Liputan6.com, Rusia - Penjualan Samsung Galaxy S6 dan Galaxy S6 Edge yang tidak terlalu baik membuat Samsung menyesuaikan harga untuk menjaga momentum. Namun sayangnya, pasar Rusia tak mendukung strategi yang diusung perusahaan asal Korea Selatan tersebut.Â
Diwartakan Bloomberg, beberapa operator dan pengecer di Rusia memutuskan akan berhenti membeli smartphone Samsung. Hal ini dikarenakan kekhawatiran atas unit yang rusak dan perbedaan pendapat tentang jaminan perbaikan.Â
Mengutip laman Ubergizmo, Senin (3/8/2015), persentase untuk unit yang rusak dikabarkan terbilang cukup tinggi. Laporan tersebut mengklaim bahwa operator PJSC MegaFon dan VimpelCom Ltd serta pengecer Euroset Holding NV dan Svyaznoy sudah berhenti melakukan pembelian.
VimpelCom mengungkapkan, tingkat cacat produk sebesar 7%, yang mana lebih tinggi dibandingkan dengan merek lain. Sementara pengecer Svyaznoy memperkirakan bahwa penjualan keseluruhan ponsel Samsung di Rusia belakangan ini telah turun 25%.
Pun demikian, warga Rusia yang berminat untuk membeli smartphone Samsung tetap bisa memperolehnya dari operator dan pengecer lain.
Namun, mengingat operator dan pengecer tersebut mengoperasikan lebih dari 11.000 toko gabungan, tentu akan mempengaruhi penjualan Samsung.
(isk/dhi)
Â