Visual Stories: Transformasi Dangdut Dicinta, Dangdut Luar Biasa

Diawali kemunculannya yang dianggap musik proletar, dangdut kemudian bertransformasi dengan apik bahkan berkembang luas.

oleh Anri Syaiful diperbarui 28 Jan 2019, 14:31 WIB
Diterbitkan 28 Jan 2019, 14:31 WIB
Gaya Ridho dan Rhoma Irama di Panggung Indonesian Dangdut Awards 2018
Pedangdut Rhoma Irama saat tampil dalam acara Indonesian Dangdut Awards 2018 di Studio 5 Indosiar, Jakarta, Jumat (12/10). Rhoma Irama membawakan lagu Euphoria dan Musik. (Liputan6.com/Faizal Fanani)

Liputan6.com, Jakarta - Dangdut pada awalnya dianggap sebagai musik proletar. Namun, dangdut kemudian bertransformasi dengan apik bahkan berkembang luas. Tengok saja kemunculan Rhoma Irama pada 1973 yang berhasil merebut hati jutaan penikmat dangdut di Tanah Air. Ia bahkan dijuluki Raja Dangdut sampai sekarang.

Era berganti. Pada 2000-an, fenomena dangdut kemudian datang dari sosok Inul Daratista. Ia menjadi pelopor dangdut dengan goyang ngebor-nya. Berturut-turut kemudian ada Goyang Patah-Patah Anissa Bahar, Goyang Gergaji Dewi Perssik hingga Goyang Itik Zaskia Gotik.

Kini, dunia dangdut kian semarak dengan sejumlah terobosan baru. Di antaranya, hadirnya kontes bakat Dangdut Academy, Liga Dangdut, serta Dangdut Academy Asia yang digawangi Harsiwi Achmad, Direktur Program PT Surya Citra Media (SCM). Look dan kemasan yang modern pun membuat dangdut kian dicinta masyarakat luas.

Nah, seperti apa transformasi dangdut di Indonesia? Simak dalam Visual Stories di sini.

Tag Terkait

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya