Liputan6.com, Mungkin banyak yang tidak mengenal sosok Pavel Durov atau yang dijuluki sebagai Mark Zuckerberg versi Rusia. Tapi dia sangat populer di negaranya berkat jajaring sosial yang didirikannya, VKontakte (VK).
Julukan Mark Zuckerberg versi Rusia didapatkannya seiring popularitas VK lebih besar dibandingkan Facebook di Rusia. Namun kini Durov tidak lagi berada di Rusia. Dia memutuskan hengkang pada April 2014 dari tanah kelahirannya itu, setelah merasa Pemerintah Rusia terlalu ikut campur dalam bisnisnya.
Durov dalam sebuah wawancara dengan Danny Hakim dari The New York Times, mengatakan bahwa dia pertama kali berpikir meningalkan Rusia pada 2011. Saat itu, tim SWAT pada suatu hari mendatangi rumahnya dan berdiri di depan pintu, lengkap dengan senjata, setelah dia menolak menonaktifkan akun politisi oposisi.
Durov mengaku saat itu dia tidak membuka pintu, tapi tim SWAT tetap berada di luar rumah lebih dari satu jam. "Mereka tampak seperti ingin merusak pintu," tuturnya, seperti dilansir Business Insider.
Dua tahun kemudian, Durov menyadari bahwa sekutu Presiden Vladimir Putin telah membeli 48 persen saham perusahaan. Menurut laporan Quartz, sekutu Putin secara keseluruhan menguasai 88 persen VK.
Setelah pemerintah mencoba memaksanya merilis data pimpinan protes Ukraina dan dia menolak, Durov memutuskan untuk menjual sisa sahamnya dengan nilai jutaan dolar.
Durov mengaku khawatir terhadap cara Putin memandang internet dan bagaimana ia mulai memutus Rusia dari dunia digital.
"Karena saya adalah orang yang percaya pada pasar bebas, maka sulit bagi saya untuk memahami arah negara (Rusia) saat ini," ungkap pria kelahiran 10 Oktober 1984 itu.
Meski tak lagi mengurus VK, Durov masih memiliki bisnis lain. Saat ini dia bekerja di sebuah aplikasi pesan bernama Telegram, yang mengutamakan keamanan data. Durov dan saudaranya, Nikolai Valeryevich Durov, meluncurkan Telegram pada 2013.
(din/dew)
`Mark Zuckerberg Rusia` Hengkang dari Negaranya
Nama Pavel Durov melambung seiring dengan popularitas jejaring sosial miliknya, Vkontakte, yang lebih besar daripada Facebook di Rusia.
diperbarui 21 Des 2014, 09:03 WIBDiterbitkan 21 Des 2014, 09:03 WIB
Advertisement
Video Pilihan Hari Ini
Video Terkini
powered by
POPULER
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
Berita Terbaru
BRI Pastikan Kehandalan Super Apps BRImo dan Optimalkan Layanan 721 Ribu E-Channel dalam Rangka Natal dan Tahun Baru
Aksi Jual Wall Street Sangat Wajar, Pelaku Pasar Perlu Realistis
Harga Emas Melesat Usai Inflasi AS Melambat
Saat Gus Miek Mengetahui Isyarat Wafatnya sang Ayah, Kisah Karomah Wali
Cuaca Indonesia Hari Ini Sabtu 21 Desember 2024: Langit Pagi Indonesia Mayoritas Cerah Berawan
Tips Mengatasi Badan Lemas: Panduan Lengkap untuk Memulihkan Energi
Kapolri Tegaskan Bakal Tindak Anggota Salahgunakan Senjata
Kementerian Lingkungan Hidup Dapati 53 Ton Pencemaran di Sungai Ciliwung
Inovasi KAI Daop 9 Jember, Hadirkan Fasilitas Pengering Payung di Stasiun
Mengunyah Camilan Khas Eropa dan Pastry dari Korea dengan Sentuhan Lokal di Wetzel’s Ptretzels dan Paris Baguette
Prediksi Piala AFF 2024 Timnas Indonesia vs Filipina: Kesempatan Terakhir Rebut Tiket Semifinal
Tips Menghindari Penipuan Lowongan Pekerjaan di Luar Negeri