PT Energi Mega Persada Tbk (ENRG) optimistis penjualan blok Masela akan selesai dalam jangka waktu dua bulan. Ke depan, perusahaan minyak dan gas bumi (Migas) milik kelompok bisnis Bakrie ini hanya akan fokus pada ladang Migas yang sudah berproduksi.
Hal ini disampaikan Direktur Utama Energi Mega Persada, Imam P Agustino ketika ditemui di Hotel Dharmawangsa, Jakarta, Selasa (25/6/2013).
"Kalau blok Masela merupakan aset yang bagus, dari sisi cadangan kualitas juga baik, tapi blok tersebut long term, kalau fokus perusahaan yang sudah berproduksi saja," ujarnya.
Menurut Imam, perseroan masih tetap akan memprioritaskan aset-aset yang sudah berproduksi sampai saat ini. Dengan penjualan blok Masela tersebut, perusahaan berencana menggunakan dana yang diperoleh untuk pembayaran utang kepada Credit Suisse yang akan jatuh temponya pada September atau Oktober 2013.
"Kalau penjualan Blok Masela akan mencapai diatas US$ 200 juta, sedangkan utang kami kepada credit suisse sebesar US$ 200 juta," katanya.
Selain pembayaran dari hasil penjualan Blok Masela, Energi Mega juga bakal beban utang perseroan dengan melakukan refinancing. Namun, ia belum menjelaskan mengenai instrumen apa yang akan dilakukan.
"Kalau dilakukan refinancing, diperkirakan beban bunga perseroan yang selama ini bisa mencapai US$ 90 juta, karena ada refinancing bisa dikurangi hingga sampai setengahnya," jelasnya.
Sementara itu, Direktur Keuangan ENR Didit Aratam menjelaskan, rencana refinancing akan sangat membantu khususnya dalam mengurangi beban perseroan. (Dis/Shd)
Hal ini disampaikan Direktur Utama Energi Mega Persada, Imam P Agustino ketika ditemui di Hotel Dharmawangsa, Jakarta, Selasa (25/6/2013).
"Kalau blok Masela merupakan aset yang bagus, dari sisi cadangan kualitas juga baik, tapi blok tersebut long term, kalau fokus perusahaan yang sudah berproduksi saja," ujarnya.
Menurut Imam, perseroan masih tetap akan memprioritaskan aset-aset yang sudah berproduksi sampai saat ini. Dengan penjualan blok Masela tersebut, perusahaan berencana menggunakan dana yang diperoleh untuk pembayaran utang kepada Credit Suisse yang akan jatuh temponya pada September atau Oktober 2013.
"Kalau penjualan Blok Masela akan mencapai diatas US$ 200 juta, sedangkan utang kami kepada credit suisse sebesar US$ 200 juta," katanya.
Selain pembayaran dari hasil penjualan Blok Masela, Energi Mega juga bakal beban utang perseroan dengan melakukan refinancing. Namun, ia belum menjelaskan mengenai instrumen apa yang akan dilakukan.
"Kalau dilakukan refinancing, diperkirakan beban bunga perseroan yang selama ini bisa mencapai US$ 90 juta, karena ada refinancing bisa dikurangi hingga sampai setengahnya," jelasnya.
Sementara itu, Direktur Keuangan ENR Didit Aratam menjelaskan, rencana refinancing akan sangat membantu khususnya dalam mengurangi beban perseroan. (Dis/Shd)