Kediri Kini Punya Rumah Kurasi UMKM, Seperti Apa?

Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa menyatakan, rumah kurasi itu satu-satunya di Jatim bahkan Indonesia.

oleh Liputan6.com diperbarui 28 Jul 2021, 20:09 WIB
Diterbitkan 28 Jul 2021, 20:09 WIB
Mengunjungi Kios Jakpreneur di Jantung Kota
Pengrajin saat merapikan produk yang dijual di Kios Jakpreneur di Jalan Jenderal Sudirman, Jakarta, Rabu (3/2/2021). Terdapat 3 Kios Jakpreneur yang menjual berbagai produk UMKM dalam negeri, mulai dari kerajinan tangan hingga beragam jenis kuliner. (merdeka.com/Iqbal S. Nugroho)

Liputan6.com, Surabaya - Kediri kini mempunyai rumah kurasi sebagai media untuk kurasi produk UMKM sebelum dikirim ke luar negeri.

Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa menyatakan, rumah kurasi Kediri itu satu-satunya di Jatim bahkan Indonesia. Dengan itu, tentunya sangat membantu agar produk UMKM yang hendak dikirim ke luar negeri agar produknya bisa terstandar dengan baik dari sisi kualitas serta daya saingnya.

"Mudah-mudahan ini jadi harapan baru, energi positif di saat pandemi COVID-19 seperti sekarang, bahwa masih ada ruang untuk menggerakkan ekonomi kita, terutama pelaku UMKM di saat pandemi seperti sekarang ini," katanya saat peresmian rumah kurasi, Selasa (27/7/2021).

Ia mengungkapkan kontribusi UMKM untuk PDRB menyumbang cukup besar. Hal itu ditambah dengan mulai terbukanya pangsa pasar di luar negeri, sehingga produk UMKM bisa tembus pasar ekspor.

"Jadi, UMKM di Jatim itu kontribusi PDRB 57,25 persen. Betapa signifikannya UMKM di Jatim untuk pertumbuhan ekonomi kita. Sekarang ini pangsa pasar di luar negeri mulai terakses," katanya.

Ia juga sering komunikasi dengan pimpinan Bank Indonesia Jatim yang turut serta membantu terkait dengan mediasi, koneksi dengan diaspora termasuk dengan para diplomat dari berbagai negara. Komunikasi dilakukan untuk mencari celah agar produk UMKM memungkinkan untuk dikirim ke luar negeri.

Dirinya juga mengatakan bahwa untuk bisa menembus pasar luar negeri harus terstandarisasi dengan baik. Setiap negara juga mempunyai ketentuan tersendiri untuk produk yang masuk. Untuk itu, dibutuhkan bantuan dari mereka yang ahli yakni kurator. Selain itu, juga dibutuhkan asesor serta instruktur.

Saksikan video pilihan di bawah ini:

Terus Dikembangkan

Kepala BI Jatim Difi Ahmad Djohansyah mengatakan, untuk mewujudkan rumah kurasi butuh perjuangan. Saat ini, yang sudah ada di Kediri, namun diharapkan ke depan bisa dikembangkan lebih lanjut ke kabupaten dan kota lainnya.

"Alhamdulillah semangatnya luar biasa. Ini baru langkah pertama, berikutnya akan muncul yang lain. Harapan kami bisa terus dikembangkan kolaborasi dengan berbagai pihak," kata dia.

Ia juga berharap pemerintah daerah menganggarkan untuk kurasi produk UMKM. BI juga akan tetap mengawal agar produk UMKM bisa tembus ke luar negeri, termasuk marketplace.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya