Liputan6.com, Jakarta Senin lalu (22/08/2022), episode perdana serial House of the Dragon berhasil menaklukan dunia. Ini menjadi episode perdana dari serial HBO dengan jumlah penonton terbanyak. Dilaporkan bahwa jumlah penonton serial ini pada hari pertama mencapai hampir 10 juta penonton. Bahkan layanan streaming HBO Max sampai mengalami crash karena banyaknya orang yang mengakses.
Kesuksesan episode perdana ini langsung membuat HBO memberi lampu hijau untuk musim kedua House of The Dragon. Serial spin-off Game Of Thrones ini memang sudah dinantikan oleh banyak orang di seluruh dunia. Serial yang diadaptasi dari novel karya George R. R. Martin berjudul Fire & Blood (2018) akan memiliki 10 episode dan diperkirakan bisa sampai memiliki 4 musim. Setiap minggunya, satu episode baru akan dirilis di layanan HBO Max dan HBO GO.
Untuk Senin (29/08/2022) ini misalnya, episode kedua House of The Dragon baru saja ditayangkan. Episode kedua berjudul “Rogue Prince” yang merujuk pada Daemon Targaryen (Matt Smith) ini berdurasi sekitar 54 menit dan disutradarai oleh Greg Yaitanes (Lost, Banshee, Grey’s Anatomy). Pada episode kedua ini, salah satu hal baru yang ditampikan pada adalah opening credit sequence, yang sebelumnya tidak ada.
Advertisement
Opening credit sequence ini menampilkan darah yang mengalir ''membentuk'' pohon keluarga Targaryen dan dilengkapi dengan musik pengiring “Main Theme” milik Ramin Djawadi, yang juga selalu dipakai di opening credit sequence serial Game of Thrones. Para penggemar di seluruh dunia pun memberikan tanggapannya masing-masing di media sosial. Baik itu tanggapan negatif ataupun positif.
Baca Juga
Tanggapan Negatif
Kebanyakan tanggapan negatif yang dilayangkan terhadap opening credit sequence baru ini berupa rasa kecewa para penggemar karena tidak mendapatkan musik pengiring baru. Banyak yang merasa bahwa serial House of the Dragon seharusnya mendapatkan musik pengiring baru, sebagai pembeda “rasa” dengan serial pendahulunya, Game of Thrones.
Di twitter, berbagai respons para penggemar dapat dengan mudah kita temui. Contohnya dari akun @ciszchiz yang menunjukan sedikit kekecewaannya, “coba aja intro music dari game of thrones sama house of the dragon dibedain.”
Di sisi lain akun @Djaym0 menunjukan respons sangat negatif. “MALAS. Serial ini seharusnya memiliki musik pengiring, dan opening creditnya sendiri. Mereka (orang-orang di belakang serial House of The Dragon) terlalu mengandalkan (material serial) aslinya imo (menurut saya). Hampir sampai pada titik menjengkelkan.”
Berbeda dengan dua sebelumnya, akun @laksanardie lebih memperhatikan pada kekurangan opening credit sequence yang tidak menaruh logo klan keluarga yang di setiap nama tokohnya. “Kekurangan opening kali ini gak ada logo/simbol House (klan) di depan nama Cast (pemain) nya min” tulisnya.
Advertisement
Tanggapan Positif
Untuk tanggapan positif, kebanyakan penggemar beralasan bahwa musik serial Game of Thrones sempurna, sehingga tidak perlu diganti di serial House of the Dragon. Contohnya akun @celluloidqueer, “Musik pengiring Game of Thrones itu sempurna. Saya senang mereka tetap menggunakannya (pada serial House of the Dragon).”
Lalu ada juga yang merasa bahwa penggunaan musik pengiring yang sama ini akan mengingatkan para penggemar bahwa mereka sedang menonton Game of Thrones lagi. “Saya senang, mereka (oorang-orang di belakang serial House of The Dragon) juga tidak akan bisa (membuat musik pengiring) yang lebih baik, dan (musik pengiring yang sama) ini akan membuat anda merasa sedang menonton GOT (Game of Thrones) lagi” ucap akun @IngloriousHans.
Episode Mendatang House of The Dragon
Minggu depan episode ketiga serial House of The Dragon akan ditayangkan, tepatnya pada Senin, 5 September 2022. Episode ketiga nanti akan berjudul “Second of His Name” yang berdurasi sekitar 58 menit. Dilansir dari Rotten Tomatoes, episode ketiga ini akan disutradarai oleh tiga orang sekaligus, yakni Clarke Kilner, Grete Patel, dan Greg Yaitanes.
House of the Dragon bercerita mengenai perseteruan di dalam keluarga Targaryen. Berlatar hampir 200 tahun sebelum seting waktu di serial Game of Thrones. Semua perseteruan penuh intrik itu bermula dari perbedaan pendapat tentang siapa pewaris tahta setelah raja Viserys I Targaryen, apakah putrinya yakni Rhaenyra Targaryen atau adiknya yakni pangeran Daemon Targaryen.
Advertisement