Liputan6.com, Surabaya - Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini (Risma) mengaku telah bekerja keras menurunkan angka kasus penyebaran Corona COVID-19 di wilayahnya.
Saat dikonfirmasi apakah benar warga Surabaya, 70 persen tidak patuh protokol kesehatan atau tidak memakai masker, Risma pun meresponsya.
"Hahahaha. Eh mosok yo, deloken ta (Ah masa iya, lihat saja) 70 masker 70 persen. Kamu di jalan saja, lihat," ujar Risma dan langsung meninggalkan wartawan usai acara usai menghadiri rapat pengarahan percepatan penanganan COVID-19 bersama Menkopolhukam, Mendagri dan Gubernur Jatim di Surabaya, ditulis Minggu (28/6/2020).
Advertisement
Baca Juga
Sebelumnya, Gubernur Jawa Timur (Jatim) Khofifah Indar Parawansa memaparkan laporannya mengenai kondisi dan penanganan Corona COVID-19 di wilayah yang dipimpinnya kepada Presiden Joko Widodo (Jokowi).
Khofifah mengungkapkan, rendahnya tingkat kepatuhan di Surabaya Raya itu berdasarkan survei Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Airlangga (FKM Unair).
"Hanya 30 persen masyarakat yang mau memakai masker di tempat ibadah dan masih ada 70 persen yang tidak menggunakan masker. Kemudian mereka 84 persen tidak physical distancing," ujar Khofifah di Gedung Negara Grahadi Surabaya, Kamis, 25 Juni 2020.
Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini
Selanjutnya
Menanggapi hal tersebut, Presiden Jokowi meminta Menteri Kesehatan (Menkes) Terawan Agus Putranto atau Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Doni Monardo untuk segera mendistribusikan masker dalam jumlah yang banyak ke Surabaya Raya (Surabaya, Sidoarjo, Gresik) atau ke Jawa Timur (Jatim).
"Tadi yang disampaikan gubernur, 70 persen tidak menggunakan masker. Itu angka yang gede. Tolong Pak Menkes atau BNPB segera kirim masker ke Surabaya atau Jatim ya," tutur Jokowi.
Sementara itu, berdasarkan data dari Dinas Kominfo Jatim pada Sabtu 27 Juni 2020 pasien positif Corona COVID-19 di Kota Surabaya bertambah 70 orang sehingga totalnya mencapai 5.414 orang.
Sedangkan pasien yang terkonfirmasi negatif atau sembuh di Kota Pahlawan ini bertambah 50 orang sehingga totalnya secara keseluruhan menjadi 2.118 orang.
Berikutnya adalah kasus meninggal dunia akibat Corona COVID-19 di wilayah yang dipimpin wali kota perempuan pertama tersebut bertambah delapan orang sehingga totalnya menjadi 400 orang.
Advertisement