Kapan Waktu Tepat Untuk Anak-anak Belajar Coding?

Belajar coding atau pemrograman komputer tak harus menunggu usia di atas 20 tahun.

oleh Andina Librianty diperbarui 19 Mar 2015, 11:00 WIB
Diterbitkan 19 Mar 2015, 11:00 WIB
Kapan Waktu Tepat Untuk Anak-anak Belajar Coding?
Foto: Microsoft #WeSpeakCode (Andina Libryanty/ Liputan6.com)

Liputan6.com, Jakarta - Bagi orang awam, istilah-istilah yang ada dalam dunia Teknologi Informasi (TI) seperti coding atau pemrograman komputer seringkali membuat bingung. Namun bukan berarti harus menunggu usia di atas 20 tahun untuk belajar soal coding.

Menurut salah satu pendiri organisasi non-profit soal coding yaitu Coding (Indonesia), Wahyudi, belajar soal coding justru harus dipelajari oleh setiap orang sedini mungkin. Lalu berapa usia ideal untuk mulai belajar coding?

"Belajar coding itu harus dilakukan sedini mungkin dan tidak ada patokan umur untuk memulainya. Namun ketika seorang anak sudah memainkan gadget, tablet dan komputer, maka itu adalah waktu tepatnya," jelas Wahyudi di @america Pacific Place, Jakarta.

Secara sederhana, Wahyudi memaparkan bahwa coding itu adalah memberikan instruksi kepada komputer untuk memecahkan masalah. Produk dari coding itu pun bermacam-macam salah satunya adalah aplikasi.

Namun untuk anak-anak atau pemula, proses belajar harus diawali dari yang paling mudah. Khusus untuk anak-anak, coding dalam membuat game adalah salah satu cara jitu yang dapat menarik perhatian mereka.

Namun diakuinya, laki-laki secara keseluruhan terlihat lebih tertarik dengan coding dibandingkan perempuan. Diperkirakan, salah satu sebabnya adalah permasalahan sudut pandang.

"Kemungkinan salah satu sebabnya karena yang terlihat banyak bekerja dalam industri TI seperti engineer adalah laki-laki. Padahal ada banyak perempuan hebat yang berkontribusi dalam dunia TI," jelasnya.

Menurutnya, kesenjangan gender itu bisa diatasi dengan menghilangkan pemikiran bahwa pekerja TI hanya untuk laki-laki.

"Kita harus ubah pemikiran itu dulu dan kalau sudah terjun dalam industri ini maka kita harus berani mengembangkan ide untuk diimplementasikan menjadi hal yang bermanfaat," ungkap Wahyudi.

(din/isk)

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya