Kebakaran di Lereng Gunung Lawu Belum Padam, 35 Hektare Lahan Habis Terbakar

Menurut dia, sesuai hasil laporan petugas di lapangan, titik api terpantau muncul pada hari Senin, 4 September 2023 sekitar pukul 11.00 WIB. Api terus menyebar karena kondisi lahan yang kering dan angin kencang.

oleh Liputan6.com diperbarui 30 Sep 2023, 21:00 WIB
Diterbitkan 30 Sep 2023, 21:00 WIB
Petugas Terjebak Api Gunung Lawu hingga Acara Peledakan Petasan
Seorang petugas hutan bersama 3 warga terjebak saat memadamkan kebakaran di Gunung Lawu, hingga ribuan petasan di Tiongkok diledakkan.

Liputan6.com, Surabaya - Kebakaran hutan dan lahan (karhutla) di lereng Gunung Lawu tercatat seluas 35 hektare. Api yang melahap vegetasi yang mengering tersebut berhasil dipadamkan dalam beberapa hari terakhir namun kembali bergejolak.

Perum Perhutani Kesatuan Pemangkuan Hutan (KPH) Lawu Ds menyebut bahwa karhutla tersebut membakar hutan lindung dengan jenis tumbuhan rimba campur di petak 33 dan 39.

"Lokasinya di Resort Pemangkuan Hutan (RPH) Manyul, Badan Kesatuan Pemangkuan Hutan (BKPH) Lawu Utara, KPH Lawu Ds, tepatnya masuk Desa Girimulyo, Kecamatan Jogorogo, Kabupaten Ngawi, Jawa Timur," ujar Administratur KPH Lawu Ds Agus Ahmad Fadholi mengatakan, dilansir dari Antara, Sabtu (30/9/2023).

Menurut dia, sesuai hasil laporan petugas di lapangan, titik api terpantau muncul pada hari Senin, 4 September 2023 sekitar pukul 11.00 WIB. Api terus menyebar karena kondisi lahan yang kering dan angin kencang.

"Medan yang sulit membuat petugas gabungan dari Perhutani, polisi, TNI, relawan Lembaga Masyarakat Daerah Hutan (LMDH), serta warga setempat berusaha cukup keras agar api bisa padam dan membuat ilaran," katanya.

Setelah berbagai upaya dan kerja keras, api berhasil dipadamkan. Meski sudah padam, petugas terus melalukan pemantauan karena memasuki puncak musim kemarau, kawasan hutan di lereng Gunung Lawu sangat rawan terbakar, tambahnya.

Pihaknya bekerja sama dengan pemda melalui BPBD juga TNI dan Polri terus melakukan pemantauan dan sosialisasi ke warga untuk mencegah kebakaran hutan dan lahan tepian hutan.

Ia meminta anggota LMDH ataupun warga yang beraktivitas di dalam kawasan hutan untuk tidak melakukan pembakaran atau membuat perapian sekecil apapun yang dapat menyebabkan kebakaran hutan.

 

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.


Terjadi Setiap Tahun dalam 5 Tahun Terakhir

Tim KPH Lawu Ds juga lebih intensif melakukan patroli rutin. Hal itu untuk mengantisipasi gangguan kebakaran hutan dan lahan, ujarnya.

"Saat patroli, biasanya timnya juga membuat ilaran dan sekatan. Sehingga, jika diketahui ada titik api, dapat segera dipadamkan dan tidak merambat ke daerah atau petak hutan lainnya," katanya.

Kebakaran hutan di lereng Gunung Lawu terjadi setiap tahun selama lima tahun terakhir namun tidak sampai meluas hingga ratusan hektare. Penyebabnya, baik disebabkan karena faktor alam maupun kelalaian manusia.

Adapun kebakaran hutan di Gunung Lawu terbesar terjadi pada tahun 2015, dimana bencana tersebut menewaskan sebanyak sembilan pendaki yang terjebak api saat melakukan pendakian.

INFOGRAFIS JOURNAL_ 10 Provinsi di Indonesia dengan Hutan Riskan Kebakaran
INFOGRAFIS JOURNAL_ 10 Provinsi di Indonesia dengan Hutan Riskan Kebakaran (Liputan6.com/Abdillah)
Lanjutkan Membaca ↓

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya