Liputan6.com, Jakarta - Nama Leonardo DiCaprio kini tak hanya diabadikan dalam credit film, tapi juga sebuah spesies pohon. Dilansir dari People, Jumat (7/1/2022), sebuah spesies pohon yang baru diidentifikasi diberi nama Uvariopsis dicaprio, untuk menghormati sang aktor.
Dilaporkan dari jurnal ilmiah PeerJ, nama ini diberikan oleh sekelompok ilmuwan dari Inggris dari Royal Botanic Garden, Kew.
Langkah ini diambil sebagai penghormatan atas upaya sang bintang Titanic dalam konservasi lingkungan.
Advertisement
Baca Juga
Â
Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.
Sebagai Penghormatan
"Pohon yang spektakuler dan terancam ini dinamakan dari aktor Amerika dan konservator Leonardo DiCaprio. Ia selama beberapa bulan pada 2020, melobi dengan serius lewat media sosial untuk menarik perhaian atas ancaman yang dihadapi spesies langka Ebo dari penebangan ilegal, dan telah diumumkan di Ebo pada tahun tersebut," begitu pernyataan dari pihak ilmuwan.
Konsesi untuk penebangan akhirnya dicabut pada Agustus 2020, dan diyakini sebagian merupakan hasil dari upaya sang aktor.
Advertisement
Di Kamerun
Uvariopsis dicaprio sendiri saat ini hanya ditemukan di hutan yang ada di Kamerun. Spesies langka ini memiliki daun mengkilap dan bunga warna kuning kehijauan.
Pohon ini dinyatakan sebagai bagian dari keluarga tanaman ylang-ylang.Â
Aktivis Lingkungan
Leonardo DiCaprio memang dikenal sebagai salah satu aktor yang merupakan aktivis lingkungan. Tahun 1998, ia mendirikan Leonardo DiCaprio Foundation, untuk mendukung organisasi dan gerakan yang berusaha menjaga bumi ini.
Pria 47 tahun ini juga pernah mengunjungi Taman Nasional Gunung Leuser, di Aceh Timur, pada 2016.
Advertisement
Leonardo di Gunung Leuser
Dalam sebuah unggahan di akun Instagram pribadinya, Leonardo DiCaprio memberikan pujian terhadap kekayaan alam Indonesia.
"Tempat yang sangat kaya dengan biodiversitas kelas dunia, ekosistem Leuser #Indonesia adalah salah satu lokasi hutan hujan paling penting yang tersisa di Asia Tenggara," tulisnya kala itu.
Namun, kata Leonardo DiCaprio, perluasan perkebunan kelapa sawit menghancurkan ekosistem yang unik ini. "Inilah saatnya untuk menyelamatkan ekosistem Leuser. Kita harus menyusun solusi permanen untuk melindungi dan mengembalikan aset berharga ini," ujarnya menambahkan.