Liputan6.com, Banyuwangi Antrean panjang kendaraan terjadi di sejumlah Stasiun Pengisian Bahan Bakar Umum (SPBU) untuk mendapatkan bahan bakar solar di Banyuwangi.
Seperti di SPBU Jalan Gajah Mada, antrean kendaraan truk mengular hingga ke jalan raya sejak kemarin. Antrean serupa juga terjadi di SPBU Karangente dan SPBU Sukowidi. Diduga kelangkaan BBM jenis solar menjadi penyebabnya.
Baca Juga
Menurut Salah satu petugas SPBU jalan Gajah Mada Jefri, antrean kendaraan untuk membeli BBM jenis solar sering terjadi setiap tahunnya. Sebab mendekati akhir tahun sering terjadi kelangkaan.
Advertisement
“Biasa mas, menjelang akhir tahun ya seperti ini antrean kendaraan membeli soar meningkat,”ujarnya Sabtu (25/11/2023).
Head Communication & Relation Pertamina Patra Niaga Jatimbalinus Taufiq Kurniawan mengatakan, tidak ada kekosongan stok untuk BBM jenis solar.
Kata dia, di seluruh SPBU di Banyuwangi. Dari 16 SPBU di Banyuwangi, hanya ada satu saja SPBU yang mendekati critical stock. Sedangkan untuk SPBU lainya masih dalam kondisi aman.
“Tidak ada kekosongan dan tidak mungkin kosong karena hingga saat ini penyalurannya lancar. Apalagi stok solar sangat melimpah karena posisi Banyuwangi dekat dengan depo Pertamina Tanjungwangi,” kata Taufiq.
Sedangkan untuk antrean panjang di sejumlah SPBU, kata Taufiq, diperkirakan terjadi akibat SPBU melakukan penghematan penyaluran solar bersubsidi. Masing- masing SPBU sudah memiliki batas kuota harian, sehingga penggunaanyapun harus disesuaikan.
Terlebih lagi menjelang akhir tahun, biasanya terjadi peningkatan jumlah konsumsi BBM dari kendaraan logistik. Baik itu dari proyek pemerintah maupun dari aktivitas swasta yang mengejar target produksi di akhir tahun.
“Karena ini BBM subsidi tidak bisa dikonsusmsi seenaknya. SPBU harus menyesuaikan kuota. Rata-rata satu hari sekitar 5 kiloliter. Kalau melebihi kuota maka SPBU yang bersangkutan disuruh membayar dengan harga nonsubsidi,” papar Taufiq.
Tauifiq meminta masyarakt tidak khawatir SPBU kehabisan solar, karena masih ada produk sejenis seperti Pertamina Dex dan dexlite.
“Mungkin berbeda hitunganya untuk pelaku industri dan logistik memikirkan selisih harga. Maunya di isi BBM Susbsidi. Sedangkan produk sejenis masih tersedia,” tuturnya.
Pemerintah Diminta Ajukan Penambahan Kuota
Taufiq menyarankan Pemerintah Kabupaten Banyuwangi bisa mengajukan penambahan kuota seperti yang sudah dilakukan beberapa kabupaten lainya di Jawa Timur. Seperti Kabupaten Kediri, Pacitan, Nganjuk, Ponorogo dan sejumlah kabupaten lainya di wilayah Pantura.
“Kami sudah sampaikan ke Asisten perekonomian pemkab Banyuwangi agar bisa mendapatkan kuota dengan jumlah yang lebih baik lagi,”pungkasnya
Advertisement