Liputan6.com, Malang - Wali Kota Malang, Sutiaji, akhirnya bisa ikut suntik vaksin Covid-19. Orang nomor satu di pemkot ini sebelumnya gagal menjalani vaksinasi karena tak bisa memenuhi beberapa persyaratan saat screening atau pemeriksaan awal.
Wali Kota Malang, Sutiaji, bersama keluarganya termasuk penyintas karena pernah positif terinfeksi Covid-19 pada awal Desember 2020 silam. Setelah lewat masa 3 bulan, mereka sekeluarga pun ikut program vaksinasi yang digelar di Gedung Kartini.
Terekam dalam gambar, tampak Sutiaji menggandeng tangan istri saat petugas menyuntikan vaksina di tubuhnya.
Advertisement
Baca Juga
“Sebenarnya sudah mau vaksin dua hari lalu, tapi saat itu tidak lolos pemeriksaan awal,” kata Sutiaji usai suntik vaksin di Malang, Selasa, 23 Maret 2021.
Saat itu ia dinilai belum memenuhi syarat lantaran D-dimer masih 500 ng/ml. Sementara D-dimer Widayati, istriya mencapai 257 ng/ml. D-dimer merupakan fragmen protein yang membantu proses pembekuan darah yang dibutuhkan agar saat luka darahnya berhenti.
Sutiaji menyebut sebenarnya itu sudah di batas maksimal, tapi tetap saja belum bisa mendapat vaksin. Karena itu ia bersama istri dan dua anaknya baru bisa menjalani vaksinasi di Gedung Kartini pada hari ini.
“Ya akhirnya baru bisa vaksin pertama sekarang, tidak ada masalah. Sebab D-dimer satu indikator penting,” ujar Sutiaji.
Selain Wali Kota Malang dan keluarganya, vaksinasi di gedung milik pemkot itu juga menyasar 158 orang anggota tim penggerak PKK Kota Malang. Ini salah satu langkah pencegahan penyebaran Covid-19.
Saksikan video pilihan dibawah ini:
Vaksinasi PKK
Sementara itu, dari total 158 anggota Tim Penggerak PKK yang ikut vaksinasi dosis pertama itu adalah perwakilan anggota dari tingkat Kota Malang, Kelurahan dan Kecamatan. Maka, belum semua anggota mendapat vaksin Covid-19 tersebut.
“Tidak semua anggota PKK yang divaksin, kami ambil perwakilan dulu,” kata Widayati, Ketua TP PKK Kota Malang.
Widayati yang juga istri dari Sutiaji Wali Kota Malang itu menyebut untuk anggota PKK lainnya diharapkan dapat ikut menjalani vaksinasi selanjutnya. Sebab untuk sekarang ini ketersediaan vaksin masih terbatas.
“Saya minta ke bapak agar vaksin untuk anggota PKK sampai tinggat lapis bawah bisa ditambah karena kami ini juga ikut sosialisasi ke masyarakat,” katanya.
Advertisement