Masa Depan Bisnis Cloud di Indonesia Menjanjikan

Masifnya pertumbuhan data dan pesatnya perkembangan jumlah penggunaan perangkat mobile dan internet menjadi salah satu faktor utama.

oleh Adhi Maulana diperbarui 21 Jun 2014, 09:00 WIB
Diterbitkan 21 Jun 2014, 09:00 WIB
Tips Aman Simpan Data di Cloud Computing
Foto: www.nostra.ie

Liputan6.com, Belitung - Tiga tahun belakangan ini, komputasi berbasis awan (cloud computing) menjadi sebuah tren baru di industri teknologi. Masifnya pertumbuhan data yang didorong oleh pesatnya perkembangan jumlah penggunaan perangkat mobile dan internet menjadi salah satu faktor utama.

Menurut CEO PT. Virtus Technology Indonesia, Erwin Kuncoro, lini bisnis cloud menjadi salah satu sektor yang paling menjanjikan di industri teknologi saat ini. Secara global, adopsi cloud, baik di tingkat enterprise maupun consumer tergolong sangat cepat.

"Perkembangan bisnis cloud sangat menjanjikan. Di tahun 2010, menurut data yang dirilis Gartner, nilai bisnisnya sebesar US$ 36,8 miliar. Tahun depan, 2015, diperkirakan bisa mencapai US$ 121 miliar, hampir empat kali lipat pertumbuhannya," jelas Erwin di acara Virtus Media Gathering yang berlangsung di Tanjung Pandan, Belitung.

Lebih lanjut Erwin mengatakan, tren cloud pun berkembang cukup baik di Indonesia. Namun belum bisa dikatakan cukup pesat.

Ada beberapa hal, seperti infrastruktur, edukasi pengguna, hingga masalah sumber daya manusia yang perlu ditingkatkan, sebelum pada akhirnya mampu diadopsi oleh kalangan yang lebih luas.

Meski begitu, Erwin meyakini masa depan bisnis cloud di Indonesia sangat menjanjikan.

Virtus sendiri bertindak sebagai distributor produk dan penyedia jasa ekosistem komputasi cloud sejak 2007 silam, sebelum pada akhirnya bergabung dengan CTI di tahun 2011.


POPULER

Berita Terkini Selengkapnya