RBT Lagu Vitalia Shesya Sebesar Rp250 Juta, Masuk Akal?

Sejak pemerintah menertibkan pencurian RBT, download RBT sudah ditinggalkan dan saat ini angkanya sangat kecil.

oleh Ferry Noviandi diperbarui 01 Jun 2015, 17:00 WIB
Diterbitkan 01 Jun 2015, 17:00 WIB
Vitalia Shesya (liputan6.com/Faisal R Syam)
Vitalia Shesya (liputan6.com/Faisal R Syam)

Liputan6.com, Jakarta Model sensual Vitalia Shesya baru-baru ini melaporkan seorang produser berinisial A ke Polda Metro Jaya. Vita mengadu kalau honornya dari Ring Back Tone (RBT) lagu Pacaran Jarak Jauh yang dirilis sejak awal 2014 tak pernah ia dapatkan.

Tak tanggung-tanggung, Vita bersama pengacaranya, Chris Sam Siwu mengaku dirugikan si produser dengan angka yang cukup fantastis, Rp250 juta. Anehnya, hitung-hitungan angka Rp250 juta itu diperoleh dari jumlah followers Vita di media sosial.

Menurut Chris, followers Vita di Instagram sekitar 100.000 orang. Jika diambil lima persennya saja, atau sekitar 5.000 orang yang mengunggah lagu tersebut.

Vitalia Sesha lebarkan sayap di dunia tarik suara

"Kami ambil angka 5.000 dikalikan dengan harga RBT yang paling terendah, yakni Rp3.000. Rp3.000 dibagi dua untuk produser dan pencipta lagu jadi Rp1.500. Kemudian Rp1.500 dibagi dua lagi dengan provider jadi sekitar Rp750. Jadi angka Rp750 dikalikan dengan RBT yang perhari dan perminggu. Jadi hitung-hitungan kami ya segitu angkanya (Rp250 juta)," kata Chris Sam Siwu, saat dihubungi via telpon, Senin (1/6/2015).

Namun angka Rp250 juta yang diklaim Vitalia Shesya dan Chris Sam Siwu ditertawakan oleh pengamat musik dan wartawan senior Bens Leo. Menurut Bens Leo, angka Rp250 juta dari RBT hampir mustahil untuk saat ini.

"(Rp250 juta) itu nggak mungkin. Mungkin nolnya jatuh tiga," kata Bens Leo sambil tertawa, saat dihubungi via telpon, Senin (1/6/2015).



Menurut Bens Leo, untuk saat ini, penyanyi sudah tidak bisa mengharapkan perolehan rupiah dari RBT. Sejak Pemerintah menertibkan pencurian RBT sekitar 2011 lalu, download RBT turun sangat drastis.

"RBT terakhir yang mencapai ratusan juta rupiah itu dari band Wali. Itu pun terjadi sekitar lima tahun lalu. Kalau sekarang, mustahil dapat angka Rp250 juta. Meski lagu tersebut sangat terkenal sekali," sambung Bens Leo.

Menurut Bens Leo, nilai uang yang paling besar diterima dari RBT adalah si pencipta lagu, bukan penyanyi. Karena menurut Bens Leo lagi, penyanyi hanya mendapat nilai yang sangat kecil dari RBT.



"RBT itu 50 persen untuk produser. Kemudian dibagi lagi ke pencipta lagu dan provider. Kalau untuk artis sangat kecil sekali, sekitar enam persen. Maka nggak heran waktu RBT lagi ramai, hits maker seperti Melly Goeslaw dan Dewiq banyak duit dari RBT, bukan artis," jelas Bens Leo.

Menurut Bens Leo, di tengah era musik digital seperti saat ini, download lagu RBT sudah tak zaman dan ditinggalkan. "Sekarang artis jualannya lewat download iTunes dan download lagu original. Kalau RBT sudah hampir tidak ada. Dangdut mungkin masih ada yang mau pakai RBT karena penggemarnya dari kalangan bawah. Tapi ya itu tadi, angkanya kecil sekali," lanjut Bens Leo.

Cita Citata dalam video klip lagu Sakitnya Tuh Disini

Hal yang sama juga disampaikan sumber Liputan6.com, seorang produser musik dangdut yang minta disamarkan namanya. Sofyan, anggap begitu namanya, membenarkan kalau RBT saat ini sudah tidak bisa diandalkan.

"Perolehan RBT itu mustahil diungkap sama produser. Itu sudah jadi rahasia umum, semua orang musik tahu itu. RBT masih ada yang download, tapi kecil banget. Kalau dia (Vitalia Shesya) sebut Rp250 juta, saya ragu. Lagu Sakitnya Tuh Disini itu paling populer di 2014 dan top hits di RBT. Tapi boro-boro sampai Rp250 juta. Jauh dari angka itu," ungkap Sofyan.

Lagu Pacaran Jarak Jauh dari Vitalia Shesya:

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya