Film Bloody Pendant Segera Rilis di YouTube, Mulai Tayang 19 April 2022

Liputan6.com, Jakarta Jagad sinema Tanah Air tak pernah kekurangan cerita bergenre horor. Film Bloody Pendant menjadi salah satu bukti kreatifitas anak bangsa menyoal film yang menyajikan film horor dan thriller.

Jungkie Agung, sutradara film Bloody Pendant, mengatakan jika film besutannya memiliki cerita yang tak sama dengan film bergenre serupa di Indonesia. Benang merah film tersebut, kata dia, bukan berpusat kepada sosok hantu menyeramkan.

"Tapi lebih ke kisah cinta segitiga berujung maut," kata Jungkie Agung melalui keterangan tertulis, Kamis, 14 April 2022. 

Ia memastikan, cerita yang digarapnya bakal menampilkan kengerian yang nyata karena dibuat tak berdasarkan fiksi. "Ini merupakan kisah nyata yang memang diangkat ke dalam sebuah film. Tentu akan berbeda rasanya saat menyaksikannya nanti," Jungkie Agung menjelaskan.

Digarap secara serius, Jungkie Agung sampai menemukan kesulitan dalam hal penulisan skenario hingga menentukan karakter yang bakal ditampilkan di depan kamera. 

Meski mengusung cerita kisah nyata cinta segitiga berujung maut, tetap ada sosok hantu yang ditampilkan di film yang bakal ditayangkan pada 19 April 2022 ini.

"Dalam penulisannya aku harus benar-benar mendalami semua karakter bahkan sampai makhluk halusnya aku harus benar tahu sosoknya," kata Jungkie Agung.

Entah sebuah kebetulan, Agung Jungkie sampai harus mengalami kejadian mistis kala menggarap film horor Bloody Pendant.

Ia mengisahkan, kerap mengalami kejadian aneh kala proses pengambilan gambar dilakukan. Tak cuma dirinya yang merasakan, Agung Jungkie juga menerima banyak cerita dari para pemain film tersebut.

"Banyak kejadian-kejadian aneh di luar dugaan kita dan sosok yang menghantui ini semua adalah sosok hantu yang ada di movie Bloody Pendant ini," Agung Jungkie menyebut.

Film Bloody Pendant dibintangi Pipu, Davichi, Ivanna, Alwan, Hany, Chepy, Chelsea, Nadya, dan sejumlah artis lokal. Jungkie Agung mengambil langkah untuk merilis film Bloody Pendant pada layanan aplikasi YouTube.

Bukan tanpa sebab, langkah Jungkie Agung ini merupakan kontribusinya sebagai sineas untuk memberikan tontonan berkualitas secara gratis.

"Di era digital saat ini mungkin YouTube salah satunya yang menjadi target konsumsi publik dan mungkin kita mengarah ke YouTube dikarenakan ingin ada movie di YouTube yang berkelas," kata dia.