Di zaman serba canggih dan modern seperti saat ini, menghapal sila-sila yang ada di dalam Pancasila tentu bukan hal yang sulit. Namun, siapa sangka, Pancasila yang sedemikian mudah dihapal, ternyata sulit untuk dilakukan oleh para pelajar, calon gerenasi penerus bangsa.
Sekelumit kisah tentang sulitnya mengamalkan Pancasila terangkum dalam film garapan sutradara Aditya Gumay berjudul 'Sayap Kecil Garuda'. Pemilik sanggar dan teater Ananda ini melihat jika kebanyakan orang lebih suka menghapal Pancasila ketimbang mengamalkannya.
"Ini benturan antara amalan dan hapalan, ada yang hapal Pancasila tapi nggak bisa mengaplikasikannya. Ada anak yang lugu dan polos nggak hapal Pancasila, bisa mengamalkan hal itu dengan baik. Nah pertanyaannya untuk menjadi orang baik, mana yang diperlukan, hapalan atau mengamalkan," ucap Aditya saat ditemui disela-sela press screening film 'Sayap Kecil Garuda' di XXI Epicentrum, Kuningan, Jakarta Selatan, Selasa (21/1/2014) malam.
Dalam filmnya, Aditya berusaha untuk menggambarkan kisah seorang anak, yang merupakan cikal bakal pemimpin masa depan yang menjadikan falsafah Pancasila sebagai pedoman hidup untuk merubah bangsa menjadi lebih baik.
"Di negeri ini, orang yang lugu dan polos tapi mengerti cara mengamalkan Pancasila belum tentu bisa jadi pemimpin. Tapi sebaliknya, justru dengan mudah memimpin. Semoga film ini bisa membawa pencerahan dan pembelajaran," harap dia.
Film yang didukung oleh Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf) ini dibintangi oleh Rizky Black, Gatot Brajamusti, Baby Mamesa, Diza Refengga, Adam Syachrizal, Aaliyah Massaid, serta Deddy Mizwar.
Film tersebut dijadwalkan tayang di bioskop seluruh Indonesia pada 23 Januari 2014 nanti.(Gie/Adt)