Jokowi Bakal Sambangi Kantor Pusat Apple dan Google

Presiden Jokowi akan bertandang ke Amerika Serikat, dan salah satu agendanya adalah berkunjung ke kantor pusat Apple dan Google.

oleh Andina Librianty diperbarui 16 Okt 2015, 12:05 WIB
Diterbitkan 16 Okt 2015, 12:05 WIB
20150816-Jokowi
Presiden Joko Widodo. (Liputan6.com/Faizal Fanani)

Liputan6.com, Jakarta - Presiden Joko Widodo (Jokowi) akan melakukan perjalanan dinas ke Washington dan San Francisco selama lima hari, mulai dari 25 Oktober 2015. Salah satu agendanya adalah berkunjung ke kantor pusat raksasa teknologi di Negeri Paman Sam, yaitu Apple dan Google.

Dikutip dari Reuters, Jumat (16/10/2015), Jokowi ingin membahas investasi untuk pertambangan berkelanjutan dan akses internet yang lebih besar dengan kedua perusahaan tersebut. Ia berharap bisa menarik investasi asing untuk mendorong pertumbuhan ekonomi.

Jokowi dijadwalkan akan berkunjung ke kantor pusat Apple dan Google. Untuk lawatan ke Google, disebut ia akan mendiskusikan peningkatan akses internet nirkabel di Papua dan wilayah Indonesia lainnya menggunakan "smart baloons" atau balon pintar internet Google yang dikenal dengan nama Project Loon.

Mantan Gubernur DKI Jakarta itu juga dilaporkan akan bertemu dengan sejumlah eksekutif Facebook dan Microsoft. Tujuan pertemuan itu antara lain, mengajak kedua perusahaan bekerja sama dengan berbagai perguruan tinggi Tanah Air untuk membangun pusat pendidikan, yang akan membantu Indonesia menjadi pusat teknologi regional.

"Kami melihat perubahan positif pemerintah terhadap lingkungan investasi yang lebih terbuka," ungkap Managing Director of the American Chamber of Commerce di Indonesia, usat pertemuan tertutup dengan para Menteri Indonesia sebelum perjalanan presiden ke Amerika Serikat (AS).

Jokowi juga dijadwalkan bertemu para eksekutif raksasa pertambangan Freeport-McMoran Inc. Seperti kunjungan kenegaraan lainnya, Jokowi juga akan bertemu dengan Presiden AS Barack Obama dan para pemimpin Kongres untuk membahas meningkatnya ketegangan di Laut China Selatan dan soal negara-negara Islam.

"Indonesia bisa memainkan peran penting soal isu Islamic State (IS) dan menjadi mediator dalam konflik yang melibatkan negara-negara muslim seperti Palestina," ungkap Menteri Koordinator Politik Hukum dan Keamanan (Menko Polhukam) Luhut Binsar Pandjaitan.

(Din/Isk)*

Live Streaming

Powered by

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya