Liputan6.com, Blitar - Calon Presiden nomor dua Prabowo Subianto menanggapi ucapannya, ndasmu etik pada Rapat Koordinasi Nasional (Rakornas) Partai Gerindra yang viral di media sosial dan membuat geger publik.
Dia menjelaskan ungkapan itu hanya sebatas candaan, di antara keluarga Partai Gerindra, mengingat rapat tersebut merupakan pertemuan tertutup dan terbatas untuk kader partai.
Baca Juga
“Itu kan di dalam di antara keluarga ya kan, tetapi biasa orang Indonesia cari-cari, mau dibesar-besarkan. Itu di antara keluarga kita bicara, dan itu kan bicara orang Banyumas biasalah bicara-bicara seperti itu,” kata Prabowo di sela kampanyenya di Blitar, Jawa Timur, Minggu 17 Desember 2023.
Advertisement
Dia pun meminta persoalan itu tidak perlu dibesar-besarkan karena hanya kelakar biasa.
“Enggak usah dibesar-besarkan,” kata Prabowo.
Rekaman video yang menampilkan Prabowo menyinggung soal isi debat calon presiden (capres) di KPU RI, Jakarta, Selasa (12/12), viral di media sosial dan menjadi sorotan karena dia menyebut kata dalam bahasa Jawa “ndasmu etik”.
Ungkapan ndasmu etik disampaikan Prabowo dalam Rakornas Partai Gerindra di Jiexpo Kemayoran, Jakarta, Jumat (15/12), saat berkelakar mengenai pertanyaan Capres Nomor Urut 1 Anies Baswedan terhadap dirinya.
“Bagaimana perasaan Mas Prabowo soal etik? Etik, etik, etik. Ndasmu etik (kepalamu etik),” kata Prabowo di hadapan para kader partai yang kemudian disambut dengan riuh tepuk tangan dan gelak tawa peserta rapat.
Persoalan Debat Capres
Terkait etik, Anies saat sesi debat capres bertanya kepada Prabowo bagaimana perasaan dia terhadap putusan Majelis Kehormatan Mahkamah Konstitusi (MKMK) yang menetapkan beberapa hakim melanggar aturan etik saat memutuskan permohonan uji materi soal usia capres-cawapres.
Prabowo saat sesi debat itu pun menjawab secara hukum putusan MK terkait batas usia minimal capres-cawapres bersifat final dan mengikat. Oleh karena itu, keputusannya menggandeng putra sulung Presiden RI Joko Widodo, Gibran Rakabuming Raka, sebagai calon wakil presiden, pun tidak melanggar hukum.
“Jadi tim saya, para pakar hukum yang mendampingi saya menyampaikan bahwa dari segi hukum tidak ada masalah. Masalah yang dianggap pelanggaran etika, sudah diambil tindakan dan keputusan waktu itu oleh pihak yang diberi wewenang kemudian sudah ada tindakan," kata Prabowo menjawab pertanyaan Anies.
Advertisement
Hubungan Prabowo dengan Capres Lain Baik-Baik Saja
Juru Bicara Prabowo, Dahnil Anzar Simanjuntak sebelumnya juga angkat bicara. Dia menegaskan, ucapan itu sekedar candaan Prabowo kepada kader Gerindra.
"Pak Prabowo senang bercanda, itu becandaan Pak Prabowo ke Kader-kader Gerindra, seribu persen becanda," kata Dahnil dalam keterangan tertulis, Sabtu (16/12/2023).
"Prabowo hubungannya dengan Pak Ganjar baik, dengan Pak Anies baik. Becanda ke sesama sahabat," timpal dia.
Dahnil kemudian mengungkit cerita lalu, di mana Gibran Rakabuming Raka menjadi rebutan untuk disandingkan dengan capres lain, termasuk dengan Anies Baswedan.
"Tiga bulan lalu, kan Juru Bicara Resmi Pak Anies juga mengatakan kalau Pak Anies dan Mas Gibran akan jadi pasangan yang cocok. Bahkan Juru Bicara resmi Anies Baswedan mengatakan: Gibran cocok untuk menjadi wapresnya Pak Anies selama dua periode," ujar dia.
"Juru Bicara resmi Anies Baswedan juga mengatakan: Apabila Gibran jadi Wapres Anies, maka bisa memudahkan kerja Anies apabila ada program presiden sebelumnya yang akan dihentikan," sambung dia.
Pun demikian dengan, Ganjar Pranowo. Dahnil juga menyebut nama Gibran Rakabuming Raka pernah masuk dalam radar PDI Perjuangan untuk menjadi pendamping Ganjar.
"Mas Ganjar, sejak awal Mbak Puan membuka pintu kemungkinan Mas Gibran jadi Wakilnya Mas Ganjar," ujar dia.
Sehingga, Dahnil berharap semua pihak untuk introspeksi diri, jangan karena batal berpasangan dengan Gibran Rakabuming Raka lalu mereka menjelek-jelekan pihak lain.