Strategi Pemprov Jawa Timur Genjot Kualitas Lulusan SMK

Wakil Gubernur Jawa Timur, Emil Dardak memaparkan sejumlah cara yang dilakukan untuk meningkatkan lulusan pendidikan vokasi terutama SMK.

oleh Agustina Melani diperbarui 15 Des 2020, 23:30 WIB
Diterbitkan 15 Des 2020, 18:41 WIB
(Foto: Liputan6.com/Dian Kurniawan)
Wakil Gubernur Jawa Timur Emil Dardak (Foto: Liputan6.com/Dian Kurniawan)

Liputan6.com, Jakarta - Pemerintah Provinsi Jawa Timur (Jatim) memperkuat pendidikan vokasi dengan sejumlah cara. Hal ini untuk memastikan lulusan pendidikan vokasi terutama sekolah menengah kejuruan (SMK) memenuhi standar dunia kerja.

Wakil Gubernur Jawa Timur, Emil Dardak memaparkan sejumlah upaya yang dilakukan untuk meningkatkan lulusan pendidikan vokasi terutama SMK.

Pertama, mengembangkan kualitas sekolah swasta.   Pemprov Jawa Timur memberikan pendidikan sekolah gratis berkualitas (Tistas) dengan memberikan biaya penunjang operasional penyelenggara pendidikan (BPOPP) seperti Bantuan Operasional Sekolah (BOS). 

"BPOPP itu dari APBD provinsi diberikan kepada sekolah swasta sesuai jumlah siswa. Sumber dana ini sekaligus kurangi beban SPP, diharapkan tambahan biaya dari APBD digunakan kualitas pendidikan vokasi," ujar dia dalam webinar, Selasa (15/12/2020).

Kedua, Pemprov Jawa Timur juga melakukan program pengampu. Swasta mengembangkan sarana dan prasarana yang kesulitan mengajar.

"SMK pengampu konsentrasi investasi. SMK itu akan sebagai rujukan lima SMK lainnya. Bisa pratikum di sana, bisa dibimbing senior,” tutur dia.

Ketiga, kesesuaian jurusan. Emil menuturkan, 70 persen lulusan SMK teknik komputer jaringan dan otomotif ringan. Sedangkan, pihaknya melihat potensi ke depan ada kemaritiman dan teknologi pangan.

"Kami mencoba melakukan penguatan profesi-profesi yang punya prospek luar biasa. Ada SMK di pesisir selatan. Waktu saya jadi bupati, SMK di Panggul jurusan pariwisata teknik pengolahan ikan. Dorong SMK di bidang agro dan kemaritiman Puger di Jember, lulusannya ke Jepang,” kata dia.

Emil menambahkan, jurusan yang sesuai ini juga untuk mensinkronisasi kebutuhan dari dunia kerja. "Over crowded sebenarnya kurang begitu sinkron arah ekonomi bisa sebabkan banyak pengangguran merupakan lulusan SMK,” ujar dia.

 

 

** #IngatPesanIbu

Pakai Masker, Cuci Tangan Pakai Sabun, Jaga Jarak dan Hindari Kerumunan.

Selalu Jaga Kesehatan, Jangan Sampai Tertular dan Jaga Keluarga Kita.

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini

Dorong Kerja Sama Dunia Usaha

Tiba di Surabaya, Jelajah Kebangsaan Dihadiri Menhub dan Wagub Jatim
Wakil Gubernur Jawa Timur Emil Dardak memberi pemaparan dalam dialog Jelajah Kebangsaan di Stasiun Gubeng, Surabaya, Kamis (21/2). Dialog bertema 'Mengikuti Semangat Arek Surabaya dalam mempersiapkan Indonesia Emas 2045'. (Liputan6.com/JohanTallo)

Selain itu,  Emil menuturkan, kompetensi kerja teknis juga perlu diiringi dengan soft skill dan etos kerja. Ia mengatakan, ada tantangan mengintegrasikan kurikulum elemen praktikum dengan pengalaman bekerja di lapangan.

"Ini kami dorong kerja sama dunia usaha. Salah satu cara lulusan bukan hanya jagoan di gedung sekolah tapi terjunkan ke dunia kerja. Stres level juga ada dan kolaborasi. Namun kita menyadari selain kurikulum inti, sertifikasi dibutuhkan, itu yang diminati," ujar dia.

"Seperti di SMK Malang kerja sama dengan Amazon Web Services menyediakan kurikulum cloud computing.  Skill ini punya nilai jual tinggi. Banyak lembaga dan institusi yang gunakan layanan cloud. Ini contoh kombinasi pengalaman kerja atau magang tambah sertifikasi sehingga nilai jual lulusan di mata industri,” ia menambahkan.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya