Google Nyaris Jadi Pemilik Tesla

CEO Tesla Elon Musk pernah hampir menjual Tesla kepada Google pada awal 2013.

oleh Dewi Widya Ningrum diperbarui 21 Apr 2015, 14:37 WIB
Diterbitkan 21 Apr 2015, 14:37 WIB
Tesla Ingin Bangun Pabrik Raksasa di Jepang?
Elon Musk ingin membuka fasilitas produksi baru diluar Amerika Serikat.

Liputan6.com, Jakarta - Siapa yang tak kenal dengan Tesla Motors, produsen mobil listrik yang dipimpin oleh Elon Musk. Perusahaan ini sedang berada di puncak saat ini, harga sahamnya di atas US$ 200 per lembar. Namun dua tahun lalu, Tesla ternyata hampir dijual ke Google. 

Ya, Tesla pernah berada dalam situasi yang mengerikan. Perusahaan ini hampir bangkrut. Menurut sebuah laporan terbaru yang diterbitkan oleh Bloomberg, CEO Tesla Elon Musk pernah hampir menjual Tesla kepada Google pada awal 2013.

Saat Tesla sedang berada di ambang kebangkrutan, Elon Musk menemui teman lamanya, Larry Page, yang merupakan CEO Google. Musk menyarankan agar Google membeli Tesla.

Elon Musk mampu membujuk Google untuk membuat kesepakatan yang menguntungkan. Kesepakatan itu antara lain Tesla akan dijual seharga US$ 6 miliar dan Google akan membiayai tambahan belanja modal US$ 5 miliar untuk ekspansi pabrik.

Tak hanya itu, Elon Musk meminta jaminan dari Google bahwa ia akan tetap memimpin Tesla selama delapan tahun. Demikian menurut yang dilansir laman Time, Selasa (21/4/2015).
Zhan menuntut Tesla Motors mengganti kerugian sebesar US$ 3,9 juta untuk penggunaan nama merek pada seluruh kegiatan.
Lebih lanjut Bloomberg melaporkan, Larry Page "menerima usulan kesepakatan itu secara keseluruhan". Pengacara kemudian mencoba membuat rincian kesepakatannya selama beberapa minggu, namun tidak pernah tuntas.

Kesepakatan itu akhirnya tidak pernah terjadi. Tesla berbalik dari tepi kebangkrutan. Saat kedua perusahaan hampir mencapai kesepakatan, penjualan mobil Tesla Model S akhirnya mulai lepas landas, dan Tesla berhasil meraup keuntungan US$ 11 juta pada kuartal pertama 2013. Tesla bahkan bisa membayar kembali utang-utangnya kepada Departemen Energi. 

Tesla tak lagi takut mengalami kebangkrutan. Elon Musk kemudian membatalkan kesepakatannya dengan Google  tak lama setelah itu.

Di masa mendatang, Tesla dan Google bisa saja akan bermusuhan karena Google juga sedang memperluas teknologi mobil otopilot alias mobil tanpa sopir. 

Apple juga dikabarkan tertarik membeli Tesla. Apple digosipkan tengah mengembangkan mobil bertenaga listrik tanpa BBM seperti yang telah dirilis oleh Tesla. (dew)

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya