Kasi Intelijen Kejaksaan Negeri Sidoarjo: Cak Nur Sosok Pemimpin Berbudi Luhur

Plt Bupati Sidoarjo Nur Ahmad Syaifuddin, juga dikenal ramah dengan siapapun, baik dengan kalangan anak-anak, remaja, hingga rekan sejawatnya

oleh Dian Kurniawan diperbarui 22 Agu 2020, 21:40 WIB
Diterbitkan 22 Agu 2020, 21:32 WIB
(Foto: Liputan6.com/Dian Kurniawan)
Plt Bupati Sidoarjo Nur Ahmad Syaifuddin (Foto: Liputan6.com/Dian Kurniawan)

Liputan6.com, Surabaya - Kasi Intellijen Kejaksaan Negeri Sidoarjo, Idham Kholid menyampaikan bahwa almarhum Pelaksana Tugas Bupati Sidoarjo, Nur Ahmad Syaifuddin atau Cak Nur merupakan sosok pemimpin yang bisa diterima kalangan manapun. 

"Beliau memiliki pribadi yang baik, dan berbudi luhur," ujar Kasi Intellijen Kejaksaan Negeri Sidoarjo, Idham Kholid, Sabtu (22/8/2020). 

Nur Ahmad Syaifuddin, juga dikenal ramah dengan siapapun, baik dengan kalangan anak-anak, remaja, hingga rekan sejawatnya. Bahkan baginya, sosok Nur Achmad juga dikenal kaya "joke".

"Koleksi Joke-nya, InsyaAllah melebihi buku-buku cerita yang dijual ditoko-toko buku," ungkapnya. 

Begitu pun saat pertemuan formal. Nur Ahmad bisa menjadikan suasana kaku menjadi cair. Bahkan, tidak ada sekat antara satu dengan lainnya. 

"Kami semua turut berduka cita, selamat jalan Cak Nur. Masyarakat Sidoarjo akan selalu mengenangmu. Allohumaghfirlahu Warhamhu Wa Afihi Wa’fuanhu. Lahul Fatihah," kenangnya.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini


Ratusan Simpati Turut Menghantarkan

(Foto: Liputan6.com/Dian Kurniawan)
Pemakaman Plt Bupati Sidoarjo Nur Ahmad Syaifuddin (Cak Nur) pada Sabtu, (22/8/2020). (Foto: Liputan6.com/Dian Kurniawan)

Sementara itu, ratusan simpatisan hantarkan jenazah Pelaksana Tugas Bupati Sidoarjo, Nur Achmad Syaifuddin di Peristirahatan terakhir di desa Janti, Kecamatan Waru, Sidoarjo. Nur Achmad Syaifuddin diduga meninggal karena COVID-19. 

Jenazah tiba di kediaman sekitar pukul 19.00 WIB. Jenazah langsung dibawa ke masjid Nurul Huda yang lokasinya berjarak 100 meter dari rumah duka. 

Para simpatisan yang sudah menunggu sejak sore hari, mulai mendekat dan mensolati jenazah secara bergantian. Isak tangis warga, kolega dan simpatisan turut mewarnai kedatangan jenazah. 

Lanjutkan Membaca ↓

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya