Pendapatan Garuda Indonesia Naik 16,12% per Oktober 2024

Garuda Indonesia mencatat pendapatan sebesar USD 2,8 miliar atau sekitar Rp 43,9 triliun hingga Oktober 2024.

oleh Natasha Khairunisa Amani diperbarui 11 Nov 2024, 14:29 WIB
Diterbitkan 11 Nov 2024, 14:29 WIB
Pesawat Garuda Indonesia (Foto: Garuda Indonesia)
Pesawat Garuda Indonesia (Foto: Garuda Indonesia)

Liputan6.com, Jakarta PT Garuda Indonesia (Persero) Tbk mengumumkan pencapaian pendapatan usaha yang solid pada periode Januari-Oktober 2024. Garuda Indonesia mencatat pendapatan sebesar USD 2,8 miliar atau sekitar Rp 43,9 triliun hingga Oktober 2024.

Treasury Management Group Head Garuda Indonesia, Bima Tesdayu, menyatakan bahwa angka tersebut mengalami kenaikan 16,12% dibandingkan periode yang sama tahun lalu, yaitu USD 2,4 miliar atau Rp 37,6 triliun.

“Dibandingkan Oktober 2023, pendapatan bersih kami meningkat cukup signifikan, naik 16% dari USD 2,4 miliar menjadi USD 2,8 miliar,” ujar Bima dalam Public Expose Garuda Indonesia 2024 yang disiarkan secara daring, Senin (11/11/2024).

Selain itu, EBITDA Garuda Indonesia juga tumbuh mencapai USD 780 juta atau sekitar Rp 12,2 triliun pada Oktober 2024, naik 13,82% dibandingkan periode yang sama tahun lalu sebesar USD 685 juta atau Rp 10,7 triliun.

“Dari segi hasil operasional, kami juga mengalami peningkatan. Pada Oktober 2023, kami mencatat defisit sebesar USD 249 juta. Namun tahun ini berbalik menjadi positif USD 310,4 juta,” tambah Bima.

Strategi Utama Garuda Indonesia

Direktur Utama Garuda Indonesia, Irfan Setiaputra, menambahkan bahwa kinerja positif ini didukung oleh tiga strategi utama, yaitu sederhana (simple), menguntungkan (profitable), dan layanan penuh (full service).

“Strategi sederhana berarti kami menyederhanakan tipe pesawat, mempererat koordinasi dengan Citilink, dan fokus pada rute domestik dan internasional yang menguntungkan,” jelas Irfan.

Irfan juga mengungkapkan bahwa beberapa rute tidak dilanjutkan karena pertimbangan keuangan. “Kami memastikan hanya rute penerbangan yang menguntungkan yang akan kami pertahankan untuk menjaga keberlanjutan perusahaan,” ujarnya.

Garuda Indonesia Terbang dari Bandara Halim Perdanakusuma per 1 November 2024

Pesawat Airbus A330 Garuda Indonesia
Pesawat Airbus A330 Garuda Indonesia mendarat di Bandara Internasional Sultan Iskandar Muda di Blang Bintang, Provinsi Aceh pada 13 Juli 2021. (CHAIDEER MAHYUDDIN / AFP)

Garuda Indonesia (GIAA) akan mulai melayani penerbangan dari Bandara Internasional Halim Perdanakusuma menuju tiga destinasi utama, yaitu Medan, Padang, dan Surabaya, mulai 1 November 2024.

Dengan rute baru ini, Garuda Indonesia memberikan pilihan akses yang lebih dekat bagi penumpang dari pusat kota Jakarta.

Melalui pengumuman di akun media sosial resminya, Garuda Indonesia menyampaikan bahwa penerbangan dari Halim Perdanakusuma diharapkan dapat meningkatkan kenyamanan dan efisiensi perjalanan bagi pengguna yang menuju ketiga kota tersebut.

“Garuda Indonesia lepas landas dari Bandara Internasional Halim Perdanakusuma mulai 1 November 2024,” demikian tertulis dalam pengumuman resmi Garuda Indonesia, dikutip Jumat (25/10/2024).

Jadwal Penerbangan dan TarifRincian Jadwal dan Tarif:

  • Jakarta - Medan (Bandara Kualanamu): Rute ini akan beroperasi sekali setiap hari, dengan penerbangan Jakarta-Medan pukul 06.15 WIB dan Medan-Jakarta pukul 09.40 WIB. Harga tiket kelas ekonomi mulai dari Rp1,3 juta dan kelas bisnis Rp3,1 juta per penumpang.
  • Jakarta - Padang (Bandara Minangkabau): Penerbangan Jakarta-Padang juga beroperasi setiap hari. Jadwal keberangkatan dari Jakarta pada pukul 17.45 WIB dan dari Padang pada 17.15 WIB. Harga tiket kelas ekonomi mulai Rp970.000, sedangkan kelas bisnis Rp2,4 juta per penumpang.
  • Jakarta - Surabaya (Bandara Juanda): Rute ke Surabaya tersedia setiap hari, dengan keberangkatan dari Jakarta pukul 13.10 WIB dan dari Surabaya pukul 15.30 WIB. Harga tiket kelas ekonomi mulai Rp860.000, dan kelas bisnis dibanderol Rp2 juta per penumpang.

Pembukaan rute ini menegaskan komitmen Garuda Indonesia dalam menyediakan aksesibilitas yang lebih baik serta alternatif perjalanan bagi penumpang yang mencari kenyamanan penerbangan dari lokasi yang lebih dekat dengan pusat Jakarta.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya