Operasi Pencarian Korban Terseret Ombak Pantai Jembatan Panjang Malang Dihentikan, 2 Korban Tak Ditemukan

Operasi pencarian dua orang korban terseret ombak di Pantai Jembatan Panjang, Kecamatan Bantur, Kabupaten Malang, Jawa Timur yang dilakukan oleh tim gabungan secara resmi dihentikan.

oleh Yusron Fahmi diperbarui 17 Jul 2023, 06:18 WIB
Diterbitkan 17 Jul 2023, 06:18 WIB
Ilustrasi tenggelam
Ilustrasi tenggelam

Liputan6.com, Surabaya - Operasi pencarian dua orang korban terseret ombak di Pantai Jembatan Panjang, Kecamatan Bantur, Kabupaten Malang, Jawa Timur yang dilakukan oleh tim gabungan secara resmi dihentikan.

Kepala Basarnas Surabaya Muhamad mengatakan bahwa operasi pencarian korban terseret ombak di Pantai Jembatan Panjang resmi ditutup pada Jumat 14 Juli 2024 atau tujuh hari pasca-kejadian hilangnya lima orang wisatawan tersebut.

"Sudah kami tutup operasi pencarian pada Jumat (14/7) sesuai dengan SOP yang," kata Hariyadi, Minggu (16/7/2023), dikutip dari Antara.

Diketahui, pada Sabtu (8/7), lima orang wisatawan dilaporkan terseret ombak di Pantai Jembatan Panjang, yang terletak di Desa Sumber Bening tersebut. Tiga dari lima korban itu, telah ditemukan, dua dalam kondisi selamat dan satu lainnya meninggal dunia.

Sementara untuk dua korban lain yakni berinisial JOS warga negara Swiss berusia 24 tahun dan BP warga Jalan Tirtomulyo, Desa Kolagen, Kecamatan Tajinan, Kabupaten Malang, hingga operasi pencarian ditutup masih belum ditemukan.

Hariyadi menjelaskan, meskipun operasi pencarian sudah ditutup, namun apabila masyarakat setempat melihat atau menemukan tanda-tanda keberadaan korban, maka pencarian tersebut bisa kembali dilakukan.

Selain itu, lanjutnya, berdasarkan informasi yang diterima dari pihak keluarga korban WNA asal Swiss tersebut juga akan tiba di Indonesia. Jika ada permintaan khusus, maka upaya pencarian lanjutan akan diupayakan dengan tetap memperhatikan faktor keselamatan.

"Informasinya demikian (keluarga akan ke Malang), nanti akan kami pertimbangkan berdasarkan kondisi cuaca di lapangan. Apabila ada tanda-tanda dan permintaan khusus, nanti akan kami upayakan, tapi tetap memperhatikan faktor keselamatan," katanya.

Ia menambahkan, dalam pelaksanaan operasi pencarian selama tujuh hari tersebut, kendala yang dihadapi tim gabungan salah satunya adalah kondisi cuaca yang bisa berubah dalam waktu yang singkat dan korban terseret ombak diperkirakan sudah hanyut terlalu jauh.

"Keseluruhan personel sebanyak 90 orang, itu gabungan. Kendala, pertama cuaca yang sewaktu-waktu berubah dan kemudian korban diperkirakan hanyut terlalu jauh," katanya.

Terseret Ombak

Cuaca Ekstrem Tenggelamkan Kapal di Perairan Maluku, 14 Tewas
Ilustrasi cuaca ekstrem sebabkan gelombang tinggi di perairan.

Tiga dari lima korban terseret ombak di Pantai Jembatan Panjang tersebut, telah ditemukan oleh tim gabungan. Dua korban bernama M Ruspandi dan WNA berkebangsaan Spanyol, Ana Brieva Ramirez (24) dalam kondisi selamat.

Ruspandi ditemukan tim gabungan Sabtu (8/7) kurang lebih pukul 17.30 WIB, dan Ana Ramirez ditemukan keesokan harinya pukul 10.45 WIB. Sementara satu lainnya, I Made Indraprastha ditemukan meninggal dunia di Pantai Popoh, Kabupaten Tulungagung pada Selasa (11/7).

Peristiwa itu bermula pada saat dua WNA tersebut kesulitan untuk menepi pada saat berenang di Pantai Jembatan Panjang itu. Tiga orang WNI yang merupakan pemandu wisata yakni I Made Indraprastha, BP dan Pendik atau M Ruspandi berusaha untuk membantu dua WNA itu.

Namun, pada saat akan membantu dua WNA tersebut ombak besar menerjang mereka dan pada akhirnya lima orang tersebut terseret ke tengah laut.

Infografis rabies
Bahaya Rabies, Waspada dengan Gigitan Anjing.(Liputan6.com/Triyasni)
Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya