Hindari Zona Merah Corona COVID-19, Ribuan Santri Gresik Terpaksa Pulang

Pemulangan santri menggunakan standar kesehatan, dengan catatan wajib dijemput wali santri dan tidak menggunakan transportasi umum.

oleh Liputan6.com diperbarui 29 Mar 2020, 15:30 WIB
Diterbitkan 29 Mar 2020, 15:30 WIB
Ilustrasi –Santri di Ponpes Metal Tobat, Cilacap bersiap mengaji. Pesantren ini memiliki metode unik untuk menyembuhkan pecandu narkoba. (Foto: Liputan6.com/Muhamad Ridlo)
Ilustrasi –Santri di Ponpes Metal Tobat, Cilacap bersiap mengaji. Pesantren ini memiliki metode unik untuk menyembuhkan pecandu narkoba. (Foto: Liputan6.com/Muhamad Ridlo)

Liputan6.com, Jakarta - Sedikitnya lima ribu santri Pondok Pesantren (Ponpes) Mambaus Sholihin di Desa Suci, Manyar, Kabupaten Gresik, Jawa Timur dipulangkan ke daerah masing-masing sebagai upaya pencegahan meluasnya penyebaran COVID-19, karena daerah itu masuk zona merah.

Wakil Rois Am (Wakil Ketua) Ponpes Mambaus Sholihin, Ahmad Syahrul Ansori mengatakan pemulangan santri menggunakan standar kesehatan, dengan catatan wajib dijemput wali santri dan tidak menggunakan transportasi umum, Gresik, Jawa Timur, Sabtu, 28 Maret 2020.

"Wali santri yang menjemput harus memakai masker, sebagai upaya minimalisasi penyebaran COVID-19," kata Syahrul kepada wartawan, dilansir dari Antara.

Ia mengatakan pemulangan santri tersebut, sebagai ikhtiar batin bagi wali santri, alimin dan santri pondok. Untuk kegiatan belajar mengajar (KBM) selanjutnya, tetap dilakukan melalui daring sampai situasi memungkinkan.

"Begitu juga dengan kembalinya santri akan diumumkan di media sosial dan pesan grup para santri," katanya di Gresik.

 

 

 

**Ayo berdonasi untuk perlengkapan medis tenaga kesehatan melawan Virus Corona COVID-19 dengan klik tautan ini.

Saksikan Video Pilihan Berikut Ini

Upaya Pencegahan

Pentas Tari Saman oleh santri-santri Elbayan. (Foto: Liputan6.com/Muhamad Ridlo)
Pentas Tari Saman oleh santri-santri Elbayan. (Foto: Liputan6.com/Muhamad Ridlo)

Pemulangan ini, kata dia, juga sebagai bentuk mencegah hal yang tidak baik, demi kebaikan bersama serta sudah diputuskan bersama dengan pertimbangan dari pengasuh pondok.

"Seperti yang ada di qoidah ushul fiqih, yakni memprioritaskan pencegahan dari hal baik untuk kebaikan bersama," katanya.

Syahrul mengimbau kepada wali santri beserta santri ketika di rumah untuk tetap menjaga kesehatan dengan tidak keluar rumah dan memperbanyak aurod dzikir, istighfar dan sholawat, yang telah diberikan oleh pondok.

Sebelumnya, Pondok Pesantren Ushulul Hikam Al Ibrohimi yang beralamatkan di Manyar Gresik juga melakukan hal yang sama, memulangkan santrinya.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya