Upaya RS Unair Cegah Penyebaran Corona COVID-19 di Rumah Sakit

Direktur RS Unair, Prof dr.Nasronudin menuturkan, RS Unair berkontribusi cukup besar untuk penanganan COVID-19 secara nasional.

oleh Agustina Melani diperbarui 08 Jun 2020, 18:00 WIB
Diterbitkan 08 Jun 2020, 18:00 WIB
(Foto: Liputan6.com/Dian Kurniawan)
Direktur Rumah Sakit Universitas Airlangga Prof. Dr. Nasronudin (Foto:Liputan6.com/Dian Kurniawan)

Liputan6.com, Jakarta - Rumah Sakit Universitas Airlangga (Unair) telah merawat 301 pasien positif Corona COVID-19 berdasarkan data hingga 27 Mei 2020.

Direktur RS Unair, Prof dr.Nasronudin menuturkan, RS Unair berkontribusi cukup besar untuk penanganan Corona COVID-19 secara nasional.

"Kontribusi secara nasional RS Unair masuk tiga besar nasional, merawat 301 positif COVID-19, pada Mei dan seterusnya lebih banyak lagi karena fasilitas lebih lengkap,” ujar dia lewat pesan singkat, ditulis Senin (8/6/2020).

Saat ditanya mengenai tenaga kesehatan yang terpapar Corona COVID-19, menurut Nasronudin, tenaga kesehatan terpapar 0,3 persen.

"Tidak ada gejala. Semula dicurigai positif tetapi dikonfirmasi ulang hasil negatif. Jadi tidak terbukti, hanya lima yang betul positif dari 901 karyawan. (5-red) sembuh semua. Tenaga kesehatan yang positif belum tentu tertular di RSUA bisa jadi tertular di luar RS, misal di pasar, mal, di lingkungan tempat tinggal," kata dia.

Adapun Nasron menuturkan, pihaknya telah berupaya mencegah tranmisi Corona COVID-19 di RS Universitas Airlangga, antara lain:

1. Mengikuti setiap protokol kesehatan yang ditetapkan pemerintah.

2. Melakukan SOP screening untuk tenaga kesehatan maupun  pasien.

3. Memanfaatkan robot untuk membantu tenaga kesehatan dalam memberikan pelayanan untuk mengurangi paparan virus.

4. RSUA melengkapi CCTV sangat canggih. Bisa memantau pasien dengan putaran pergerakan 360 derajat. CCTV canggih tersebut di lengkapi ZOOM sehingga bisa memposisikan gambar pasien bisa seolah olah dihadapannya di ners station. Hal ini memudahkan tim dokter (4-6 dokter) yang merawat tidak semua dokter harus mendekati pasien.

Dokter diatur bergiliran. Akan tetapi, lewat CCTV canggih dan ZOOM tersebut memantau Pasien via ners station. Hal ini sangat efisien dan menghemat APD serta mengurangi kontak dengan pasien.

5. Semua ruang atau kamar baik ICU maupun High Care Unit (HCU) dilengkapi perangkat negative pressure yang canggih mampu menyedot virus SARS CoV 2. Tersedia 38 ruang ICU Berventilator dan 109 ruang HCU ber negative pressure.

6. Semua ruangan ICU Maupun HCU di lengkapi Hepa Filter yang mampu memfilter atau menyaring dan sekaligus membunuh virus SARS-CoV-2.

7. Semua bahan habis pakai dan APD purna pakai di lakukan disinfektan sebelum di musnahkan. Guna mencegah penyebaran virus SARS CoV 2 di luar ruangan.

8. Di area kamar jenazah juga tersedia bilik shower pembersih nakes agar terbebas dari paparan virus SARS CoV 2.

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini

Selanjutnya

Ilustrasi lorong rumah sakit
Ilustrasi lorong rumah sakit (iStock)

9. Secara berkala ruangan perawatan ICU maupun HCU di lakukan sterilisasi guna membunuh sisa sisa SARS CoV2 yang tertinggal.

10. Tenaga kesehatan di tingkatkan status imunnya dengan  diberi dukungan: diit tinggi kalori tinggi protein; obat multivitamin, obat imunomodulator, aneka juice buah dan sayur. Serta susu instan.

11. Para tenaga kesehatan disediakan dormitory di lantai 7 terdiri  10 kamar dan berkapasitas 20 tempat tidur. Tiap kamar tersedia kamar mandi dalam dan shower. Di lengkapi full AC; dan TV pada tiap Nakes; Nakes pulang ditak lagi membawa kuman. Tenaga kesehatan yang memanfaatkan dormitory  tersebut diatur secara periodik rapi dan tertata serta terjadwal dengan baik.

12. RSUA memiliki 2 gedung yaitu pertama, Gedung Utama RSUA terdiri delapan lantai. Khusus untuk layanan pasien umum nonCOVID-19. Kedua, Gedung RSPTI terdiri 7 lantai. Khusus untuk infeksi termasuk COVID-19.

13.. Antara kedua gedung di beri pagar penyekat sehingga halaman parkir terpisah antara layanan infeksi dan noninfeksi

14.IGD antara 2 layanan juga dipisah. IGD noninfeksi di gedung RSUA, sedangkan IGD COVID-19 di RSPTI.

15. RSUA juga melaksanakan program mutu dan keselamatan pasien serta keselamatan petugas kesehatan melalui indikator.

"Operasional layanan pasien di RSUA sangat profesional sesuai standar WHO dan CDC Atlanta," kata Nasron.

 

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya