Pasar Modal Indonesia Jadi Tujuan Investor Korea

Kerja sama Korea dan Indonesia di bidang industri pasar modal terus menerus ditingkatkan untuk memberikan keuntungan bagi kedua negara.

oleh Dian Ihsan Siregar diperbarui 05 Des 2013, 12:15 WIB
Diterbitkan 05 Des 2013, 12:15 WIB
saham-131205b.jpg
Investor dan pebisnis dari Korea sangat penting bagi pasar modal Indonesia untuk mendorong kapitalisasi pasar saham terhadap produk domestik bruto (PDB) Indonesia. Oleh karena itu, industri pasar modal Indonesia masih sangat perlu menjalin kerja sama yang terus menerus dengan Korea.

"Ini menjelaskan pentingnya pemahaman mendalam mengenai kondisi pasar modal kedua negara. Sehingga bisa bersinergi satu sama lain dalam mengembangkan pasar modal kedua negara. Untuk itu kerjasama antara Indonesia dan Korea harus terus menerus terjalin," ujar Kepala Peneliti Bursa Efek Indonesia (BEI) Poltak Hotradero,  ketika ditemui dalam acara Indonesia-Korea Capital Market Forum di Hotel Ritz Carlton Pacific Place, Jakarta, Kamis (5/12/2013).

Poltak menjelaskan, pada tahun 2013 ini merupakan tahun ke-40 hubungan diplomatik antara Korea dengan Indonesia. Selama 40 tahun, kedua negara telah bekerja sama di banyak bidang yang memberikan efek positif bagi kedua negara.

"Sudah 40 tahun lamanya hubungan diplomatik kedua negara terjalin, efeknya sangatlah baik untuk kedua negara. Maka dari itu kerja sama ini harus terjalin dengan baik," ujar Poltak.

CEO KDB Daewoo Securities Indonesia, Yusung Oh mengatakan, Indonesia dan Korea memiliki iklim bisnis finansial yang baik dan terus tumbuh seiring perkembangan pasar modal dunia.

Kedua negara berhasil bertahan dari krisis ekonomi yang melanda dunia baru-baru ini dan akan menghasilkan hal luar biasa bila saling bekerjasama.

Ia berharap, kerja sama yang terus terjalin antara pasar modal Indonesia dan Korea ini menjadi penanda semakin meningkatnya hubungan kerja sama kedua negara di dunia pasar modal saat ini.

"Kami harapkan pebisnis, investor dan organisasi keuangan di antara kedua negara bisa saling mengenai dengan baik perkembangan dunia pasar modal di kedua negara yang bersahabat dan mampu memb erikan implikasi maksimal terhadap aktifitas mereka di dunia bisnis finansial dan pasar modal," ujar Yusung Oh. (Dis/Ahm)

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya