Halau Warga Balik ke Jakarta, Polda Jatim Perketat Penjagaan di Perbatasan

Kabid Humas Polda Jawa Timur Kombes Pol, Trunoyudo Wisnu Andiko menuturkan, penyekatan dilakukan dalam rangka untuk menekan angka COVID-19.

oleh Liputan6.com diperbarui 27 Mei 2020, 23:00 WIB
Diterbitkan 27 Mei 2020, 23:00 WIB
(Foto: Liputan6.com/Dian Kurniawan)
Kabid Humas Polda Jatim Kombes Pol Trunoyudo Wisnu Andiko. (Foto: Liputan6.com/Dian Kurniawan)

Liputan6.com, Jakarta - Kepolisian Daerah Jawa Timur (Polda Jatim) memperpanjang Operasi Ketupat Semeru hingga 7 Juni. Polda Jatim pun memperketat penjagaan di delapan titik perbatasan untuk mencegah warga atau pemudik asal Jatim kembali ke Jakarta setelah merayakan Lebaran di kampung halaman.

Kabid Humas Polda Jawa Timur Kombes Pol, Trunoyudo Wisnu Andiko menuturkan, penyekatan dilakukan dalam rangka untuk menekan angka COVID-19.

"Penyekatan dan pengetatan perantau yang akan balik ke Jakarta dilakukan dalam Operasi Ketupat Semeru yang berakhir pada 31 Mei 2020 dan diperpanjang sampai 7 Juni," ujar dia, sepeti dikutip dari Antara, Rabu, (27/5/2020).

Sama dengan saat awal operasi, penyekatan dilakukan di delapan titik perbatasan. Jika sebelumnya polisi mencegah pemudik yang dari arah Jakarta masuk ke Jatim, sebaliknya kini warga Jatim yang akan balik ke daerah rantauan yang akan dicegah.

"Sebelum jalan jauh menuju ke Jakarta, ke Jawa Barat, dan Jawa Tengah, maka penyekatan tetap di titik yang sudah disiapkan," ujar Truno.

Pola operasinya sama, pengendara atau penumpang akan diperiksa sesuai Protokol COVID-19, seperti pengecekan suhu tubuh. Setelah itu diperiksa keperluan perjalanannya. 

"Akan kita sampaikan juga bahwasanya di Jakarta akan kesulitan karena akan diminta surat izin keluar masuk (SIKM) di wilayah Jakarta. Dari pada menyulitkan di Jakarta, lebih baik di sini sudah bisa kembali (putar balik)," ujar dia.

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini

Perkembangan Corona COVID-19 di Jawa Timur pada 26 Mei 2020

(Foto: Liputan6.com/Dian Kurniawan)
Ketua Gugus Kuratif Covid-19 Jatim, Joni Wahyuhadi (Foto: Liputan6.com/Dian Kurniawan)

Sebelumnya, jumlah pasien positif Corona COVID-19 di Jawa Timur turun pada Selasa, 26 Mei 2020. Tercatat tambahan pasien positif Corona COVID-19 sebanyak 64 orang. Angka ini turun dari periode Senin, 25 Mei 2020 ada sebanyak 233 orang.

"Sehingga kalau ditotal pasien terkonfirmasi sampai saat ini secara keseluruhan mencapai 3.939 orang," tutur Ketua Rumpun Kuratif Gugus Tugas Percepatan dan Penanganan COVID-19 Provinsi Jawa Timur dr Joni Wahyuhadi di Gedung Negara Grahadi Surabaya, Selasa malam, 26 Mei 2020, seperti dikutip dari Antara.

Khusus tambahan pasien baru terkait Corona COVID-19 di Surabaya Raya, rinciannya yaitu Kota Surabaya sebanyak 23 orang, Kabupaten Sidoarjo sembilan orang, dan Kabupaten Gresik dua orang.

Di tiga daerah tersebut, jumlah keseluruhan pasien terkonfirmasi positif COVID-19 yaitu, Surabaya sebanyak 2.118 orang, Sidoarjo 542 orang, lalu Gresik 134 orang.

Sedangkan, rincian jumlah tambahan pasien baru Corona COVID-19 di beberapa daerah lain yakni di Lumajang satu orang, di Jombang dua orang, di Kabupaten Malang 13 orang, di Kota Malang satu orang dan di Bangkalan dua orang.

Kemudian, di Sampang satu orang, Kabupaten Probolinggo lima orang, di Kota Kediri dua orang, Kabupaten satu orang serta dua orang lainnya domisilinya sedang tahap pendataan.

Pihaknya tak berhenti mengingatkan masyarakat untuk lebih berdisiplin dalam menerapkan protokol kesehatan guna mengurangi penyebaran COVID-19.

 

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya