Hasil Rapid Rest Enam Jamaah Tarawih di Sidoarjo Dinyatakan Reaktif

Usai gelar rapid test, petugas pun menyemprot disinfektan di Masjid Al Ikhlas, Sidoarjo, Jawa Timur.

oleh Liputan6.com diperbarui 08 Mei 2020, 07:17 WIB
Diterbitkan 08 Mei 2020, 07:16 WIB
Tenaga Medis Kota Bekasi Jalani Rapid Test Covid-19
Petugas menunjukkan hasil tes cepat (rapid test) pendektesian COVID-19 kepada tenaga medis di Stadion Patriot Candrabhaga, Bekasi, Jawa Barat, Rabu (25/3/2020). Pemeriksaan hanya diperuntukan bagi tenaga medis seluruh puskesmas, dan rumah sakit yang ada di Kota Bekasi. (Liputan6.com/Herman Zakharia)

Liputan6.com, Jakarta - Rapid test atau tes cepat digelar di Masjid Al Ikhlas, Bluru,Sidoarjo, Jawa Timur untuk memutus rantai penyebaran Corona COVID-19. Hasil rapid test itu, enam orang dinyatakan reaktif dari 123 jamaah yang mengikuti rapid test.

Kepala Kepolisian Resor Kota Sidoarjo Kombes Pol Sumardji menuturkan, enam orang itu dilakukan tes cepat usai mengikuti salat tarawih di masjid setempat. Rapid tes itu digelar pada Rabu, 6 Mei 2020.

"Hasilnya dari 123 orang yang dilakukan rapid test, enam orang di antaranya menunjukkan hasil reaktif yang terdiri dari empat orang pria dan dua perempuan," ujar dia, seperti dikutip dari Antara, Jumat (8/5/2020).

Berdasarkan keterangan tertulis, semua hasil positif tersebut pun langsung dimasukkan ke ruang observasi untuk pemeriksaan lebih lanjut. Kemudian dilakukan penyemprotan disinfektan di Masjid Al Ikhlas, Bluru, Sidoarjo, Jawa Timur. Enam warga tersebut pun dibawa Dinas Kesehatan ke tempat isolasi kantor BKD Kabupaten Sidoarjo.

Ia mengatakan, tidak hanya di Masjid Al Ikhlas, di Bluru, tes cepat juga dilakukan di Masjid Baitul Syakur yang berada di jalan Raya Tropodo, Waru, Sidoarjo. "Di sana, sebanyak 29 orang dilakukan rapid test usai menunaikan salat tarawih. Hasilnya, semua nonreaktif," ujar dia.

Ia mengatakan, enam orang itu selanjutnya akan menjalani tes swab untuk mengetahui apakah mereka positif COVID-19 atau tidak.  Tes swab dilakukan di RS rujukan Kabupaten Sidoarjo.  "Masih banyak masyarakat yang membandel," ujar dia.

Ia menuturkan, di Sidoarjo memang masih banyak masyarakat yang membandel dengan nongkrong, apalagi keluar malam tanpa ada alasan yang jelas, meskipun sudah dilakukan jam malam selama pelaksanaan pembatasan sosial berskala besar (PSBB).

"Satpol PP harusnya menutup tempat usaha karena yang punya kewenangan menutup Satpol PP, Polri dan TNI akan mem-backup," tutur dia.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini


Pemkab Sidoarjo Bakal Gencar Gelar Rapid Test

(Foto: Liputan6.com/Dian Kurniawan)
Pelaksanaan rapid test usai tim patroli gabungan memantau kondisi pelaksanaan PSBB di Surabaya Raya yaitu, Surabaya, Gresik dan Sidoarjo pada hari kelima. (Foto: Liputan6.com/Dian Kurniawan)

Sementara itu, Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Sidoarjo Syaf Satriawarman mengatakan pihaknya akan terus menggencarkan tes cepat kepada masyarakat. "Lokasinya juga menyebar di berbagai area di Sidoarjo," ujar dia.

Lanjutkan Membaca ↓

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya