Bangkit di Dunia Sinetron, Bagaimana Eza Gionino Tetap Diterima?

Sebelumnya, Eza Gionino dua kali berurusan dengan polisi dan memaksannya harus mendekam dalam penjara.

oleh Puji Astuti HPS diperbarui 15 Apr 2016, 14:20 WIB
Diterbitkan 15 Apr 2016, 14:20 WIB
Eza Gionino
Sebelumnya, Eza Gionino dua kali berurusan dengan polisi dan memaksannya harus mendekam dalam penjara.

Liputan6.com, Jakarta Pada periode Februari-Maret 2016, Eza Gionino baru main beberapa episode di Haji Belajar Ngaji (HBN). Ia juga muncul di Halilintar sebagai salah satu pemeran karakter utama.

Tapi, Halilintar lalu tak berumur panjang. Peran Eza di HBN pun dikisahkan harus berhenti jadi 'preman' selama enam bulan karena kakinya nyaris diamputasi setelah tertabrak mobil.

Meski begitu, Eza Gionino, bintang sinetron muda berbakat yang sempat tersandung dua skandal kasus ini tak lantas menghilang dari layar kaca. Wajahnya sudah cepat kita lihat lagi di sinetron terbaru SCTV, Aku Jatuh Cinta yang baru tayang Senin (11/4/2016) kemarin.

Eza Gionino-Dinda Kirana (Instagram)

Lepas dari panti rehabilitasi atas ketergantungannya pada obat-obatan pada Desember 2015 lalu, aktor berwajah imut ini memang langsung kembali terlihat di lokasi syuting. Pada akhir Desember itu, Eza sudah terlibat syuting film Dear Love, dan beberapa FTV.

Berturut-turut kemudian, ia main di Halilintar (15 Februari-11 Maret 2016), Haji Belajar Ngaji (22 Februari), dan yang terbaru menjadi pemeran utama di Aku Jatuh Cinta. Mengapa Eza Gionino bisa cepat comeback di jagat akting, walau pernah dua kali terbelit kasus?

Seperti kita tahu, Eza sempat dibui untuk kasus kekerasan. Ia didakwa menganiaya mantan pacarnya yang juga selebriti, Ardina Rasti pada 2013 lalu. Sempat dijebloskan ke penjara selama tujuh bulan, Eza kemudian mampu cepat bangkit.

Eza Gionino [Foto: Herman Zakaria/Liputan6.com]

Di awal Oktober tahun itu, ia langsung menyabet peran utama di Cinta Yang Sama (CYS). Di sinetron yang ia bintangi bareng Michelle Ziudith dan Billy Davidson ini, Eza tak hanya mampu membuktikan ia masih layak diapresiasi sebagai aktor potensial yang menaikkan pamor sinetronnya.

Lewat CYS, Eza juga sukses merebut gelar bergengsi sebagai Aktor Ngetop di ajang SCTV Awards 2013 yang dilangsungkan akhir November. Eza hanya butuh satu bulan untuk mendapatkan hal besar dalam karier aktingnya tersebut.

Setelahnya, lajang kelahiran 10 Mei 1990 ini juga masih terus menancapkan kukunya di jagat sinetron. Tahun lalu, ia main di dua judul; Kambing Genit (RCTI) dan Operation Wedding The Series (SCTV), setelah sebelumnya ikut bergabung dalam deretan pemain Tiba-Tiba Cinta (2014), serta tampil singkat di film layar lebar Aku, Kau & KUA.

Foto Syuting sinetron Halilintar (Dezmond Manullang/bintang.com)

Namun di awal Agustus 2015, Eza malah tertangkap atas kasus penyalahgunaan narkoba. Karier dan nama yang sudah melejit kembali jatuh. Padahal saat itu, sinetron barunya siap tayang.

Eza sudah mengerjakan syuting beberapa episode High School Love Story. Sinetron itu akhirnya tayang pada 10 Agustus tahun lalu di SCTV. Tapi, peran Eza digantikan oleh Fero Walandouw.

Eza beruntung, penduduk Indonesia dikenal sebagai pribadi pemaaf. Begitupun dengan para fansnya. Eza beruntung, ia memiliki fans yang sangat loyal. Mereka tak hanya tersebar di sosial media, tapi juga di dunia nyata.

Ketika dua kali terpeleset, fans tak pernah meninggalkannya. Bahkan saat Eza tersangkut kasus kedua, bukan cibiran yang biasa didapat public figur. Di sosial media justru ramai dengan aksi dukungan fans untuknya.

Eza Gionino [Liputan6.com]

Terlebih, ia juga beruntung masih dipercaya rumah produksi ScreenPlay Productions yang tak ragu memberi peran di sinetron dan FTV untuknya. Tak banyak aktor yang mendapat perlakuan istimewa macam begini. Bukan tanpa risiko, ScreenPlay membebani karya pada mantan narapidana.

Eza sudah selayaknya bersyukur. Kini, dengan Aku Jatuh Cinta yang kembali memberinya panggung utama, apa yang bisa Eza persembahkan? Tentu saja, kualitas akting terbaik. Karena cuma dengan begini, tak hanya fans saja tapi PH yang mempercayakan karyanya dieksekusi Eza, bisa puas dan terhibur. Sudahkah Eza Gionino melakukannya? (Puj/fei)

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya