Liputan6.com, Yogyakarta - Sang legenda, Yockie Suryo Prayogo, menyambangi Yogyakarta sebagai kota terakhir dalam rangkaian konser yang digelar bersama dengan rekan-rekannya. Konser bertajuk Badai Pasti Berlalu Plus ini, digelar di Grand Pacific Hall, Yogyakarta sekaligus sebagai acara puncak Dies Natalis ke-61 Fisipol UGM, Minggu (6/11/2016).
"Ada kata plus dalam judul yang artinya lagu-lagu yang ditampilkan tidak hanya original soundtrack film Badai Pasti Berlalu, tetapi juga lagu-lagu di era 1970-1980-an yang diciptakan oleh teman-teman saya," tutur Yockie.
Advertisement
Baca Juga
Konser ini menampilkan penyanyi era lawas dan masa kini sebagai representasi musik yang diaransemen olehnya bisa dinikmati segala kalangan.
Sebut saja, Bonita, putri dari Koes Hendratmo yang membawakan lagu "Semusim" dan "Merpati Putih". Fryda Luciana, penyanyi wanita yang sempat menjadi idola di pertengahan 1990-an pun ikut unjuk gigi membawakan lagu ciptaan Eros Djarot berjudul "Rindu". Lagu ini pun pernah dinyanyikan ulang oleh Agnes Monica.
Penampilan Louisse Hutauruk yang atraktif juga menghibur penonton. Ia membawakan lagu berjudul "Khayal" lengkap dengan gerakan-gerakannya yang sangat 1970-an, tampak kaku-kaku dan penuh hentakan.
Tidak ketinggalan, dalam konsernya kali ini Yockie juga memperkenalkan Sarah Anjani, anaknya, kepada penonton. Perempuan berusia 27 tahun itu menyanyikan lagu yang dulu dibawakan oleh Andi Meriem Matalatta, berjudul "Hasrat dan Cita".
"Nuansa Bening" yang dilantunkan Keenan Nasution juga mampu menghipnotis penonton untuk bernyanyi bersama sampai lagu selesai. Berbeda halnya dengan Dian Pramana Putra yang muncul dari belakang penonton sembari membawakan lagu "Melati Pujaan Hati". Ia menjadi sasaran para perempuan setengah baya untuk berfoto.