Wedang Ronde Cap Go Meh untuk Tokoh Lintas Agama di Kelenteng Tuban

Menurutnya sajian ronde ini merupakan menu yang kerap di nikmati warga Tionghoa saat perayaan cap go meh tiba.

oleh Ahmad Adirin diperbarui 16 Feb 2022, 17:00 WIB
Diterbitkan 16 Feb 2022, 17:00 WIB
Sejumlah tokoh lintas agama merayakan cap go meh di Kelenteng Tuban. (Ahmad Adirin/Liputan6.com)
Sejumlah tokoh lintas agama merayakan cap go meh di Kelenteng Tuban. (Ahmad Adirin/Liputan6.com)

Liputan6.com, Tuban - Sejumlah tokoh lintas agama menikmati sajian wedang ronde di perayaan Cap Go Meh atau penutup dari rangkaian perayaan tahun baru Imlek di Tempat Ibadah Tri Dharma (TITD) Kwan Sing Bio Tuban, Selasa malam (15/2/2022).

Perayaan ini jatuh pada hari ke-15 setelah perayaan Imlek atau bertepatan dengan munculnya bulan purnama.

Para tokoh lintas agama yang hadir diantaranya Kepala Pusat Kerukunan Umat Beragama (PKUB) Kementerian Agama (Kemenag) Wawan Djunaedi, Ketua FKUB Tuban KH Masduqi, Ketua Pemuda Muhammadiyah Tuban, Ketua GP Ansor Tuban, dan sejumlah tokoh tokoh agama lainnya.

Meraka yang hadir disambut atraksi sejumlah barongsai binaan dari Kelenteng Tuban. Lalu para tokoh lintas agama dan organisasi kepemudaan itu secara bersama-sama membelah delapan kue berwarna putih dan merah. Setalah terbuka, didalamnya berisi puluhan kue bola warna warni untuk sajian wedang ronde.

Wedang ronde itu dinikmati para tokoh lintas agama dan sejumlah warga Tionghoa pada perayaan Cap Go Meh tahun ini. Kebersamaan tersebut sebagai simbol kerukunan atau untuk merawat nilai toleransi antar umat beragama.

“Kita nikmati ronde bersama di perayaan cap go meh, dan kebersamaan ini salah satu upaya untuk menjaga kerukunan antar umat beragama,” ungkap Alim Sugiantoro Ketua Penilik Domisioner TITD Kwan Sing Bio Tuban.

Menurutnya sajian ronde ini merupakan menu yang kerap di nikmati warga Tionghoa saat perayaan cap go meh tiba. Sehingga, pengurus dengan sengaja menyajikan menu tersebut untuk dihidangkan para tamu undangan pula.

“Kita memilih menu ronde karena warga Tionghoa sering meminati ronde saat perayaan cap go meh tiba,” terang Alim Sugiantoro Tokoh Khonghucu.

 

Multikultural

Alim panggilan akrabnya menjelaskan Indonesia ini merupakan negara multikultural dengan berbagai keragaman antara lain suku, ras, bahasa dan juga agama. Sehingga keragaman tersebut harus dihormati dalam rangka untuk menjaga persatuan dan kesatuan.

Ia menerangkan indeks toleransi umat beragama di Tuban terbilang tinggi dengan capaian 84 persen yang melampaui angka Nasional. Artinya, nilai-nilai toleransi di Tuban ini sangat baik dan harus dijaga bersama-sama.

“Harapannya seluruh Kabupaten atau Kota meniru Tuban terkait toleransi antar umat beragama,” tegas Ketua Penilik Domisioner TITD Kwan Sing Bio Tuban.

 

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya