Adegan Laga Raya and The Last Dragon Terinspirasi Pencak Silat

Dengan memperkenalkan bela diri Asia Tenggara lewat Raya and The Last Dragon, diharapkan muncul ketertarikan para penonton atas tradisi turun temurun ini.

oleh Ratnaning Asih diperbarui 24 Feb 2021, 07:00 WIB
Diterbitkan 24 Feb 2021, 07:00 WIB
Raya and the Last Dragon (Walt Disney Animation Studios)
Dengan memperkenalkan bela diri Asia Tenggara lewat Raya and The Last Dragon, diharapkan muncul ketertarikan para penonton atas tradisi turun temurun ini. (Walt Disney Animation Studios)

Liputan6.com, Jakarta Film animasi Disney terbaru, Raya and The Last Dragon, terbilang istimewa. Pasalnya, ini adalah film pertama Disney yang berlandaskan budaya Asia Tenggara.

Salah satunya, adalah soal bela diri yang ditampilkan dalam adegan laga di film animasi ini.

"Aku ingin (adegan laga) berakar dari bela diri di Asia Tenggara, khususnya Pencak Silat, Muay Thai, dan Arnis," tutur Qui Nguyen, penulis naskah Raya and The Last Dragon yang juga menjadi konsultan pertarungan film ini, dalam konferensi pers daring yang digelar Disney beberapa waktu lalu.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.


Pancing Ketertarikan Penonton

Raya and the Last Dragon (Walt Disney Animation Studios)
Raya and the Last Dragon (Walt Disney Animation Studios)

Ia mengharapkan, dengan memperkenalkan bela diri Asia Tenggara lewat Raya and The Last Dragon, akan muncul ketertarikan para penonton atas tradisi turun temurun ini.

"Kalau kamu adalah fans berat Karate Kid, kamu bisa belajar Kempo. Kalau kamu penggemar Bruce Lee, kamu bisa belajar Jeet Kune Do atau Wing Chun. Kalau menggemari film ini, anak-anak bisa mempelajari seni bela diri yang mewakili budaya dalam film, yang merupakan selebrasi atas Asia Tenggara," kata dia menambahkan.


Pas dengan Kehidupan Nyata

Raya and the Last Dragon (Walt Disney Animation Studios)
Raya and the Last Dragon (Walt Disney Animation Studios)

Hal lain yang terkait dengan bela diri di film ini, adalah adegannya tetap sesuai dengan hukum fisika di dunia nyata.

"Kita memang membuat film fantasi, dan kita bebas-bebas saja dalam menampilkannya. Tapi aku ingin hal ini menjejak di hukum fisika dunia nyata," tuturnya menambahkan.


Merayakan Kebudayaan Asia Tenggara

Raya and the Last Dragon (Walt Disney Animation Studios)
Raya and the Last Dragon (Walt Disney Animation Studios)

Qui Nguyen mengatakan membuat Raya yang diangkat dari kebudayaan Asia Tenggara adalah mimpi besarnya yang menjadi kenyataan.

"Untukku, ini adalah sebuah hal yang besar melihat [Raya] bisa menjadi superhero favorit anakku. Ini adalah sesuatu yang tak kudapatkan dulu: seseorang yang merepresentasikan aku, suara kami, kebudayaan kami," tuturnya.

Hal serupa juga diungkap oleh rekannya sesama penulis naskah, Adele Lim.

"Tumbuh besar di Asia Tenggara, kami sangat bangga dengan kebudayaan dan sejarah kami. Tapi kita tak terlalu melihatnya di layar lebar Hollywood," tuturnya.


Sinopsis Raya and The Last Dragon

Raya and The Last Dragon sendiri berkisah tentang Raya, yang disuarakan oleh Kelly Marie Tran, seorang ksatria yang bertekad untuk mencari naga terakhir yang hidup. Hanya ini satu-satunya cara untuk menyelamatkan Kumandra, tanah kelahirannya yang terpecah belah dan berada di bawah ancaman malapetaka Druun.

Ia akhirnya bertemu dengan Sisu sang naga (disuarakan Awkwafina), yang ternyata agak berbeda dari penggambarannya selama ini. 

Raya and The Last Dragon akan tayang di bioskop Indonesia pada Maret mendatang. 

Lanjutkan Membaca ↓

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya