Liputan6.com, Surabaya - Pemkot Surabaya kembali delapan taman yang sempat dibuka beberapa waktu lalu. Penutupan taman itu, bertujuan untuk mengantisipasi adanya penyebaran virus Covid-19 varian baru Omicron di Kota Pahlawan
Kepala Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Surabaya, Hebi Agus Djuniantoro mengatakan, penutupan ini dimulai pada pekan ini.
Pada hari Senin sampai Jumat taman tetap buka seperti biasa, mulai pukul 06.00 – 11.00 WIB dan 14.00 – 17.00 WIB, akan tetapi hanya diperbolehkan untuk kegiatan edukasi. Sedangkan di hari Sabtu – Minggu, taman ditutup untuk umum dan kegiatan rekreasi.
Advertisement
“Sementara Sabtu dan Minggu kita tutup dulu. Kalau untuk keperluan edukasi tetap kita buka, karena kan tatap muka masih berlangsung dan ada beberapa anak SD dan SMP yang membutuhkan pembelajaran di lapangan. Kalau untuk fungsi rekreasi kita tahan dulu,” jelas Hebi.
Sebelumnya DLH Kota Surabaya sempat menutup delapan taman di Surabaya. Diantaranya ada taman Flora, Taman Sejarah, Taman Cahaya, Taman Harmoni, Taman Pelangi, Taman Kebun Bibit, Taman Prestasi dan Taman Ekspresi.
Bukan hanya taman, Hebi mengatakan, juga akan meniadakan car free day (CFD) untuk sementara waktu. CFD yang ditutup itu diantaranya di Jalan Kertajaya dan Jalan Kembang Jepun.
Tak Berdampak Ekonomi
Terkait penutupan taman dan CFD, ia belum bisa memastikan kapan bisa dibuka kembali untuk sarana wisata taman dan berolah raga ketika CFD.
“Sebenarnya, output dari CFD itu untuk mengurangi polusi udara. Tapi yang terjadi ketika CFD masyarakat kumpul-kumpul, maka kami menunda dulu CFD-nya, sampai dengan waktu yang ditentukan dan Omicron mereda,” kata Hebi.
Hebi memastikan, penutupan taman dan CFD ini tidak terlalu berdampak dengan pemulihan ekonomi di Kota Surabaya. Kalau Omicron perkembangannya tidak terlalu signifikan maka akan dibuka lagi.
"Yang paling penting, jangan sampai mengganggu pertumbuhan ekonomi, kalau ingin olahraga masyarakat bisa memanfaatkan Gelora Pancasila,” ujarnya.
Advertisement