Liputan6.com, Makassar - Selama ini yang menjadi ketakutan sekolah-sekolah di Kota Makassar untuk menghadapi ujian nasional (UN) dengan sistem online yang dilaksanakan pada April 2015 adalah jaringan internet yang tidak baik.
Namun ketakutan itu akhirnya sirna setelah PT Telekom Indonesia (Telkom) Wilayah Sulawesi Selatan memastikan jaringan internet tidak akan `ngadat` selama pelaksanaan UN online berlangsung.
"Kami tentu akan ikut berperan dalam mensukseskan pelaksanaan UN online di Makassar. Memang kami sudah membaca berita-berita yang ada di media jika ketakutan menghadapi UN online karena faktor jaringan internet. Kami juga tidak bisa pastikan 100 persen karena bisa saja ada faktor teknis, tapi Insya Allah kita akan membantu secara maksimal agar jaringan internet berjalan lancar," kata Nuryadin Salam, General Manajer Wilayah Telekomunikasi (Witel) Sulsel dalam dialog bersama dengan Komisi D bidang Kesejahteraan rakyat DPRD Kota Makassar, Kamis (2/4/2015).
Namun untuk memastikan jaringan internet berjalan lancar, Nuryadin berharap Dinas Pendidikan Kota Makassar secepatnya memberikan data-data sekolah yang akan mengikuti UN Online.
"Kita butuh data-data 21 sekolah yang akan melaksanakan UN Online untuk melakukan tahapan-tahapan kesiapan, diantaranya memasang optik di sekolah-sekolah yang melaksanakan UN Online. Pemasangannya itu butuh waktu seminggu, jadi kami harap datanya yang cepat," lanjut Nuryadin.
Nuryadin sebelumnya sedikit mengkritik pertimbangan Walikota Makassar, Moh. Romdhan Pomanto, yang menjadikan pertimbangan hanya untuk menjaga citra kota Makassar sehingga pelaksanaan UN Online tidak boleh ditunda.
"Kalau Saya sih, tidak setuju jika pertimbangan pelaksanaan UN Online karena hanya untuk menjaga citra kota saja. Tapi, terus terang ini taruhannya anak-anak sekolah yang akan menghadapi UN, "tuturnya.
Sementara, Ketua Komisi D DPRD Kota Makassar, Mudzakkir Ali Djamil mengapresiasi respon Telkom Wilayah Sulsel yang telah menjamin pelaksanaan UN Online dapat berjalan lancar dengan memantau jaringan internet pada pelaksanaan UN online berlangsung.
"Saya kira apa yang selama ini menjadi ketakutan pihak sekolah yang akan melaksanakan UN Online, sampai-sampai sempat berencana akan menunda pelaksanaan UN Online akhirnya tidak dirisaukan lagi karena Telkom telah menjamin jaringan internet tidak `ngadat` selama pelaksanaan UN Online berlangsung, "kata Mudzakkir, legislator fraksi Partai Keadilan Sejahtera (PKS).
Selain isu jaringan internet yang tidak lancar, sebelumnya ketakutan pada saat pelaksanaan UN Online terkait aliran listrik yang tidak stabil atau mati. Dan yang berperan pada hal ini adalah PT PLN.
"Kita juga inginkan PT PLN bersikap sama dengan apa yang dilakukan oleh Telkom, "tukasnya.
(eka/isk)
Telkom Pastikan Internet Tak `Ngadat` Saat UN Online Berlangsung
PT Telekom Indonesia Wilayah Sulawesi Selatan memastikan jaringan internet tidak akan `ngadat` selama UN online berlangsung.
diperbarui 02 Apr 2015, 11:45 WIBDiterbitkan 02 Apr 2015, 11:45 WIB
Telkom berdialog bersama Komisi D bidang Kesejahteraan rakyat DPRD Kota Makassar (Eka Hakim/ Liputan6.com)
Advertisement
Video Pilihan Hari Ini
Video Terkini
powered by
POPULER
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
Berita Terbaru
Update Investigasi Jeju Air: Kotak Hitam Pesawat Berhenti Merekam 4 Menit Sebelum Kecelakaan
Raffi Ahmad Akui Pemilik Plat R1 36 yang Patwalnya Bertindak Arogan, Ini Kronologinya
Patwal Mobil RI 36 Jadi Sorotan, Mayor Teddy Ingatkan Pejabat Bijak Saat Berkendara
Beri Pesan ke OSIS se-Jakarta, Cak Imin Titipkan Masa Depan Bangsa
3 Hoaks Terkini Seputar Peristiwa Bencana Alam
Deretan Coffeeshop di Padang yang Cocok untuk Tempat Kerja
Free Fire Nusantara Series 2025 Spring Dimulai, Babak City Qualifier Jadi Pembuka
Harga Cabai Naik Jadi Angin Segar Buat Petani yang Hampir Bangkrut
Mengunjungi Shirakawa-go, Desa Tradisional Jepang yang Diakui UNESCO
Penyebab Kebakaran di Los Angeles Terparah Sepanjang Sejarah, Lengkap Kronologinya
Konser Raya 3 Dekade HUT, Dewi Perssik Soroti Kesuksesan Indosiar Lahirkan Talenta Dangdut
VIDEO: Sopir Bus Kecelakaan Maut di Kota Batu Ditetapkan Tersangka, Terancam 12 Tahun Penjara