Liputan6.com, Surabaya - Sekitar 50 hari lebih sebelum pelaksanaan pencoblosan Pilkada Serentak 2020, Sekretaris Jenderal DPP PDI Perjuangan (PDIP) Hasto Kristiyanto memimpin rapat koordinasi internal partainya untuk Surabaya dan Pacitan, Jawa Timur.
Rapat koordinasi itu akan dilaksanakan di Hotel Utami, Surabaya, Jumat (23/10/2020). Namun, sebelum memimpin rapat itu, Hasto justru meminta terlebih dahulu keliling Surabaya, Jawa Timur. Ditemani oleh Ketua DPRD Surabaya Adi Sutarwijono dan Ketua Fraksi PDIP DPRD Surabaya Syaifuddin Zuhri.
Lebih dari 1,5 jam, perjalanan keliling Kota Surabaya itu dilakukan oleh Hasto. Mereka sempat mampir di Kawasan Industri Waru yang berada di wilayah selatan Surabaya.
Advertisement
Baca Juga
Di sana, Hasto langsung menghubungi manajemen pengelola kawasan itu dengan sebuah saran. Yakni agar manajemen menyatukan pengelolaan kawasan dengan kebijakan Pemerintah Kota Surabaya.Â
"Agar kawasan industri itu menjadi hijau. Sehingga pedestrian dibangun lebih hijau dengan taman-taman yang hijau. Lalu dibangun perpustakaan yang bisa mengambarkan aspek industri. Jadi isinya buku dan soal proses produksi industri pengolahan yang bisa dinikmati oleh kalangan umum," tutur Hasto.
Dari pemantauan dan kunjungan langsung ke lapangan, Hasto mengatakan, hijaunya Surabaya semakin menunjukkan kualitas kepemimpinan kader partainya, wali kota Tri Rismaharini.Â
Â
Â
** #IngatPesanIbu
Pakai Masker, Cuci Tangan Pakai Sabun, Jaga Jarak dan Hindari Kerumunan.
Selalu Jaga Kesehatan, Jangan Sampai Tertular dan Jaga Keluarga Kita.
Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini
Hasto: Eri-Armuji Bakal Lanjutkan Program Penghijauan
Bagi PDIP, Wali Kota Risma berhasil melaksanakan instruksi partai untuk gerakan menanam kembali. Hal ini yang akan dilanjutkan dan terus dikembangkan oleh pasangan calon yang diusung partai berlambang banteng itu di Kota Surabaya, Eri Cahyadi-Armuji
"Instruksi penghijauan dan Gerakan Menanam Kembali benar-benar dilaksanakan di bawah kepemimpinan Ibu Risma yang nantinya akan dilanjutkan oleh Ery-Armuji," kata Hasto.
Gerakan ini memiliki makna mendalam daripada sekedar kegiatan fisik semata. Karena di dalamnya, kata Hasto, terkandung spirit untuk menanam budi pekerti, menanam kebaikan, dan patriotisme. "Semuanya itu tampak lewat hijaunya Surabaya," tegas Hasto.
Advertisement
Alasan Hasto Keliling Surabaya
Hasto juga mengatakan, Ketua Umum PDI Perjuangan, Megawati Soekarnoputri selalu mengingatkan, seluruh anggota dan kader Partai tidak boleh terlena akibat kemenangan pemilu dua kali-berturut-turut. Survei memang menunjukkan betapa positifnya dukungan rakyat ke partai. Namun, itu hanyalah alar ukur dan penentu kemenangan.
"Penentu kemenangan adalah kerja di tengah rakyat. Maka kader partai terus hadir, turun ke bawah. Lakukan hal yang kongkrit untuk rakyat. Gotong royong untuk rakyat terus kita lakukan: dapur umum; jamu sehat; alat pelindung diri seperti masker; disinfektan; sosialisasi pencegahan covid dan lain-lain," beber Hasto.
"Gerakan menanam terus dilakukan. Partai ikut memastikan melalui Tiga Pilar Partai agar makanan pokok aman bagi rakyat. Gerakan menanam bersifat wajib," ujar Hasto.
Secara khusus, Hasto menjadikan momentum keliling Surabaya untuk mengingatkan semua kader partai untuk melaksanakan instruksi Megawati Soekarnoputri. Badan Penanggulangan Bencana (Baguna) disiapkan di wilayah masing-masing. Khususnya bersiap menghadapi banjir, tanah longsor, dan lain-lain.Â
"Mitigasi Bencana Basah disiapkan. Siapkan mekanisme pertolongan untuk Ibu dan anak-anak. Seluruh Tiga Pilar Partai wajib mempelajari dampak La Nina. Ini penting," kata Hasto.
Â