Liputan6.com, Jakarta Bursa Karbon Indonesia atau IDX Carbon targetkan volume perdagangan unit karbon mencapai sebanyak 500.000 hingga 750.000 ton CO2 ekuivalen (tCO2e6) pada 2025.
Direktur Utama Bursa Efek Indonesia (BEI) Iman Rachman menuturkan target itu meliputi perdagangan karbon baik secara domestik dan internasional.
Advertisement
Baca Juga
“Internasional dan domestik, mungkin kita bicara 500.000 sampai 750.000 ton karbon (di 2025),” ujar Iman kepada wartawan usai Peluncuran Perdagangan Karbon Internasional di Gedung BEI, Senin (20/1/2025).
Advertisement
Sedangkan untuk jumlah pengguna, IDX Carbon menargetkan secara akumulatif terdapat total sebanyak 200 pengguna jasa pada tahun 2025.
Target 2025
Adapun untuk target nilai transaksi perdagangan karbon pada 2025, Ia menyampaikan masih perlu melihat harga unit karbon yang diperdagangkan untuk menetapkan target tersebut.
Hingga 17 Januari 2025, total volume perdagangan unit karbon di IDX Carbon secara kumulatif mencapai sebanyak 1.131.000 ton CO2 ekuivalen (tCO2e) sejak diluncurkan pada 26 September 2023 lalu.
Kementerian Lingkungan Hidup/Badan Pengendalian Lingkungan Hidup Republik Indonesia (KLH/BPLH), Otoritas Jasa Keuangan (OJK), dan PT Bursa Efek Indonesia (BEI) meresmikan Perdagangan Internasional Perdana Unit Karbon Indonesia melalui Bursa Karbon Indonesia (IDXCarbon) di Main Hall BEI, Senin, 20 Januari 2025..
Komitmen Indonesia COP 29
Penyelenggaraan Perdagangan Internasional Perdana Unit Karbon Indonesia ini merupakan wujud komitmen Indonesia setelah COP 29 dan sebagai bukti Artikel 6 Perjanjian Paris dapat dijalankan.
Momen ini juga merupakan bentuk penguatan untuk mendorong dan mengakselerasi Nationally Determined Contribution (NDC) yang akan disubmisi selambatnya 10 Februari 2025.
Dalam upaya membangun ekosistem karbon yang transparan, berintegritas, inklusif, dan adil, maka Pemerintah Indonesia telah melakukan penguatan atas elemen-elemen penting dalam ekosistem karbon.
Indonesia saat ini telah siap untuk melakukan perdagangan karbon luar negeri yang diresmikan pada hari ini, dengan unit karbon yang telah diotorisasi sebanyak 1.780.000 ton CO2e yang berasal dari sektor energi (Pengoperasian Pembangkit Listrik Baru Berbahan Bakar Gas Bumi PLTGU Priok Blok 4.
Kemudian unit karbon juga merupakan konversi Dari Pembangkit Single Cycle Menjadi Combined Cycle (Add On) PLTGU Grati Blok 2, Pengoperasian Pembangkit Listrik Tenaga Air Minihidro (PLTM) Gunung Wugul, Pengoperasian Pembangkit Listrik Tenaga Gas Bumi Baru PLTGU PJB Muara Karang Blok 3, dan Konversi dari Pembangkit Single Cycle menjadi Combined Cycle Blok 2 PLN NP UP Muara Tawar).
Advertisement
Tren Kinerja Bursa Karbon
Sejak diluncurkan pada 26 September 2023, aktivitas perdagangan di IDXCarbon menunjukkan perkembangan positif.
Pada akhir 2024, peserta yang terdaftar sebagai Pengguna Jasa Bursa Karbon telah mencapai 100 partisipan, meningkat pesat dari hanya 16 Pengguna Jasa saat peluncuran IDXCarbon.
IDXCarbon juga telah merayakan pencapaian luar biasa dengan memperdagangkan secara kumulatif sebesar satu juta ton unit karbon.