak yang lebih tinggi dari Blok 60 Oman dan Natuna. 

“Belanja modal Minyak dan Gas sebesar USD 152 juta untuk pengembangan di Natuna, Corridor dan sumur-sumur produksi di Blok 60 Oman,” jelas Ronald dalam konferensi pers Public Expose Live 2024, Senin (26/8/2024). 

Dari sisi kinerja, Ronald mengungkapkan kinerja operasional dan finansial yang kuat didukung oleh harga komoditas yang lebih tinggi. Kinerja ini memungkinkan Perseroan membagikan dividen final tahun 2023 sebesar USD 45 juta

Dengan demikian, total dividen yang dibayarkan untuk tahun buku 2023 mencapai USD 70 juta atau Rp 45 per lembar saham, meningkat 16 persen dari tahun 2022. 

Ronald menambahkan, di Medco Power, Pembangunan PLTS Bali Timur 25 MWp berjalan sesuai jadwal dan diperkirakan selesai pada akhir 2024 sementara pengembangan geotermal Ijen 34 MW tahap I berjalan dengan lancar dan akan selesai pada kuartal empat 2024 dan akan beroperasi secara komersial di kuartal satu 2025. 

Sementara di sektor Pertambangan Tembaga dan Emas, proyek smelter AMMN telah memasuki tahap commissioning pada 31 Mei 2024, dengan produksi pertama katoda tembaga diharapkan pada kuartal empat 2024. AMMN juga telah menerima izin dari Kementerian Perdagangan untuk mengekspor konsentrat tembaga hingga 31 Desember 2024.

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya