Basarnas Trenggalek Evakuasi Jenazah Nelayan yang Sempat Hilang

Saat ditemukan, jasad Anwarsari sudah mengambang di sekitar Pulau Seroyo perairan Pantai Blado. Jaraknya dari lokasi korban diketahui jatuh dan tenggelam sekitar 2,5 mil laut.

oleh Liputan6.com diperbarui 04 Nov 2021, 11:00 WIB
Diterbitkan 04 Nov 2021, 11:00 WIB
Jenazah
Ilustrasi Foto Jenazah (iStockphoto)

Liputan6.com, Trenggalek - Seorang nelayan Anwarsari (27), ditemukan tewas setelah sebelumnya hilang tenggelam di sekitar pintu muara Pantai Blado pada Sabtu (30/10/2021), Kabupaten Trenggalek.

Penemuan nelayan yang hilang tersebut berkat kerja sama Basarnas bersama tim gabungan TNI/Polri dibantu masyarakat nelayan di Munjangan Trenggalek.

"Korban ditemukan sekitar 2,5 Nm (mil laut) pada Selasa (1/11/2021) sore sekitar pukul 17.20 WIB,” kata Kapolsek Munjungan AKP Kaelani dikonfirmasi melalui telepon, Rabu (3/11/2021), dilansir dari Antara.

Saat ditemukan, jasad Anwarsari sudah mengambang di sekitar Pulau Seroyo perairan Pantai Blado. Jaraknya dari lokasi korban diketahui jatuh dan tenggelam sekitar 2,5 mil laut.

Basarnas yang berhasil mengidentifikasi keberadaan tubuh Anwarsari kemudian melakukan upaya evakuasi.

Menggunakan perahu karet, regu SAR beranggotakan empat orang lalu membawa jasad pemuda malang asal Dusun Singgihan, Desa Masaran, Kecamatan Munjungan itu menepi dan mendarat di Pantai Blado.

Keluarga yang telah menunggu di daratan pun kemudian diajak tim inafis Polres Trenggalek untuk melakukan identifikasi.

 

* Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan. 

Waspada Cuaca Ekstrem

Hasilnya, jasad korban dipastikan adalah Anwarsari yang dilaporkan hilang tenggelam pada Sabtu (30/10).

Kesimpulan atau kepastian ini diperoleh setelah keluarga mengenali baju yang dikenakan serta ciri fisik yang identik dengan pakaian yang dikenakan korban saat melaut untuk memancing ikan bersama rekan-rekannya di perairan selatan Kecamatan Watulimo.

"Keluarga korban mengakui bahwa jenazah yang ditemukan tim SAR gabungan adalah Anwarsari. Selanjutnya korban dimakamkan oleh pihak keluarga," katanya.

Kaelani mengimbau kepada masyarakat untuk mewaspadai kondisi cuaca yang tidak menentu dampak peralihan musim dari musim kemarau ke musim penghujan yang diperkirakan berlangsung sejak awal November.

Ia juga mendorong masyarakat nelayan untuk memanfaatkan teknologi informasi untuk meminimalisir risiko kecelakaan. “Kami himbau masyarakat untuk lebih berhati-hati dan selalu waspada,” ujarnya.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya