Morrissey, Sang Flamboyan Kembali Ke Jakarta

Untuk kedua kalinya, Morrisey kembali tampil di Jakarta.

oleh Godham Perdana diperbarui 13 Okt 2016, 13:40 WIB
Diterbitkan 13 Okt 2016, 13:40 WIB
Morrissey live in Jakarta 2016
Morrissey live in Jakarta 2016 (Foto: dokumentasi kiosPLAY)

Liputan6.com, Jakarta - "My heart, Jakarta.." seru Morrissey ketika muncul di atas panggung GBK Sport Complex (12/10). Penonton sontak histeris dan mulai melambaikan tangan dan bunga gladiol yang merupakan kembang favorit Moz (sapaan akrab Morrissey dari fans). Idola yang ditunggu-tunggu akhirnya muncul di hadapan mereka.

Morrissey live in Jakarta 2016 (Foto: dokumentasi kiosPLAY)

Sebelumnya penonton disajikan oleh montage video yang menampilkan cuplikan film-film klasik dan videoklip dari band favorit Morrissey seperti Ramones, Alice Cooper, Lou Reed, Ike & Tina Turner, Sex Pistols, New York Dolls dll.

Lagu "Suedehead" dibawakan perdana, lalu "Alma Matters" semakin membuat penonton menggila kemudian "Everyday Is Like Sunday" yang semakin menghanyutkan penonton.

"I'm incredibly happy.." ujar Morrissey.

Morrissey live in Jakarta 2016 (Foto: dokumentasi kiosPLAY)

Berikutnya "Kiss Me a Lot" menjadi lagu pertama dari album terbaru yang dibawakan malam itu, selain "The Bullfighter Dies" dan "World Peace Is None Of Your Business." Sebelum membawakan "World Peace..," Morrissey sempat menyinggung Donald Trump.

Sesaat sebelum menyanyikan "Let Me Kiss You," Morrissey membuat kehebohan dengan melepas kemejanya dan melemparnya ke penonton.

Malam itu penyanyi 57 tahun tersebut sempat membawakan lagu "Judy Is A Punk" dari legenda punk rock Ramones. Lagu itu sudah jadi langganan dinyanyikan olehnya pada konser belakangan ini.

Saat "Ganglord" dikumandangkan, latar panggung menampilkan video kekerasan dari salah satu aparat penegak hukum, yang memang sesuai dengan tema lagu.

Morrissey live in Jakarta 2016 (Foto: dokumentasi kiosPLAY)

Setelah mengenalkan anggota band yang tampil malam itu, "First Of The Gang" langsung dinyanyikan dan menciptakan koor massal dari penonton. Begitu pula dengan "How Soon Is Now?" dari The Smiths yang merupakan band lama Morrissey.

"Terima kasih," ucap Morrissey dengan bahasa Indonesia disambut seruan penonton.

Puncaknya adalah saat Morrissey membawakan "Meat Is Murder" dari The Smiths. Sudah umumnya saat ia membawakan itu, akan ditampilkan video tentang pembantaian hewan dengan sadis. Morrissey yang seorang vegetarian itu menyerukan "Please don't kill birds, fish. Enough slaughters. For me, for you, for planet's sake."

Morrissey live in Jakarta 2016 (Foto: dokumentasi kiosPLAY)

Usai "Meat Is Murder," Morrissey dan band turun dari panggung. Penonton serentak teriak meminta encore. 5 menit, 10 menit, 15 menit berlalu tidak ada tanda-tanda idola mereka akan kembali. Saat kru mulai membereskan peralatan di atas panggung, para penonton sadar bahwa Morrissey tidak akan kembali ke hadapan mereka, tidak malam itu.

Walaupun dapat dibilang anti klimaks, raut puas masih tersirat pada wajah penonton malam itu. Sepertinya sang idola sudah cukup berhasil menghibur penggemarnya.

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya